Selama ini, kita sering menganggap bahwa buah adalah makanan pencuci mulut. Tapi siapa sangka kalau buah ternyata gak boleh dimakan setelah makan makanan pokok, apa lagi nasi! Kok bisa ya?
Dr. Sovian Anugerah dari Obor Berkat Indonesia mengatakan bahwa “Buah lebih baik dikonsumsi sebelum makan, khususnya makan nasi.” Kok bisa ya?
Hal ini dikarenakan buah lebih mudah busuk dibanding dengan nasi. Ketika kita memakan buah telebih dulu dari nasi dan makanan pokok lainnya, maka vitamin dan serat yang akan diserap menjadi lebih maksimal dan mudah.
Sebaliknya, kika kita makan buah setelah makan nasi, maka tubuh akan mencerna nasi dan lauk lainnya terlebih dahulu sehingga ketika tiba giliran buah untuk dicerna, maka vitamin dan serat yang seharusnya dicerna justru hilang dalam perjalanannya ketika menuju ke saluran pencernaan.
Jadi, makanlah buah terlebih dahulu setelah itu makan nasi dan makanan berat lainnya.
Tapi kenyataannya, tidak semua orang menyukai buah ataupun sayur meskipun keduanya memiliki segudang mafaat yang sangat baik bagi tubuh kita.
Lantas, apa jadinya jika kita tidak makan buah atau sayur yang mengandung berbagai nutrisi penting untuk daya tahan tubuh?
Buah-buahan dan sayur memiliki segudang nutrisi yang berfungsi untuk meningkatkan kapasitas tulang agar lebih kuat dan tidak mudah keropos, serta serat yang kita butuhkan melakukan pencernaan dan mineral yang membantu andibody kita untuk melawan penyakit, bahkan antioksidan yang dapat melawan radikal bebas yang merupakan pencetus kanker.
Baca juga: Bantu Dietmu Dengan 5 Makanan Yang Bikin Perut Kenyang Lebih Lama Ini
Bolehkah kita mengganti kandungan vitamin yang ada pada buah dengan vitamin yang telah dibentuk menjadi kapsul, atau olahan lainnya seperti minuman atau makanan?
Dr. Sovian menjelaskan bahwa hal ini tidak masalah. Namun, ia menekankan bahwa lebih baik untu mengonsumsi vitamin alami karena setiap vitamin yang telah diolah menjadi kapsul, makanan, atau minuman telah dioleh melalui proses kimiawi yang bisa mengganggu kualitas vitamin tersebut atau mengganggu proses penyerapannya terutama antioksidan yang tidak bisa kita dapatkan melalui vitamin olahan.
Lalu, bagi orang-orang yang sedang menjalani diet, apakah boleh menggantikan nasi yang merupakan sumber karbohidrat utama dengan sayur dan buah saja?
Nasi yang kaya akan karbohidrat tentu bisa digantikan untuk ‘sementara’ waktu. Tubuh dapat mencari alternatif karbohidrat dari sisa yang ada di tubuh kita, yaitu lemak yang akan dipecah untuk diubah menjadi karbohidrat.
Sementara itu, kita juga masih membutuhkan kandungan gula (glukosa) yang bisa kita dapat dari fruktosa (pengganti gula dengan buah) atau buah dan sayur yang manis seperti pisang, mangga, jagung, kismis, kurma, dan lain-lain sebagai alternatif sementara waktu.
Baca juga: Lagi Diet Nih, Ngga Mau Konsumsi Gula Ah.. Benarkah Kalau Kamu Melakukan Ini?
Tidak heran dalam Perjanjian Lama, Daniel, Hananya, Misael dan Azarya atau nama lainnya Beltsazar, Sadarkh, Mesakh dan Abednego tetap sehat bahkan mereka juga terlihat lebih berwibawa, pintar, serta lebih berhikmat walaupun hanya mengonsumsi sayur-sayuran dan air putih dibanding orang lain yang mengonsumsi daging dan anggur.
Dalam 1 Korintus 10: 31 Paulus berkata, "Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah."
Maka dari itu, kita harus perhatikan apa yang kita konsumsi. Apakah kita sudah bertanggung jawab atas tubuh yang Tuhan berikan pada kita. Pastikan kita berhikmat dan melakukannya agar tubuh kita sehat dan semakin memuliakan Tuhan.
Sumber : jawaban.com