Apakah benar kesehatan dompet kita atau finansial kita berhubungan erat dengan kesehatan mental kita?
Sedangkan ada yang bilang, “Tidak semua kebahagiaan dibayar dengan uang.”
Apa lagi kita kan orang Kristen, kalau kita menyatakan bahwa kesehatan mental kita berhubungan dengan kondisi finansial kita, berarti kita menyembah mamon dong?
Mari kita diskusi bersama tentang hal ini.
Berdasarkan survey dari Bankrate and Psych Central, sekitar 42% orang dewasa di Amerika menyatakan bahwa masalah keuangan berdampak negatif pada hidup mereka. Mereka mengalami seperti stres, kekuatiran, putus asa dan rasa tidak aman.
Beberapa tindakan yang memicu perasaan negatif seperti mengecek rekening bank, membayar tagihan, membeli sesuatu, mendiskusikan keuangan, melihat sosial media dan bahkan saat menerima gaji.
Forbes.com mengutip penelitian dari Medlife, yang menyatakan bahwa bagi 40% pegawai di Amerika, memiliki hutang atau harus berhutang menjadi pendorong utama buruknya kesehatan mental mereka. Jadi, hutang bisa menjadi pendorong utama permasalahan kesehatan mental.
Menurut pernyataan Lindsay Bryan-Podvin, seorang terapis keuangan yang dikutip Forbes.com, “Uang dan emosi sangat terhubung erat. Bahkan, para ahli keuangan perilaku setuju bahwa emosi menjadi 80-90 persen pendorong saat membuat keputusan keuangan.” Selain itu mereka yang hidup dari gaji ke gaji, atau istilahnya gaji hanya numpang lewat lebih cenderung mengalami stres.
Lalu apakah ini artinya kita tidak bisa sehat secara mental?
Tentu saja kita bisa sehat secara mental dan juga memperbaiki kondisi kesehatan keuangan kita. Harapan kita, apa yang ditulis dalam 3 Yohanes 1:2 ini menjadi realita dalam kehidupan kita, “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.”
Sehat dalam segala sesuatu, termasuk sehat secara fisik, rohani, mental dan bahkan finansial. Bagaimana caranya?
Tuhan adalah penebus kita, dan seluruh hidup kita adalah milik-Nya. Dia berdaulat atas hidup kita, jadi sudah seharusnya kita mengundang Dia dalam setiap langkah dan keputusan yang kita buat. Terlebih dalam mengelola berkat yang Tuhan percayakan kepada kita.
Jangan coba mengabaikan kondisi keuangan Anda jika memang keadaannya sedang tidak baik-baik saja. Hadapilah, dan lihatlah fakta kondisi keuangan Anda. Temukan cara untuk memperbaikinya, hal ini mungkin butuh bayar harga seperti memotong pengeluaran-pengeluaran tertentu.
Diskusikan dengan pasangan dan keluarga Anda, karena keputusan keuangan pasti berdampak kepada seluruh keluarga. Namun ingatkan mereka bahwa hal tersebut dilakukan hanya hingga keuangan pulih atau hutang lunas. Buatlah kesepakatan bersama untuk berjuang keluar dari kondisi keuangan yang tidak sehat tersebut. Dengan kesehatian dan kegigihan bersama, pasti Anda dan keluarga bisa melakukannya.
Anda dan pasangan perlu berdiskusi, standar kehidupan seperti apa yang bisa diterima dan cukup bagi Anda sekeluarga. Sehingga ketika nanti kondisi keuangan membaik, standar kehidupan tersebut harus tetap dijaga dan tidak naik. Ketika pendapatan naik, dan standar kehidupan tidak berubah, pasti ada uang yang dapat disisihkan untuk ditabung.
Tahukah Anda bahwa orang yang murah hati memiliki hati yang lebih gembira dibandingkan dengan mereka yang hanya fokus pada dirinya sendiri. Mereka yang murah hati menemukan sukacita dalam memberi, hal tersebut juga membuat kita belajar merasa cukup.
Jadi, belajarlah murah hati. Mulailah dari langkah-langkah kecil, dengan berbagi dengan orang-orang disekitarmu. Pemberianmu juga tidak harus selalu uang, namun bisa waktu Anda, tenaga, dan pikiran. Contohnya dengan menjadi sukarelawan dalam kegiatan sosial.
Pada akhirnya kita perlu mengingat bahwa uang bukanlah sumber sukacita kita, jadi kesehatan mental kita tidak ditentukan oleh isi dompet kita. Mazmur 37:4 menyatakan, “Bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.” Sumber kebahagiaan dan sukacita kita yang sejati adalah karena Tuhan, jadi mari kita melekat kepada-Nya. Percayalah, ketika kita hidup di dalam Kristus maka Tuhan akan memberkati segala pekerjaan tangan kita.
Jika hari ini Anda sedang mengalami masalah finansial dan ingin di doakan, mari hubungi kami di Layanan Doa dan Konseling CBN dengan KLIK DISINI. Kami dengan senang hati berdoa bagi Anda dan orang-orang yang Anda kasihi.
Sumber : Puji Astuti | Jawaban.com