Ketika merayakan hari raya Paskah, seringkali kita bertanya-tanya tentang makna dari setiap simbol yang mengiringi perayaan penyaliban dan kebangkitan Tuhan Yesus. Ternyata, tidak hanya memiliki makna yang sederhana, namun beberapa simbol seperti telur, kelinci, dan makanan lain memiliki arti religius dan analogi yang perlu kita pahami.
Salah satu simbol yang umum digunakan di seluruh dunia adalah telur. Secara historis, Telur Paskah berasal dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa. Telur dianggap sebagai simbol di mana makhluk hidup muncul dari cangkangnya yang mati seketika. Di zaman dahulu, melihat proses ayam menetas dari telur dianggap sebagai mukjizat. Oleh karena itu, telur menjadi simbol universal yang umum digunakan dalam perayaan tahun baru, pernikahan, dan kelahiran.
BACA JUGA: Kenapa Ya Setiap Perayaan Paskah, 5 Ornamen Ini Pasti Bakal Selalu Ada?
Dalam kekristenan, telur memiliki makna religius sebagai simbol makam batu dari mana Kristus bangkit kehidupan baru melalui kebangkitan-Nya. Selain itu, ada alasan praktis mengapa telur menjadi simbol sukacita Paskah yang istimewa, yaitu karena dulu telur adalah salah satu makanan yang dihindari selama Masa Prapaskah.
Tradisi telur Paskah berkembang di antara bangsa-bangsa Eropa utara dan di Asia segera setelah mereka memeluk agama Kristen. Namun, di antara bangsa-bangsa Eropa selatan dan Amerika Selatan, tradisi telur Paskah tidak pernah begitu populer.
Ritual Romawi memiliki tata cara khusus untuk memberkati telur Paskah: “Kami memohon kepada-Mu, ya Tuhan, untuk memberkati telur-telur ini, menjadikannya sebagai makanan yang menyehatkan bagi umat beriman yang dengan penuh syukur menyantapnya untuk menghormati Kebangkitan Tuhan kami Yesus Kristus.”
BACA JUGA: 6 Makna Simbol yang Menjadi Ikonik Saat Perayaan Paskah
Simbol telur tetap menjadi simbol yang sederhana namun kuat dalam menganalogikan kebangkitan Kristus dan kehidupan baru manusia setelah penebusan dosa oleh Tuhan Yesus. Cangkang telur dapat dianggap sebagai simbol pertobatan yang membentuk manusia sehingga mampu melepaskan diri dari belenggu dosa.
Sumber : jawaban.com