Rasa iri yang benihnya ditabur saat kecil, bertumbuh hingga menginjak dewasa seperti kisah Nisa dan Rani dalam film Ipar Adalah Maut bukan hanya kisah fiksi. Kejadian ini seperti ini adalah realita kehidupan yang terjadi di banyak keluarga, bahkan di Alkitab juga mencatat beberapa kisah serupa. Siapa saja mereka? Berikut adalah beberapa diantaranya:
Kisah Kain dan Habel adalah contoh klasik dari iri hati di antara saudara kandung. Dalam Kejadian 4:1-16, Kain merasa iri terhadap Habel karena persembahan Habel diterima oleh Tuhan, sedangkan persembahannya sendiri ditolak. Akibat dari iri hati ini, Kain membunuh Habel, saudaranya sendiri. Ini menunjukkan betapa berbahayanya iri hati, yang bisa membawa seseorang kepada tindakan kekerasan.
Dalam Kejadian 37, kita membaca tentang Yusuf yang iri oleh saudara-saudaranya karena dia mendapat perhatian khusus dari ayahnya, Yakub, serta karena mimpi-mimpinya yang menunjukkan bahwa dia akan memerintah atas mereka. Iri hati ini menyebabkan saudara-saudaranya menjual Yusuf sebagai budak ke Mesir. Kisah ini menyoroti bagaimana pilih kasih orangtua bisa menimbulkan rasa iri yang mendalam di antara saudara kandung.
Kisah Esau dan Yakub dalam Kejadian 27 menunjukkan bagaimana rasa iri dan ketidakadilan bisa merusak hubungan saudara kandung. Yakub, dengan bantuan ibunya, merebut berkat yang seharusnya diberikan kepada Esau, anak sulung. Esau sangat marah dan berniat membunuh Yakub. Walaupun pada akhirnya mereka berdamai, namun kisah ini menggambarkan ketegangan dan konflik yang bisa timbul akibat iri hati.
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti