Mengungkap 5 Kebohongan Besar Tentang Wanita
Sumber: Bongiornos

Kata Alkitab / 21 April 2024

Kalangan Sendiri

Mengungkap 5 Kebohongan Besar Tentang Wanita

Puji Astuti Official Writer
1962

Selamat Hari Kartini! Setiap 21 April menjadi momen penting bagi wanita Indonesia untuk mengingat perjuangan R.A Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Wanita dalam setiap generasi menghadapi tantangan yang berbeda dalam menjalankan perannya.  

Tantangan itu bukan hanya karena batasan-batasan atau tekanan dari faktor luar, namun juga berbagai pemikiran dan nilai-nilai yang dipercayai oleh para wanita itu. Namun sebagai orang percaya, setiap nilai-nilai atau kepercayaan itu harus kita lihat apakah selaras dengan kebenaran firman Tuhan.   

5 Kebohongan Besar Tentang Wanita   

1. Kebohongan: Wanita Lebih Rendah Nilainya Daripada Pria 

Mitos ini telah melintasi zaman, menempatkan perempuan dalam posisi inferior secara tidak adil. Namun, Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa perempuan diciptakan sama dengan laki-laki yaitu serupa dan segambar dengan Allah (Kejadian 1:27). Kedudukan yang setara ini mencerminkan nilai dan martabat yang sama antara perempuan dan pria di hadapan Tuhan. 

2. Kebohongan: Wanita Hanya Berperan di Rumah sebagai Ibu Rumah Tangga 

Peran perempuan jauh lebih luas dari sekadar tugas rumah tangga. Alkitab menegaskan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam masyarakat dan gereja, karena di melalui penebusan Kristus tidak ada lagi perbedaan stasus (Galatia 3:28).  

Sama seperti pria, wanita juga  memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam berbagai bidang kehidupan, tidak hanya di rumah. 

3. Kebohongan: Wanita Dibawah Kendali Pria 

Konsep ini sering kali disalahpahami sebagai dominasi pria terhadap perempuan. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa perempuan adalah mitra sejati bagi pria (Kejadian 2:18). Hubungan yang seimbang dan saling menghormati adalah inti dari pernikahan dan kerjasama yang sehat. 

4. Kebohongan: Wanita Itu Lemah 

Kekuatan perempuan sering kali diabaikan atau diremehkan. Memang secara fisik wanita lebih lemah daripada pria, namun wanita memiliki kekuatan disisi yang lain seperti  kekuatan emosional dan imannya kepada Tuhan (Amsal 31:25).  

Kita bisa melihat dari berbagai kesaksian bagaimana para ibu yang menjadi tiang doa dalam rumah tangga. Tak jarang juga para wanita harus menjadi tulang punggung bagi keluarga saat mereka harus menjadi orangtua tunggal. Mereka mampu menghadapi tantangan dengan keberanian dan keteguhan yang luar biasa.  

5. Kebohongan: Kecantikan Wanita Diukur dari Penampilan Fisik 

Masyarakat seringkali mengukur kecantikan seorang wanita hanya dari segi fisik. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa kecantikan yang sejati berasal dari hati yang baik (Amsal 31:30). Martabat seorang wanita tidak tergantung pada penampilannya, melainkan dari karakter dan kebajikannya. 

Perjuangan seorang wanita saat ini bukan tentang kesetaraan gender, namun bagaimana wanita berperan sesuai dengan rancangan dan kehendak Tuhan dalam hidup mereka.  

Dari kebenaran di atas, kita para wanita perlu bertanya, “Apakah kita sudah hidup berdasarkan kebenaran firman Tuhan di atas atau terjebak dalam kebohongan dunia?”  

Wanita tidak hanya ditakdirkan untuk hidup dalam batasan-batasan yang ditetapkan oleh masyarakat atau norma budaya, tetapi untuk menjalankan peran mereka dalam menggenapi kehendak Tuhan. Hari Kartini bukan hanya momen untuk mengenang perjuangan seorang tokoh, tetapi juga untuk merenungkan bagaimana kita, sebagai wanita, dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan panggilan dan rencana Allah bagi hidup kita. 

BACA JUGA : 

WOW! Survei Membuktikan Wanita Makin Bahagia Setelah Usia 40 Tahun, Kenapa?

VIDEO: Dilema Para Wanita, Karir Atau Jadi Ibu Rumah Tangga

Sumber : Puji Astuti | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami