Debora Belajar Soal Kasih Sayang Lewat Kisah Petualangan Empat Sahabat
Sumber: Jawaban.com

Family / 13 June 2024

Kalangan Sendiri

Debora Belajar Soal Kasih Sayang Lewat Kisah Petualangan Empat Sahabat

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
562

Namaku Debora, saat ini usiaku masih 12 tahun, aku merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Sebagai anak sulung, aku memiliki tanggung jawab untuk menjaga kedua adikku yang masih kecil saat orangtuaku tidak ada di rumah. Keadaan ini seringkali membuatku lelah, namun satu hal yang ia lihat di Super Paskah mengubah pandanganku soal kasih dan tanggungjawab.  

Semuanya dimulai saat papa harus dirawat di rumah sakit selama dua minggu karena penyakit liver yang ia derita. Karena mama sering bolak-balik untuk menjaga dan merawat papa, tanggungjawab di rumah dan menjaga adik diserahkan padaku. 

Selama mama tidak di rumah, aku mengerjakan banyak pekerjaan seperti, memasak nasi, menggoreng lauk, mencuci piring dan memandikan adik-adik. Semuanya kulakukan sebelum berangkat dan setelah pulang sekolah. Aku juga tidak bisa bermain sebab harus menjaga adik-adikku. 

BACA JUGA : Seorang Sahabat yang Menumbuhkan Iman Debora

Hal ini seringkali membuatku mengeluh dan kesal karena kelelahan. Terkadang kakek datang menjenguk keadaan kami ketika mama tidak bisa pulang, tapi karena kakek sudah tua dan harus menjaga nenek yang sedang sakit stroke, ia tidak bisa terus menjaga aku dan kedua adikku.   

Saat papa mulai rawat jalan, beban tanggung jawabku sedikit berkurang. Meski begitu, aku masih sering merasa lelah dan mengeluh. Setiap kali aku berdoa, aku selalu bertanya pada Tuhan “Mengapa papa harus sakit, Tuhan? Kasihan mama..”   

Kekesalanku terkadang membuat aku menyalahkan keadaan papa di dalam hati. Hingga suatu saat, ketika aku ikut Super Paskah dan menonton Petualangan Empat Sahabat, aku melihat salah satu karakter yang keadaannya mirip denganku.  

Saat itu aku melihat Febi yang mau merawat mamanya yang sakit dengan penuh kasih. Karakter Febi di tayangan Superbook itu tidak pernah mengeluh dan selalu bersyukur sehingga membuatku tersadar. 

Aku merasa malu dengan diriku sendiri yang sering mengeluh. Aku meminta ampun kepada Tuhan dan bertekad untuk lebih bersyukur. 

BACA JUGA :  Keberanian Jastin Dimulai Dari Pengalaman Super Paskah

Sepulang dari acara Super Paskah, aku langsung pulang dan menelfon papa, aku meminta maaf padanya yang saat itu masih terbaring lemah di rumah sakit.  Aku juga berdoa pada Tuhan agar papa segera sembuh dan bisa kembali berkumpul bersama kami.  

Kini aku tidak lagi mengeluh ataupun menggerutu saat harus membantu mama dalam pekerjaan rumah. Kasih yang ditunjukkan Febi untuk mamanya yang sedang sakit jadi pelajaran berharga buatku. Terima kasih Superbook! 

Beri dukungan Anda pada pemuridan Superbook yang dilakukan oleh CBN dalam menyampaikan injil kepada anak-anak dengan cara yang lebih sesuai dengan kehidupan mereka. Klik tombol di bawah ini dan jadilah berkat bagi mereka! 

DONASI SEKARANG! 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami