Biasanya pada malam sehari sebelum natal (24 Desember), umat kristen berkumpul di suatu tempat untuk menyambut hari kelahiran Yesus. Malam Natal, yang juga dikenal sebagai Heiligabend atau Malam Suci, merupakan malam sebelum perayaan Natal. Di beberapa wilayah, sebutan Malam Natal (Christmas Eve) digunakan untuk menyebut hari sebelumnya.
Tanggal Kelahiran Yesus
Sebenarnya, tidak ada yang mengetahui pasti tanggal kelahiran Yesus yang sesungguhnya. Namun, tanggal 25 Desember dipilih menjadi tanggal simbolis untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus dengan 24 Desember sebagai Malam Natal. Seiring berjalannya waktu, keputusan ini diterima secara luas.
BACA JUGA: Tanggal Kelahiran Yesus yang Sesungguhnya
Tanggal 25 Desember telah sudah aja sejak tahun 273 M. Pada hari itu, terdapat dua festival pagan yang dilakukan untuk menghormati dewa matahari. Hal ini membuat beberapa orang masih tidak nyaman dengan perayaan Natal karena dianggap sebagai pengaruh dari perayaan pagan yang diadakan di hari yang sama.
Namun, umat Kristen meyakini bahwa Injil tidak hanya mampu melampaui budaya, tetapi juga mampu mengubahnya. Pada tahun 320 M, seorang teolog menjawab kritik ini dengan menyatakan, “Kami menguduskan hari ini, bukan karena lahirnya matahari seperti orang kafir, melainkan karena Dia yang menciptakannya.”
Sekarang mungkin Anda bertanya, “Apakah perayaan Natal itu penting?”
Alkitab dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru tidak pernah mencatat tanggal kelahiran Yesus dengan detail. Kita juga tidak pernah diperintahkan untuk merayakan Natal. Tetapi Alkitab menekankan fakta tentang kelahiran Tuhan Yesus, bukan berfokus kepada tanggal kelahiran-Nya.
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Lukas 2:11)
Asal Usul Malam Natal
Natal, yang dirayakan di seluruh dunia selama berabad-abad, bukanlah perayaan yang dilakukan selama satu hari saja. Natal mencakup seluruh musim yang dimulai pada Malam Natal tanggal 24 Desember.
Kegiatan ini merujuk pada perhitungan waktu kuno orang Yahudi, yang dimulai pada pukul enam sore hingga pukul enam sore berikutnya, sebagaimana yang dicatat oleh Alkitab “Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.”
Meskipun tanggal kelahiran pasti Yesus Kristus masih diperdebatkan, tradisi untuk merayakannya sudah ada sejak abad keempat. Gereja memberikan pengaruh pergeseran tradisi pagan di Eropa yang sebelumnya merayakan festival matahari, menggantikannya dengan perayaan Natal.
Banyak praktik pagan yang diintegrasikan ke dalam Natal, seperti penggunaan kayu Yule dan hiasan holly, yang kemudian diubah maknanya.
BACA JUGA: Bukan Sembarang Dekorasi, Pernak-pernik Natal Punya Arti Tersendiri Lho!
Tradisi Malam Natal di Seluruh Dunia
Malam Natal kemudian dirayakan dengan jamuan makan istimewa, kebaktian bersama di gereja, hingga tukar kado.
Jerman : Meninggalkan sepatu untuk Santo Nikolas
Swedia : Makan malam Natal bersama keluarga dan teman
Islandia : Meninggalkan sepiring makanan untuk Yule Lads
Finlandia : Mengunjungi kuburan untuk menyalakan lilin untuk orang yang dicintai
Amerika Serikat : Meninggalkan kue dan susu untuk Sinterklas
Merayakan Malam Natal
Ada banyak cara untuk merayakan malam natal, berikut ini adalah beberapa ide untuk merayakan malam natal:
BACA JUGA: Sambut Natal Besok, Ini 4 Doa Malam Natal yang Bisa Jadi Inspirasi Kamu
Perayaan Malam Natal dapat sangat bervariasi. Kegiatan pada Malam Natal juga dapat dipengaruhi oleh kepercayaan, tradisi keluarga, dan budaya lokal. Namun, esensi yang terpenting dari Malam Natal adalah dimana umat Kristen bersiap dan bersukacita menyambut kelahiran Yesus Kristus, Sang Juruselamat.
Artikel ini memberkati Anda? Yuk, jadi berkat juga untuk para pembaca lainnya dengan bagikan artikel ini ke banyak orang. Atau Anda juga bisa berdonasi untuk mendukung jawaban.com membuat lebih banyak konten lainnya, klik tombol donasi di bawah ini.
Sumber : jawaban.com