Pertanyaan “Yesus lahir di mana?” pasti jawabannya sudah diketahui oleh semua orang Kristen karena diajarkan sejak sekolah minggu. Namun apakah Anda tahu tentang fakta Alkitab dan sejarah wilayahnya?
Pada zaman Yesus, wilayah yang kini dikenal sebagai Israel dan Palestina berada di bawah kekuasaan Romawi. Ketika Kaisar Agustus memerintah, daerah ini terbagi menjadi beberapa provinsi dan wilayah administrasi.
Saat itu, wilayah ini sering disebut Yudea, Galilea, dan Samaria, bergantung pada letak geografis dan pembagian administratif Romawi. Nama "Israel" sendiri lebih dikenal dalam konteks sejarah dan keagamaan daripada sebagai nama resmi wilayah pada periode tersebut.
Kisah kelahiran Yesus, yang terutama dicatat dalam Injil Matius dan Lukas, dimulai dengan pengumuman malaikat Gabriel kepada Maria bahwa dia akan melahirkan seorang anak yang akan disebut Anak Allah (Lukas 1:26-38). Yusuf, tunangan Maria, diberi tahu melalui mimpi bahwa anak tersebut adalah dari Roh Kudus dan harus diberi nama Yesus (Matius 1:20-21).
Ketika Kaisar Agustus mengeluarkan perintah sensus, setiap orang harus kembali ke kota asal mereka untuk didaftarkan. Yusuf, yang berasal dari keturunan Daud, membawa Maria yang sedang mengandung ke Betlehem, kota Daud (Lukas 2:1-5).
Di Betlehem, Maria melahirkan Yesus dan membaringkannya di palungan karena tidak ada tempat di rumah penginapan (Lukas 2:6-7). Para gembala di padang diberitahu oleh malaikat tentang kelahiran Mesias dan mereka segera pergi ke Betlehem untuk menyaksikan peristiwa tersebut (Lukas 2:8-20).
Di sisi lain, orang-orang majus dari Timur, yang mengikuti bintang yang mereka yakini menunjukkan kelahiran seorang raja, datang ke Yerusalem dan kemudian ke Betlehem untuk menyembah Yesus dan memberikan persembahan berupa emas, kemenyan, dan mur (Matius 2:1-12).
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti