AstraZeneca Akui Risiko Pembekuan Darah (TTS), Vaksin Tetap Aman?
Sumber: Google

Health / 3 May 2024

Kalangan Sendiri

AstraZeneca Akui Risiko Pembekuan Darah (TTS), Vaksin Tetap Aman?

Jery Patampang Official Writer
1146

Sejak dilanda pandemi Covid-19 tahun 2020, masyarakat Indonesia telah melakukan vaksinasi secara merata dengan beberapa tahap. Salah satunya adalah vaksin AstraZeneca. Namun, baru-baru ini AstraZeneca mengakui adanya risiko pembekuan darah (TTS), bagaimana dampaknya terhadap kesehatan kita?

Sebuah pengakuan penting datang dari produsen vaksin AstraZeneca sendiri melalui dokumen pengadilan dalam kasus gugatan perwakilan kelompok di Inggris. 

Mereka mengakui bahwa vaksin mereka dapat menyebabkan pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah atau Trombosis with Thrombocytopenia Syndrome (TTS) dalam kasus yang langka. 

Dikutip dari BBC News Indonesia salah satu korban yang menjadi sorotan media adalah Jamie Scott, seorang ayah beranak dua mengalami pembekuan darah yang berujung pada kerusakan otak setelah divaksinasi menggunakan AstraZeneca.

Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat pentingnya keamanan vaksin dalam melindungi kesehatan masyarakat.

Pengakuan ini telah menimbulkan perdebatan yang intens, terutama di kalangan pengacara dan ahli kesehatan. Para penggugat menuduh bahwa vaksin tersebut memiliki cacat karena kurang aman dibandingkan yang diperkirakan oleh masyarakat.

Namun, AstraZeneca menentang klaim tersebut. Mereka mencatat bahwa lebih dari 30 gugatan perdata secara global telah ditarik, diabaikan, atau menghasilkan putusan yang menguntungkan bagi mereka.

Kendati demikian di tengah gugatan dan kontroversi, para ahli kesehatan menghimbau masyarakat untuk tetap tenang. 

Dilansir dari detik.com, Pakar epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia mengatakan bahwa kasus TTS sangat jarang terjadi, dan vaksin AstraZeneca masih memiliki manfaat yang jauh lebih tinggi daripada risikonya. 

 

Hal ini didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), yang masih merekomendasikan vaksin AstraZeneca sebagai salah satu vaksin Covid-19 yang aman.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan dan Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) juga telah memberikan penjelasan terkait kasus TTS ini. 

Mereka memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kasus serupa di Indonesia. Meskipun demikian, efek samping dari vaksinasi tetap perlu diwaspadai, dan pihak berwenang memberikan anjuran tertentu bagi orang dengan kriteria tertentu.

Pada akhirnya, penting bagi kita untuk memahami bahwa tidak ada yang pasti dalam dunia medis. Mengembangkan dan menggunakan vaksin adalah upaya tenaga kesehatan dalam melindungi masyarakat saat pandemi melanda.

Vaksin adalah upaya manusia untuk menciptakan solusi melawan penyakit. Namun, kesembuhan sejati datang dari Tuhan. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan Tuhan dalam setiap langkah yang kita ambil, termasuk dalam konsumsi obat.

Obat hanyalah sarana yang kita gunakan untuk membantu tubuh melawan penyakit. Tuhanlah yang ultimately menentukan kesembuhan kita.

Meskipun Tuhan selalu melindungi kita, kita juga perlu menggunakan hikmat yang Dia berikan untuk memilih pengobatan yang tepat dan menggunakannya dengan cara yang benar.

Sumber : BBC News Indonesia, Detik.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami