Hustle Culture, Budaya Kerja yang Sehat Tapi Tetap Produktif. Bagaimana Bisa?
Sumber: jawaban.com

Finance / 30 April 2024

Kalangan Sendiri

Hustle Culture, Budaya Kerja yang Sehat Tapi Tetap Produktif. Bagaimana Bisa?

Claudia Jessica Official Writer
331

Hustle Culture adalah budaya yang menganggap wajar untuk bekerja dengan sangat keras dan meyakini bahwa untuk mencapai kesuksesan, waktu kerja yang lebih lama adalah lebih baik.

Elon Musk misalnya, seorang CEO Tesla dan SpaceX yang biasa bekerja 60-80 jam dalam seminggu menciptakan Hustle Culture di perusahaan yang ia miliki.

Menurut data International Labor Organization (ILO) mengatakan bahwa Indonesia berada di urutan ke enam menurut jam kerja paling tinggi dalam seminggu di Asia Tenggara.

Apakah Hustle Culture ini baik atau buruk?

Juventia Vicky, sosok inspiratif yang saat ini menjabat sebagai Presiden Hacktiv8 Indonesia berbagi pandangannya mengenai Hustle Culture kepada Cahaya Bagi Negeri.

 

BACA JUGA: Ini Lho 4 Kunci Biar Lebih Bahagia di Tempat Kerja

 

Dengan pengalaman lebih dari 8 tahun di lingkungan startup yang dinamis, Vicky membawa Hacktiv8 menjadi lembaga pendidikan yang terdepan dalam bidang teknologi digital.

Menurut Vicky, kita tidak bisa menyatakan Hustle Culture sebagai hal yang baik atau buruk lantaran setiap individu harus bisa menemukan keseimbangan diantara keduanya meskipun setiap individu maupun perusahaan memiliki caranya masing-masing.

Manfaat Hustle Culture

Hustle culture adalah etos kerja dimana seseorang berusaha terus menerus untuk produktif dengan harapan mencapai sebuah tujuan.

Kendati demikian, Vicky menekankan bahwa hustle culture harus diimbangi dengan rest yang cukup sehingga balance dan setiap individu mampu memaksimalkan waktu yang dimiliki untuk menjadi produktif.

 

BACA JUGA: Biar Kerja Efektif dan Bisa Work-Life Balance, Terapkan Teknik Pomodoro Aja!

 

Rest yang cukup di tengah penerapan hustle culture akan membantu seseorang memiliki pola pikir yang sehat dan kondisi mental stabil.

Membuat Hustle Culture Sebagai Budaya Kerja yang Sehat Tapi Tetap Produktif

Secara eksklusif Vicky membagikan tips menciptakan hustle culture sebagai budaya kerja yang sehat tapi tetap produktif yang ia terapkan di Hacktiv8.

Hacktiv8 menerapkan aturan kerja dimulai pukul 9 pagi hingga 6 sore dan harus memanfaatkannya seproduktif mungkin. Bagaimana caranya?

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai alat untuk mengoptimalkan beberapa tugas, agar individu dapat lebih fokus untuk mengerjakan hal-hal yang penting sehingga Hacktiv8 memungkinkan untuk bekerja selama 9 jam (1 jam istirahat) dan melarang karyawannya untuk tidak membalas pesan tentang pekerjaan diluar jam kerja.

Vicky juga menekankan bahwa budaya kerja yang sehat harus dimulai dari pemimpin.

“Kita bisa tulis di SOP (Standar Operasional Prosedur) 9 to 6, tapi kalau kita sebagai leader tidak memberikan contoh, bagaimana mungkin tim akan melakukan hal yang sama?” ucapnya.

 

BACA JUGA: Produktif Tapi Kerjaan Ga Kunjung Selesai? Kenali Istilah Productive Procrastination

 

Secara naluriah, tim akan merespon leader meskipun dihubungi diluar jam kerja. Oleh karena itu, Vicky menegaskan seorang leader harus bisa mendisiplinkan dirinya sendiri.

“Jadi secara leader pun kita harus bisa mendisiplinkan diri sesuai dengan tujuan yang sudah kita tetapkan di awal, yaitu untuk memastikan karyawan kita memiliki kesejahteraan saat bekerja,” tambahnya.

Hustle Culture ini juga membantu Vicky untuk menjalani kehidupannya sebagai working mom untuk melakukan perannya sebagai seorang ibu yang bekerja secara seimbang tanpa harus memilih antara berhenti bekerja atau mengurus anak.

Temukan jawabannya melalui tayangan berikut ini:

Sumber : jawaban channel
Halaman :
1

Ikuti Kami