Salah satu tanggungjawab seorang istri kepada suami adalah mencintainya. Di hari apresiasi suami ini, mari tunjukkan cintamu dengan cara yang Alkitabiah.
Hari Apresiasi Suami adalah perayaan khusus yang ditunjukkan untuk menghargai dan merayakan peran suami dalam sebuah hubungan pernikahan.
Melansir laman brides.com, asal usul Hari Apresiasi Suami masih belum jelas. Banyak yang percaya bahwa perayaan ini bermula dari Hari Ayah.
Namun, terlepas dari apakah itu Hari Ayah atau bukan, Hari Apresiasi Suami diperingati untuk mengapresiasi suami atas perannya dalam pernikahan.
Meski tidak diketahui kapan tepatnya hari apresiasi suami ini dirayakan, namun di tahun sebelumnya, 15 April menjadi hari dimana masyarakat Indonesia merayakan perayaan ini.
Pengguna sosial media beramai-ramai mengunggah foto suami mereka melalui fitur Add Yours untuk meramaikan Hari Apresiasi Suami.
Selain mengunggah foto Anda bersama suami di media sosial, ada banyak cara lain untuk merayakan Hari Apresiasi Suami, misalnya dengan cara yang lebih Alkitabiah.
1. Tunduk pada kepemimpinannya (Efesus 5:22-24)
Seorang suami adalah pemimpin dalam pernikahan dan Alkitab memerintahkan seorang istri untuk tunduk kepada suaminya seperti kepada Tuhan. Dunia mungkin tidak menyukai hal ini, tetapi inilah kebenaran Firman Tuhan yang harus dilakukan oleh orang Kristen.
Pernikahan Kristen bukanlah sekedar ‘hubungan yang menyenangkan’, melainkan cerminan hubungan antara Kristus dengan mempelaiNya. Maka dari itu, menikahlah dengan laki-laki yang diberkati Tuhan, mau mendengarkan Tuhan, dan tunduk kepada-Nya.
Tunduk dan menghormati suami adalah cara yang Alkitabiah untuk mengungkapkan cinta Anda, kecuali untuk beberapa kasus tertentu seperti suami bersikap kasar, memerintahkan istri untuk melakukan hal yang menyimpang dari Firman Tuhan, istri bisa saja tidak tunduk kepada suami.
1 Petrus 3: 1-2 “Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.”
2. Berbagi bebannya
Sebagai orang beriman, kita diperintahkan untuk saling berbagi beban dan menjadikannya lebih ringan. Terlebih lagi seorang istri terhadap suaminya.
Kejadian 2:18 "TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.""
Sumber : rccgonline.org