Apakah Perkembangan AI Mengancam Kreativitas dan Kemampuan Berpikir Kritis Anak-Anak?
Sumber: Google

Parenting / 5 June 2024

Kalangan Sendiri

Apakah Perkembangan AI Mengancam Kreativitas dan Kemampuan Berpikir Kritis Anak-Anak?

Jery Patampang Official Writer
549

Damon Hakim adalah seorang pebisnis sukses di bidang media, periklanan, dan industri kreatif, termasuk di dunia teknologi dan startup. Selain dalam bisnis, Damon juga terlibat aktif dalam yayasan non-profit yang fokus pada topik parenting modern. 

Dalam wawancara yang dilakukan oleh jawaban.com, Damon membahas pandangannya mengenai dampak perkembangan Artificial Intelligence (AI) terhadap kreativitas dan kemampuan berpikir kritis anak-anak.

Apakah Perkembangan AI Mengancam Kreativitas dan Berpikir Kritis Anak-Anak?

Damon menjelaskan bahwa perkembangan AI bisa mengancam kreativitas dan berpikir kritis anak-anak, tetapi juga bisa membantu mereka.

"Yes and no," katanya.

Damon menjelaskan, AI bisa mengancam kreativitas jika kreativitas tersebut tidak dilatih dan hanya berada pada level yang biasa-biasa saja. 

"Iya akan mengancam kalau kreativitasnya tidak dilatih dan cuma biasa-biasa aja. Jadi, dengan adanya AI, segala sesuatu yang biasa-biasa saja itu akan hilang valuenya dari manusia," ujar Damon.

 

BACA JUGA : Pengaruh Artificial Intelligence Terhadap Generasi dan Kehidupan

 

Artinya, kebutuhan untuk menjadi kreatif akan semakin tinggi. 

Misalnya, jika kita menilai tingkat kreativitas dari 1-10, dan level kreatif seseorang berada pada level 5 atau 6, maka orang tersebut akan tergantikan oleh AI.

"Mereka yang cuma terlatih untuk creative thinking di level 5 atau 6, bisa terancam oleh AI. Karena AI tidak punya wisdom," jelas Damon.

"Jadi Yes, AI akan menggantikan atau membunuh beberapa kreativitas dan kemampuan berpikir kritis mereka yang valuenya tanggung," lanjutnya. 

Namun, Damon juga menegaskan bahwa AI tidak akan membunuh kreativitas dan kemampuan berpikir kritis anak jika mereka yang dilatih untuk memiliki tingkat kreativitas yang tinggi.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA ⇒

"No, untuk mereka yang terlatih dengan great creative idea yang very human itu ga tidak usah takut. Makanya (kreativitas dan kemampuan berpikir kritis) perlu dilatih," ungkap Damon. 

Dengan kata lain, jika anak-anak terus diasah untuk mengembangkan kreativitas mereka di tingkat yang lebih tinggi, AI tidak akan menjadi ancaman. Sebaliknya, AI bisa menjadi alat yang membantu mereka dalam mengeksplorasi dan mengekspresikan kreativitas mereka lebih jauh.

Perkembangan AI saat ini membawa tantangan sekaligus peluang dalam dunia kreativitas dan berpikir kritis anak-anak.

Seperti yang dijelaskan oleh Damon Hakim, AI dapat mengancam kreativitas jika kita tidak menanamkan value yang uniquely human atau nilai yang hanya bisa dimiliki manusia dan tidak dimiliki AI. Tetapi, jika anak yang terus dilatih untuk mengembangkan kreativitas mereka, maka AI tidak akan menghambat perkembangan anak-anak.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mendorong anak-anak untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan kreatif dan berpikir kritis mereka, sehingga mereka dapat tetap relevan dan unggul di era digital ini.

Jadi, dengan adanya AI, segala sesuatu yang biasa-biasa saja akan tergantikan oleh AI sehingga menghilangkan value manusia itu sendiri. Sebaliknya, jika kita mengasah kreativitas dan kemampuan berpikir kritis anak, maka kemampuan manusia tetap memiliki nilai yang tak tergantikan.

Sumber : Damon Hakim
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami