Apa Kata Alkitab Tentang Bunuh Diri?
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 13 May 2024

Kalangan Sendiri

Apa Kata Alkitab Tentang Bunuh Diri?

Claudia Jessica Official Writer
1216

Bunuh diri merupakan tragedi menyedihkan yang terjadi di dunia yang dipenuhi dosa. Banyak orang merasa begitu putus asa sehingga mereka melihat mengakhiri hidup mereka sendiri sebagai solusi terakhir.

Namun, dalam keputusasaan ini, Alkitab membawa sebuah pesan harapan bagi semua orang, baik bagi yang tengah mempertimbangkan bunuh diri maupun bagi yang ditinggalkan oleh aksi tersebut.

Alkitab mengajarkan bahwa dalam situasi terburuk sekalipun, bunuh diri bukanlah jawaban. Di dalam Kristus, terdapat harapan yang tak tergoyahkan.

Alkitab penuh dengan kisah orang-orang yang mengalami putus asa mendalam. Salomo, misalnya, setelah mengejar kesenangan tanpa batas, tiba pada kesimpulan bahwa dia "membenci kehidupan." (Pengkhotbah 2:17)

Elia, dalam keputusasaan dan ketakutan, merindukan kematian. (1 Raja-raja 19:4)

Yunus, dalam kemarahannya kepada Tuhan, juga berharap untuk mati. (Yunus 4:8)

Bahkan Paulus dan rekan-rekannya pernah merasa begitu tertekan hingga mereka "putus asa akan hidup ini." (2 Korintus 1:8)

Namun, dalam semua kisah ini, Alkitab menunjukkan bahwa ada jalan keluar melalui kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan. Salomo menyadari pentingnya "takut akan Tuhan dan menaati perintah-perintah-Nya" (Pengkhotbah 12:13). Elia menerima penghiburan dan tugas baru dari Tuhan. Yunus dan Paulus belajar bahwa dalam kelemahan mereka, kekuatan Tuhan menjadi sempurna.

Paulus menekankan bahwa dalam segala kesusahan, kita bisa menemukan penghiburan melalui Kristus (2 Korintus 1:3–5). Sebagai pengikut Kristus, kita adalah anak-anak Allah, diberi Roh Kudus, dan memiliki akses terus-menerus kepada Allah dalam doa.

Ibrani 4:15-16 mengingatkan kita bahwa kita memiliki Imam Besar yang memahami kelemahan kita dan mengundang kita untuk mendekat pada takhta kasih karunia-Nya.

Dari sudut pandang teologis, hanya Tuhan yang memiliki hak untuk menentukan kapan dan bagaimana kehidupan harus berakhir.

Seperti yang diungkapkan dalam Mazmur 31:15, "Waktuku ada di tanganmu," mengingatkan kita untuk mempercayakan hidup kita kepada Tuhan. Ayub 1:21 menegaskan bahwa Tuhan adalah pemberi dan pengambil kehidupan.

 

Baca halaman selanjutnya →

Bunuh Diri dan Nasib Kekal

Bunuh diri merupakan tragedi yang memilukan sekaligus mencerminkan betapa dalamnya keputusasaan yang dirasakan oleh seseorang hingga mereka melihat kematian sebagai satu-satunya solusi.

Kekuatan Komunitas Iman

Dalam menghadapi kesulitan, penting untuk mengingat bahwa kita tidak seorang diri. Alkitab memanggil umat beriman untuk saling mendukung (Efesus 4:32; Galatia 6:2; 1 Tesalonika 5:14; Ibrani 10:24–25).

Komunitas iman ada untuk saling menguatkan, menanggung beban bersama, dan mengingatkan satu sama lain tentang janji dan karakter Allah.

Mencari Bantuan

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mempertimbangkan bunuh diri, segeralah cari bantuan. Misalnya Layanan Doa dan Konseling CBN yang tersedia melalui WhatsApp di nomor 0822-1500-2424.

Anda juga bisa mendatangi rumah sakit terdekat atau menghubungi layanan darurat di Indonesia. Mencari bantuan adalah langkah pertama untuk mengalami pemulihan.

Kita diingatkan untuk bergantung pada kasih dan kekuatan Tuhan, mencari dukungan dalam komunitas orang percaya, dan menghormati hak Tuhan atas kehidupan kita.

 

Sumber : gotquestion
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami