Membangun Generasi yang Takut Akan Tuhan di tengah Gempuran Atheis dan Agnostik
Sumber: canva.com

Parenting / 15 May 2024

Kalangan Sendiri

Membangun Generasi yang Takut Akan Tuhan di tengah Gempuran Atheis dan Agnostik

Claudia Jessica Official Writer
1178

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang mungkin menerima keyakinan yang diwariskan secara turun-temurun, generasi muda saat ini, yang lahir dan besar di era internet, tengah mengalami pergeseran pandangan terhadap agama.

Fenomena ini menjadi tantangan bagi kita untuk membangun generasi yang takut akan Tuhan di tengah gempuran atheis (tidak percaya Tuhan) dan agnostik (ragu-ragu terhadap keberadaan Tuhan).

Anak muda kini memiliki akses informasi yang luas dan mempertanyakan hal-hal yang selama ini dianggap sebagai kebenaran. Hal ini menyebabkan peningkatan fenomena anak yang menjadi atheis dan agnostik.

 

BACA JUGA: Apa Itu Generasi Strawberry? Ini Kata Pakar

 

Survei yang dilakukan oleh WIN-Gallup International 2011 menunjukkan bahwa sekitar 13% penduduk dunia tidak terafiliasi dengan agama apapun.

Sementara Riset PRRI 2018, Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan peningkatan penduduk yang tidak terafiliasi dengan agama, dari 16% pada tahun 2007 menjadi 23% pada tahun 2018.

Sebagai orang Kristen, kita harus membangun generasi yang takut akan Tuhan di tengah gempuran atheis dan agnostik.

 

BACA JUGA: Selain Andalkan Logika, Ini 10 Alasan yang Bikin Anak Muda Gak Lagi Percaya Tuhan

 

Menurut Jussac Kantjana, seorang pakar parenting dan motivator memaparkan kepada jawaban.com bahwa anak-anak zaman sekarang sering kali berkompromi terhadap kebenaran Firman Tuhan.

“Anak-anak cenderung berpikir ini bisa, itu gapapa,” katanya.

Kunci untuk mempertahankan iman di kalangan generasi muda dan mencegah mereka anak menjadi atheis atau agnostik adalah dengan menanamkan pemahaman tentang kebenaran Tuhan adalah absolut.

Kebenaran absolut adalah kebenaran yang tidak terbantahkan seperti hukum gravitasi yang tidak memandang percaya atau tidak, semua akan terpengaruh olehnya.

Maka dari itu, ada satu hal yang seringkali ia tekankan kepada anak-anaknya secara berulang kali bahwa ada yang dinamakan kebenaran absolut.

"Tapi saya bilang, ada yang namanya kebenaran absolut, ada yang ga bisa ditawar-tawar. Kalau orang melakukan ini, pasti konsekuensinya ini," tambahnya.

 

Baca halaman selanjutnya →

 

Jussac menyarankan agar orang tua tidak membiarkan media sosial dan sumber-sumber lainnya seperti Google untuk menciptakan ilusi bahwa ada kebenaran lain selain Alkitab sehingga generasi saat ini bernegosiasi dengan kebenaran Firman Tuhan.

"Sosial media dan google membuat seolah kita memiliki banyak pilihan, tetapi sebenarnya ada beberapa hal yang tetap absolut. Jadi kita tetap harus mengikuti kebenaran Firman Tuhan," jelasnya.

"Kalau kamu ngawur, keluar daripada kebenaran, ada konsekuensi yang tidak enak dalam hidup. Oleh karena itu, kita harus kembali kepada Firman Tuhan. Dialah sumber kebenaran absolut itu," lanjutnya.

 

BACA JUGA: Apakah Generasi Strawberry Tercipta Karena Pola Asuh Orang Tua?

 

Dengan menyadarkan anak-anak tentang kebenaran Firman Tuhan adalah absolut, kita dapat mencegah mereka dari risiko menjadi atheis atau agnostik.

Kebenaran absolut dari Firman Tuhan ini juga bisa mencegah anak-anak terjebak dalam kesalahan dan kebohongan, yang berpotensi pada tindakan jahat.

Demi membangun generasi yang takut akan Tuhan di tengah gempuran atheis dan agnostik, kami mengajak Anda untuk berdoa agar generasi muda kita tumbuh dalam iman Kristus, menjadi pribadi yang kuat dan tidak mudah digoyahkan oleh dunia.

CBN Indonesia berkomitmen dalam membuat murid Kristus yang taat dan kuat di dalam imannya pada Yesus Kristus dengan menyediakan program-program yang mendukung pertumbuhan rohani anak-anak, remaja, hingga orang tua.

 

BACA JUGA: Kenali Lebih dalam Program-program Pelayanan CBN Indonesia

 

Kami mengundang Anda untuk bergabung bersama kami sebagai mitra CBN, berkontribusi dalam memuridkan generasi dan menciptakan generasi yang takut akan Tuhan. Bergabunglah sekarang, klik di sini.

Sumber : Jussac Kantjana
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami