Baru-baru ini geger video seorang ibu muda yang mencabuli anak baju biru. Setelah diusut, rupanya mereka adalah ibu dan anak kandung.
Adapun alasan sang ibu, yang diketahui bernama Raihany atau Hanny, melakukan pencabulan terhadap anak lelakinya yang menggunakan baju biru adalah karena faktor ekonomi.
Hanny bersedia membuat video dengan anak laki-lakinya yang diperkirakan berusia 5-7 tahun karena diiming-imingi akan diberikan uang sebesar Rp15 juta oleh seseorang yang ia kenal di Facebook.
Namun, alih-alih mendapatkan uang yang dijanjikan, Hanny justru diblokir setelah memberikan videonya bersama sang anak. Sementara suami Hanny diketahui berprofesi sebagai pengamen.
BACA JUGA: Dampak Jangka Panjang Ketergantungan Anak Terhadap AI
Dari peristiwa ini, kita bisa melihat bahwa menikah sebelum siap secara mental dan ekonomi bisa menimbulkan masalah yang serius.
1. Pentingnya Kesiapan Mental dan Finansial dalam Pernikahan
Menikah tanpa kesiapan mental dan finansial dapat mengakibatkan keputusan yang buruk dan merugikan seperti yang terjadi pada pernikahan Raihanny.
Kesiapan mental akan membantu pasangan suami-istri dalam menghadapi tekanan hidup dan membuat keputusan yang bijak, sementara kesiapan finansial memastikan stabilitas ekonomi keluarga.
2. Kerentanan terhadap Penipuan
Tekanan ekonomi dapat membuat seseorang rentan terhadap penipuan. Maka dari itu, tetaplah hati-hati dan tidak mudah tergoda oleh janji-janji yang tidak realistis baik itu dari orang yang dikenal maupun tidak atau baru dikenal.
3. Dampak Negatif terhadap Anak
Tindakan yang tidak bermoral, seperti pencabulan, tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga merusak masa depan anak.
BACA JUGA: Apakah Perkembangan AI Mengancam Kreativitas dan Kemampuan Berpikir Kritis Anak-Anak?
Anak yang mengalami kekerasan seksual rentan mengalami trauma psikologis yang tidak hanya mengganggu saat ini, tapi juga berpotensi mempengaruhi tumbuh kembang mereka hingga dewasa.
Persiapan Menjadi Orang Tua
Sumber : jawaban.com