Seorang pengkhotbah yang tengah membagikan Injil, ditembak oleh seorang pemuda. Bukannya dendam, pengkhotbah tersebut justru menawarkan pengampunan dan ingin memeluk pelakunya.
Peristiwa penembakan terjadi di Arkansas, pada minggu 9 Juni.
Pendeta Larry Oneal Walker, yang sering berkhotbah di North Little Rock, sedang menjalani pemulihan dari insiden tersebut.
Menurut laporan dari KTHV-TV, Walker ditembak oleh Latarryes Bush yang berusia 20 tahun ketika dia menolak memberikan mikrofonnya.
BACA JUGA: Alkitab Pribadi Elvis Presley Terjual di Lelang, Inilah Ayat yang Dia Soroti
Polisi North Little Rock menerima laporan tentang penembakan tersebut dan segera menuju lokasi kejadian.
"Saat petugas tiba di lokasi, mereka menemukan satu korban pria dewasa tergeletak di tanah, menderita setidaknya satu luka tembak," ungkap departemen kepolisian.
Meski terluka, Walker menggambarkan bahwa Bush tampak menyesal dan malu atas apa yang terjadi. Daripada marah atau dendam, Walker memilih untuk mengampuni pemuda tersebut.
"Tidak peduli seburuk apapun yang telah kamu lakukan," kata Walker.
"Anak muda ini menembak saya dan saya akan ke sana dan memeluknya, bahkan memberinya $5 dan makanan panas yang enak jika dia mengizinkan," lanjutnya.
Walker menegaskan bahwa insiden ini tidak akan menghentikannya untuk terus menyebarkan Injil. Dia berencana kembali ke tempat yang sama di mana insiden terjadi, menunjukkan tekadnya yang kuat.
BACA JUGA: Penganiayaan Terhadap Umat Kristen, Menyebar Dari Daratan Tiongkok Hingga ke Hong Kong
"Tuhan yang Mahakuasa berkata Dia begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia memberikan Putra-Nya. Tuhan memberikan putranya untuk mati demi orang-orang di dunia ini, itulah tujuan utama saya," jelasnya.
Sementara itu, Bush telah ditangkap dan didakwa dengan berbagai tuduhan, termasuk percobaan pembunuhan dan perampokan.
Pihak berwenang melaporkan bahwa Bush mengakui kejahatan tersebut selama wawancara dengan detektif.
CBN melaporkan, Walker bukanlah satu-satunya pengkhotbah jalanan yang mengalami kekerasan senjata api saat menyebarkan Injil.
Hans Schmidt, seorang pengkhotbah jalanan di Arizona, juga ditembak saat menyebarkan Injil pada November lalu. Seperti Walker, Schmidt juga harus melalui pemulihan yang sulit.
Walker dan Schmidt menunjukkan kepada kita betapa kuatnya tekad mereka dalam menyebarkan Injil. Tindakan mereka menunjukkan keberanian dan kekuatan iman mereka.
BACA JUGA: Indonesia Siap Sambut Kunjungan Paus Fransiskus September 2024 Mendatang
Kisah Walker dan Schmidt seharusnya menginspirasi kita bahwa terlepas dari apapun resikonya, menyebarkan Injil adalah mandat yang Tuhan berikan kepada setiap orang percaya.
Bahkan kita memiliki kebebasan lebih dan risiko yang jauh lebih kecil, sudah seharusnya kita juga menyebarkan injil dengan penuh semangat dan keberanian.
Anda bisa membantu berkontribusi menyebarkan Injil dengan mendukung pelayanan CBN. Klik di sini untuk mendukung pelayanan CBN
Mari kita berdoa untuk kesembuhan Walker agar ia segera mengalami pemulihan dan bisa kembali menyebarkan Injil seperti yang selama ini ia lakukan.
Sumber : CBN News