Amerika sebagai negara super power menjadi kiblat bagi negara-negara lain dalam berbagai hal, mulai dari industri, teknologi hingga dunia kesehatan. Namun apakah yang dilakukan oleh negara Paman Sam itu sudah pasti benar dan terbaik?
Faktanya Amerika Serikat saat ini mengalami ledakan obesitas dalam kurun dua dekade terakhir. Lalu bagaimana dengan Indonesia yang mengikuti jejak negara adidaya tersebut?
Hal serupa juga terjadi di negeri kita, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan pada 2019 angka obesitas di Indonesia sekitar 14% namun di tahun 2023 lalu meningkat menjadi 25-26%.
Apa yang menjadi penyebab dari ledakan obesitas ini?
Lahir dari pengalaman pribadi saat berada di Amerika dan mengikuti gaya hidup disana, dr. Gentiani Nanere.,CN mengungkapkan bahwa dirinya selain mengalami obesitas juga mengalami berbagai penyakit.
“Saya sempat tinggal di Amerika 18 tahun, mengadopsi gaya hidup Amerika. We call it, Standart American Diet (SAD),” jelas dr. Gentiani.
Mark McClendon, Host Cahaya Bagi Negeri menggaris bawahi bahwa diet tersebut adalah pola makan tinggi karbohidrat dan rendah lemak. Hal ini dibenarkan oleh dr.Gentiani.
“Makanan saya banyak processed food. Saya makan pizza, saya makan sosis, saya makan roti banyak sekali,” demikian ungkapnya.
Akibatnya dr.Gentiani mengalami berbagai masalah kesehatan, mulai dari tumor jinak di tangan dan payudara, tumor di ginjal, tumor di ovarium, keracunan logam berat, ketidakseimbangan hormon, bahkan sempat mengalami kencing darah selama enam bulan.
Setelah menjalani pengobatan medis namun tidak membuahkan hasil, akhirnya dr.Gentiani menyadari ada hal yang harus diubah dalam gaya hidup dan pola makannya.
“Sel di tubuh kita adalah sel yang hidup, Tuhan memberikan kemampuan kepada sel yang hidup ini untuk beregenerasi setiap 72 jam. Jadi selayaknya saya memberi makan sel di tubuh saya makanan yang hidup bukan makanan yang mati atau dead food,” ungkap dr.Gentiani.
Apa itu dead food? Ia menegaskan bahwa makanan-makanan yang di proses seperti pizza, burger, sosis, nuget, dan sejenisnya adalah makanan yang tidak sehat bagi sel-sel tubuh kita.
Lalu bagaimana cara mengubah pola makan yang sehat yang baik dan memperpanjang umur kita? Saksikan perbincangan selengkapnya bukan hanya dengan dr.Gentiani namun juga dengan dr.Vito A Damay, SpJP (K), M.Kes, AIFO-K, seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, pada Cahaya Bagi Negeri episode kali ini:
Tonton juga video lainnya :
VIDEO : AI: SAHABAT ATAU MUSUH? ORANG KRISTEN HARUS APA?
VIDEO: KASUS PERCERAIAN DI INDONESIA 1400/HARI! INI RAHASIA PERNIKAHAN LANGGENG
Sumber : Jawaban Channel