Kurban Sapi Merah dan Kontroversi Pembanguan Bait Allah ke Tiga

Ditengah konflik Israel dan Palestina, banyak isu muncul memperkeruh suasana. Salah satunya adalah tentang sapi merah atau lembu merah yang disebut-sebut akan dijadikan kurban yang menjadi sarat untuk dimulainya pembangunan Bait Allah yang ke tiga.  

Sebuah lembaga di Israel, The Temple Istitute of Jerusalem  fokus mempersiapkan pembangunan kembali Bait Allah ini, mulai dari bahan-bahannya hingga para Imam Lewi yang akan melayani nanti.  

Salah satu yang mereka mencari dan memastikan keberadaan sapi merah yang akan dikurbankan seperti yang dikatakan dalam Bilangan 19, sebagaimana yang Tuhan perintahkan kepada Musa dan Harun.  

Seperti apa sapi merah atau lembu merah yang memenuhi syarat Alkitab untuk kurban? 

Dalam Bilangan 19:2 menyatakan: “Inilah ketetapan hukum yang diperintahkan TUHAN dengan berfirman: Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu seekor lembu betina merah yang tidak bercela, yang tidak ada cacatnya dan yang belum pernah kena kuk.” 

Kriteria sapi merah atau lembu merah:

• Tanpa Cacat. 
  Lembu merah harus tidak bercela dan tidak ada cacatnya. Ini berarti bahwa lembu tersebut harus sempurna secara fisik tanpa adanya cacat sama sekali. 
• Belum Pernah Kena Kuk. 
  Lembu merah harus belum pernah dikenakan kuk. Artinya, lembu tersebut tidak boleh pernah digunakan untuk bekerja atau dipekerjakan. 
• Warna Merah.
  Lembu tersebut harus seluruhnya berwarna merah. Tradisi Yahudi menginterpretasikan ini sebagai warna merah murni tanpa adanya bulu yang berbeda warna. 

Jadi untuk memastikan kondisi lembu merah atau sapi merah tersebut memenuhi syarat, harus diteliti secara spesifik dan dilakukan oleh sebuah tim khusus.  

Apa tujuan keberadaan lembuh merah menurut Alkitab? 

Secara garis besar, lembu merah tersebut adalah untuk dijadikan korban bakaran yang bertujuan untuk penyucian. Hal ini dituliskan secara lengkap di Bilangan 19: 3-10.  

Saat lembu merah ini akan dikorbankan, dia akan dibawa ke luar perkemahan, disembelih di depan Imam. Imam kemudian mengambil sedikit dari darah lembu itu dan memercikkannya di depan Kemah Pertemuan sebanyak tujuh kali dan setelah itu lembu dibakar seluruhnya.  

Abu dari lembu merah ini kemudian disimpan dan jika dibutuhkan akan dicampur dengan air untuk menjadi "air pentahiran atau pengudusan". Air ini digunakan untuk membersihkan orang yang najis karena menyentuh mayat atau tulang manusia.  

Tujuan ritus pemercikan air abu lembu merah ini secara umum adalah untuk memulihkan kondisi seseorang dari keadaan najis menjadi kudus agar bisa kembali ke perkemahan dan berpartisipasi dalam kehidupan ibadah Israel. Jadi pada dasarnya lembu merah tersebut adalah korban penebusan dosa agar umat Israel dilayakkan untuk beribadah di Bait Allah.  

Apakah sudah ditemukan lembu merah atau sapi merah itu? Next--> 

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti

Halaman :

12Tampilkan Semua

1. Tapera
2. Khotbah
3. Daily Devotional
4. Kuis Alkitab
5. Ayat Alkitab

Related Articles