Kehidupan Jacqlien Celosse, seorang penyanyi, pemimpin ibadah, penulis lagu, dan pengkhotbah, adalah kisah perjalanan rohani yang memukau. Lahir dalam keluarga Kristen, namun keluarganya tidak mengenal kasih Tuhan.
Orang tuanya sering terlibat dalam pertengkaran berdarah yang meninggalkan bekas traumatis pada Jacqlien, terutama saat ia melihat pertengkaran itu melibatkan benda-benda tajam seperti pisau. Dari kecil hingga ia tumbuh dewasa, Jacqlien sering turun tangan melerai pertengkaran orang tuanya, sehingga ia terbiasa dengan kekerasan seperti tendangan, teriakan, dan bahkan cekikan.
Hal ini ia ceritakan sendiri dalam sebuah podcast Solusi Talks yang dibawakan oleh Brian Siawarta.
Latar belakang keluarganya yang hancur dan kekerasan telah melukai hati Jacqlien selama bertahun-tahun. Namun, satu pertemuan tak terlupakan mengubah segalanya. Jacqlien bertemu dengan seorang Make-Up Artist yang dengan lembut mendandani dan menceritakan bahwa Tuhan Yesus selalu menyayangi Jacqlien dan tak pernah meninggalkannya.
Pesan sederhana ini adalah titik balik dalam hidup Jacqlien. Air mata mengalir, dan hatinya pun terbuka untuk menerima Yesus.
BACA JUGA: Cerita Adjie Notonegoro Alami Perjumpaan dengan Yesus dan Putuskan Jadi Orang Percaya
Ketika ia datang ke gereja untuk pertama kalinya, Jacqlien menangis sepanjang pujian penyembahan. Ketika seorang hamba Tuhan di gereja menghampirinya dan mengulangi pesan yang sama seperti Make Up Artist sebelumnya bahwa “Tuhan mengasihimu”, Jacqlien merasa bahagia dan terhibur. Kedua momen ini menguatkan keyakinannya bahwa Tuhan sungguh-sungguh menyayanginya.
Namun, perjalanan pertobatannya tidaklah mudah. Jacqlien sudah bergantung kepada obat syaraf dan perawatan media yang melibatkan dokter syaraf karena luka-luka yang ia alami selama masa kecilnya.
Saat mengetahui Jacqlien menjalani pengobatan rutin dengan dokter syaraf, mamanya justru memandang Jacqlien sebagai orang gila. Ditambah lagi fakta bahwa Jacqlien yang sekarang rajin beribadah membuat kedua orang tuanya mengusir Jacqlien, padahal mereka sendiri beragama Kristen.
Ini adalah momen yang sangat membingungkan dalam hidup Jacqlien. Ia merasa bingung dan tidak diinginkan oleh keluarganya hanya karena ia memutuskan untuk beribadah di gereja dan mendoakan kedua orangtuanya.
Tetapi Jacqlien memilih untuk tetap tinggal di rumahnya setelah ia membaca Firman Tuhan dari Pengkhotbah 10:4 yang berkata, “Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.” Keyakinan Jacqlien akan imannya dan kuasa doa menjadikannya kuat dalam menghadapi situasi ini.
BACA JUGA: Perselingkuhan Bawa Suami Ateis Jadi Percaya Tuhan – Elly Kurniawati
Beberapa waktu setelahnya, hati sang mama mulai terbuka, dan ia bersedia beribadah di gereja bersama Jacqlien. Sayangnya, sang papa yang hatinya masih keras justru mengancam mereka dengan pisau yang membuat situasinya sangat menegangkan.
Namun, Jacqlien yakin dan percaya bahwa imannya akan menyelamatkan kedua orangtuanya seperti yang difirmankan dalam Kisah Para Rasul 16:31, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”
Singkat cerita, Jacqlien dan kedua orang tuanya pergi ke gereja bersama-sama dan terjadilah altar call bagi orang-orang yang ingin menerima Yesus, dan orang pertama yang maju adalah papa Jacqlien yang membuat Jacqlien sangat terkejut.
“Orang pertama yang saya lihat maju (ke altar) sambil menangis (itu), my dad. Di situ saya kaget sekaligus melihat kalau doa itu tidak langsung dijawab. Saya berdoa lama dan saya fight dengan diusir, diperlakukan yang tidak nyaman, ternyata Tuhan itu dahsyat banget,” cerita Jacqlien saat mengingat awal mula pertobatan sang papa.
Konflik dan ketegangan dalam keluarga Jacqlien mulai memudar dan terjadi pemulihan dalam keluarga ini. Bahkan, rencana perceraian kedua orangtuanya dibatalkan, dan masing-masing dari mereka mulai membangun hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan.
BACA JUGA: Kesaksian Bona Pakpahan, Sopir Bus yang Selamat dari Kecelakaan Maut
“Puji Tuhan sebelum papi meninggal, beliau adalah orang yang luar biasa dengan Tuhan dan mami sekarang menjadi pendoa syafaat. Jadi itu yang saya lihat, Yesus kita keren!”
Melalui perjalanan hidupnya ini Jacqlien melihat betapa kuasa Tuhan dalam memulihkan hubungan keluarganya dan mengubah hidup mereka.
Jika saat ini Anda sedang mengalami pergumulan dan membutuhkan dukungan doa, segera hubungi Layanan Doa dan Konseling CBN melalui nomor 0822-1500-2424 atau klik link: bit.ly/InginDidoakan.
Saksikan juga tayangan lengkap "Jacqlien Celosse, Disiksa dari Kecil Sampai Kena Penyakit Langka" di Youtube Solusi TV di bawah ini:
Sumber : Solusi TV