Mengundurkan Diri, Langkah Bijak Atau Tindakan Terburu-buru?
Sumber: Jawaban.com

Finance / 3 February 2024

Kalangan Sendiri

Mengundurkan Diri, Langkah Bijak Atau Tindakan Terburu-buru?

Puji Astuti Official Writer
1999

Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD hari ini menemui Presiden Joko Widodo untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menko Polhumkam. Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok juga mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT.Pertamina.  

Isu pengunduran diri beberapa menteri mewarnai geliat politik menjelang Pemilu yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 lalu. Salah satu isu yang mencuat adalah adanya beda pandangan dengan pemimpin, atau tidak setuju dengan langkah yang diambil oleh Presiden Jokowi yang secara terbuka memberikan dukungan pada salah satu calon.  

Jika berbicara tentang politik, tentu keputusan mengundurkan diri dari sebuah posisi atau jabatan di pengaruhi oleh banyak faktor. Lalu bagaimana dengan di dunia kerja, apakah beda pandangan dan ketidak sepahaman dengan atasan bisa jadi alasan yang kuat untuk seseorang mengundurkan diri dari pekerjaan? 

4 Alasan Krusial Mengundurkan Diri Dari Pekerjaan

Jika Anda mengalami situasi serupa, ada 4 hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membuat keputusan. 

1. Nilai dan Prinsip yang Tidak Sesuai.  

Jika perbedaan pandangan tersebut melibatkan nilai atau prinsip yang sangat penting bagi Anda dan tidak bisa dikompromikan, maka Anda mungkin merasa lebih baik mencari lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan nilai-nilai Anda. 

2. Kesejahteraan Emosional dan Mental. 

Jika perbedaan pandangan tersebut menyebabkan stres yang berkepanjangan atau mengganggu kesejahteraan emosional dan mental Anda, mengundurkan diri mungkin menjadi pilihan yang lebih baik untuk menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan. 

3. Tidak Adanya Ruang untuk Pertumbuhan dan Pengembangan. 

Jika Anda merasa bahwa perbedaan pandangan tersebut menghalangi kemungkinan pertumbuhan dan pengembangan Anda di tempat kerja, dan tidak ada cara untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka mencari kesempatan baru mungkin menjadi langkah yang masuk akal. 

4. Ketidakcocokan Budaya Organisasi. 

Jika perbedaan pandangan tersebut mencerminkan ketidakcocokan yang lebih dalam dengan budaya organisasi tempat Anda bekerja, dan Anda merasa sulit untuk beradaptasi atau merasa terisolasi, maka mencari lingkungan kerja yang lebih cocok bisa menjadi pilihan yang lebih baik. 

Pada akhirnya, keputusan untuk mengundurkan diri karena perbedaan pandangan dengan atasan adalah keputusan yang sangat pribadi. Penting untuk mempertimbangkan dampaknya secara menyeluruh terhadap karir dan kesejahteraan Anda sebelum membuat keputusan akhir. 

BACA JUGA:

Atasan Mengundurkan Diri Tiba-tiba, Apa yang Harus Dilakukan?

Dapat Kerjaan Lebih Baik Tapi Masih Ragu? Alasan Ini Bikin Kamu Mantap Buat Melangkah

Cara Mengatasi Perbedaan Pendapat Dengan Atasan

Namun jika gesekan dan konflik Anda dengan atasan atau rekan kerja tidak prinsipal, atau seperti 4 hal di atas, maka Anda perlu pertimbangkan untuk mengubah cara berkomunikasi Anda.  

Menyikapi perbedaan pandangan dengan atasan secara profesional memerlukan keseimbangan antara ekspresi pendapat Anda dan sikap yang menghargai otoritas atasan. Pertama, penting untuk memahami bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam lingkungan kerja.  

Tetaplah terbuka untuk mendengarkan sudut pandang atasan dengan penuh perhatian, bahkan jika Anda tidak setuju. Tunjukkan bahwa Anda menghargai perspektif mereka,  ajukan pertanyaan jika ada sesuatu yang Anda tidak mengerti mengenai pendapat mereka, berikan tanggapan yang terbuka, dan tunjukkan kesediaan untuk bekerja sama untuk mencapai solusi yang terbaik. 

Selanjutnya, komunikasikan pendapat Anda dengan cara yang sopan dan berempati, tanpa menimbulkan konflik atau membuat atasan merasa dipermalukan. Gunakan bahasa tubuh yang terbuka dan sikap yang menghormati perbedaan pendapat. Fokuslah pada argumen dan bukti yang mendukung pendapat Anda, dan hindari menjadi defensif atau menyerang secara pribadi. 

Dalam proses ini, pastikan Anda tetap fokus pada tujuan bersama dan hasil yang ingin dicapai. Jika perlu, carilah titik kesepakatan atau kompromi yang memungkinkan kedua belah pihak merasa didengar dan dihormati. Terakhir, tetaplah profesional dalam segala situasi, dengan memegang prinsip-prinsip etika dan integritas dalam semua interaksi dengan atasan dan rekan kerja lainnya.  

Dengan sikap yang terbuka, komunikasi yang jelas, dan fokus pada tujuan bersama, Anda dapat menyikapi perbedaan pandangan dengan atasan secara profesional dan produktif.  

Pertimbangan Penting Sebelum Mengundurkan Diri

Dalam mengejar karir, penting untuk selalu menyadari tujuan pribadi dan profesional Anda. Keputusan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan harus dipertimbangkan dengan matang karena dampaknya tidak hanya dirasakan oleh Anda sendiri, tetapi juga oleh keluarga Anda.  

Memahami tujuan dan nilai-nilai Anda akan membantu Anda membuat keputusan yang sesuai dengan arah yang Anda inginkan dalam hidup. Selain itu, perlu diingat bahwa keputusan untuk mengundurkan diri dapat berdampak besar pada keuangan dan stabilitas keluarga.

Oleh karena itu, diskusikanlah keputusan tersebut dengan keluarga Anda, pertimbangkan semua konsekuensi yang mungkin terjadi, dan carilah solusi yang terbaik untuk kepentingan bersama. Dengan demikian, Anda dapat membuat keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab, memastikan bahwa Anda dan keluarga Anda tetap stabil dan bahagia dalam jangka panjang. 

Anda tidak sendirian dalam menghadapi tantangan di lingkungan kerja atau kehilangan pekerjaan. Percayalah, bersama Tuhan ada jalan keluar untuk permasalahan Anda. Kami siap mendukung Anda melalui Layanan Doa dan Konseling CBN. KLIK DISINI untuk menghubungi kami sekarang juga. Jangan ragu untuk mencari bantuan ketika Anda membutuhkannya. Kami siap membantu dan mendoakan Anda dalam setiap langkah perjalanan Anda. 

Halaman :
1

Ikuti Kami