Belajar Dari Kematian Tragis Mahasiswi FKH Unair, Orangtua Perlu Mengerti 6 Hal Ini
Sumber: Jawaban

Relationship / 7 November 2023

Kalangan Sendiri

Belajar Dari Kematian Tragis Mahasiswi FKH Unair, Orangtua Perlu Mengerti 6 Hal Ini

Puji Astuti Official Writer
2405

Pada tanggal 5 November 2023, sebuah kejadian yang tragis terjadi di Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, Sidoarjo, yang mengejutkan publik. Seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) berusia 21 tahun, yang dikenal sebagai CA, ditemukan tewas di dalam mobilnya. Polisi menduga bahwa CA meninggal karena bunuh diri, yang menimbulkan pertanyaan besar mengenai penyebab tindakan tragis ini. 

Tinggalkan surat wasiat

CA, sebelum kematiannya, meninggalkan sebuah surat wasiat yang mengungkapkan perasaannya yang sulit, termasuk perasaan tidak memiliki kebebasan dan kendali atas hidupnya, serta perasaan tidak mampu memenuhi harapan orang tuanya. Spekulasi muncul bahwa pola asuh yang dia terima dalam keluarganya mungkin menjadi faktor utama yang berkontribusi pada perasaan-perasaan ini. 

Pola asuh yang overprotective dan terlalu perfeksionis dapat berdampak negatif pada perkembangan anak. Seringkali anak merasa terkekang dan tidak mampu memenuhi harapan orangtua dan sekitarnya. Terlebih jika selama ini anak tidak diberi ruang untuk gagal dan bangkit kembali. Hal ini mungkin berkontribusi pada perasaan rendah diri, depresi, dan putus asa yang dirasakan oleh seorang anak. 

Spekulasi penyebab bunuh diri

Meskipun belum ada kepastian mengenai penyebab dari tindakan bunuh diri CA, terlihat bahwa peran parenting sangat penting dalam membentuk karakter dan kesejahteraan anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menerapkan pola asuh yang positif dan mendukung demi membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang sehat secara fisik dan mental. 

Cegah anak mengalami tekanan mental

Parenting positif adalah pendekatan yang dapat membantu mencegah anak-anak mengalami stres berlebihan dan perasaan tidak berharga. Berikut beberapa tips  yang dapat orangtua lakukan: 

1. Berikan anak kebebasan dan kendali atas hidupnya : Anak harus diberi ruang untuk membuat keputusan dalam hal-hal yang mereka kendalikan, seperti pilihan baju, makanan, atau kegiatan yang mereka ingin lakukan. Ini akan membantu mereka merasa memiliki otonomi dan kendali atas hidup mereka sendiri. 

2. Tunjukkan kasih sayang dan penerimaan: Anak perlu tahu bahwa mereka dicintai dan diterima apa adanya. Memberikan pelukan, ciuman, dan pujian secara teratur adalah cara untuk menunjukkan kasih sayang ini. Terlebih saat mereka mengalami kegagalan, tunjukkan dukungan untuk mereka bisa bangkit dengan kemampuan mereka sendiri. 

3. Tetapkan batas yang jelas: Anak-anak juga perlu tahu apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan. Tetapkan batas yang jelas dan konsisten, serta berikan penjelasan yang jelas tentang alasan mengapa batas-batas ini perlu ada. 

4. Dengarkan anak dengan penuh perhatian : Saat anak berbicara, dengarkan mereka dengan penuh perhatian dan tanpa menghakimi. Berikan umpan balik yang positif dan membangun. 

5. Beri ruang untuk anak mengalami kegagalan : Kegagalan adalah bagian alami dari kehidupan, dan mengalami kegagalan membantu anak-anak memahami konsep penting seperti usaha, ketekunan, dan rasa tanggung jawab. Ini juga mengajarkan mereka cara mengatasi rasa frustasi dan menjadikannya sebagai peluang belajar. Ketika anak-anak menghadapi kegagalan, mereka belajar untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka. Mereka mulai memahami bahwa hasil positif tidak selalu dijamin, dan itulah mengapa usaha keras dan ketekunan sangat penting. Selain itu, mengalami kegagalan juga membantu anak-anak membangun ketahanan mental. Mereka belajar untuk tidak menyerah saat menghadapi kesulitan dan dapat mengatasi tantangan dengan lebih baik di masa depan. Kepercayaan diri anak juga tumbuh ketika mereka merasa mampu mengatasi kegagalan dan belajar dari pengalaman tersebut. 

6.Ajarkan anak untuk memiliki hubungan dengan Tuhan : Lakukan ini dengan menunjukkan keteladanan dalam mezbah keluarga. Sebab melalui kebenaran Firman Tuhan, anak-anak diajarkan nilai-nilai seperti kasih sayang, ketekunan, belas kasihan, dan harapan. Ini adalah prinsip-prinsip yang dapat membantu mereka menjalani hidup dengan integritas dan tekad. Ketika mereka menghadapi kesulitan, iman mereka menjadi sumber dukungan emosional dan kekuatan. Hubungan spiritual dengan Tuhan juga memberikan tempat untuk refleksi, meditasi, dan doa, yang membantu anak-anak mengatasi stres dan menemukan kedamaian dalam situasi yang sulit.  

Dengan menerapkan pola asuh positif dan memberikan dukungan serta ruang bagi anak, orang tua dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang kuat, mandiri, dan bahagia. Anak-anak yang merasa didukung dan dihargai akan lebih mampu menghadapi tantangan dan mengatasi kesulitan dalam hidup mereka. Dengan demikian, parenting positif dapat menjadi kunci dalam membentuk karakter dan mental yang kuat pada anak-anak, sehingga mereka dapat menghadapi tantangan dan kegagalan dengan lebih baik. 

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.    Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar.

Amsal 23:18-19

Sumber : Puji Astuti / Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami