Siap Memutus Rantai Generasi Sandwich dengan Cara yang Alkitabiah?
Sumber: mommiesdaily.com/

Relationship / 29 September 2023

Kalangan Sendiri

Siap Memutus Rantai Generasi Sandwich dengan Cara yang Alkitabiah?

Claudia Jessica Official Writer
2327

Generasi sandwich, pasti sudah tidak asing dengan istilah ini kan? Istilah generasi sandwich adalah sebutan bagi mereka yang harus menopang beban ganda, selayaknya sandwich.

Generasi sandwich terjebak diantara dua generasi, atas dan bawah. Sehingga mau tidak mau, generasi sandwich harus membiayai dua generasi termasuk diri mereka sendiri.

Fenomena ini juga banyak dialami oleh warga Indonesia. Hal ini dapat dilihat sebuah unggahan di media sosial X (sebelumnya twitter) tentang generasi sandwich yang sibuk bekerja namun tidak terlihat hasilnya dalam bentuk materi. Unggahan ini dibalas 393 kali dan disukai oleh 7.011 orang.

Salah satu pengguna mengatakan, “Sebenernya sih bukan ke ga ikhlas bantu orang tua tp Cuma cape aja semuanya diserahin ke kita dan kita yg naggung,” tulis pengguna @Anglzzzzz.

 

BACA JUGA: Kata Siapa Generasi Sandwich Ga Bisa Nabung? Nih Ikutin Tipsnya

 

Sementara itu, pengguna @Seokjiinaku menulis, “Liat ini malah nangis sesegukkan. Gaji guru ga seberala tapi bayaran ini itu banyak banget. Liat org udh beli ini itu, aku bener2 ga keliatan karena ngasih mamah, bayar listrik, wifi, bayar utang Hp. Beneran capek tapi kalau bukan aku siapa lagi.

Selain kedua pengguna ini, masih ada banyak lagi respon dan cerita lain mengenai generasi sandwich. Sebenarnya, apa sih yang membuat banyak masyarakat kita menjadi generasi sandwich?

1. Orang tua tidak punya cukup uang pensiun

Ini berarti bahwa orang tua tidak memiliki tabungan atau dana yang cukup untuk menghidupi diri mereka sendiri setelah pensiun. Mereka mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, perawatan kesehatan, atau tempat tinggal, tanpa bantuan keuangan dari anak-anak mereka.

2. Kurang persiapan keuangan untuk pensiun

Ini berarti bahwa orang tua mungkin tidak melakukan perencanaan keuangan yang cukup untuk mempersiapkan masa pensiun mereka. Mereka mungkin tidak menabung atau menginvestasikan uang mereka dengan benar, sehingga ketika mereka memasuki masa pensiun, mereka tidak memiliki dana yang cukup untuk hidup secara mandiri.

 

BACA JUGA: Curhatan Dari Generasi Sandwich Yang Uangnya Selalu Kurang, Kamu Ngerasain Juga Nggak?

 

3. Orangtua juga merupakan generasi sandwich

Ini berarti bahwa orang tua juga memiliki tanggung jawab merawat orang tua mereka yang lebih tua. Ini bisa berarti memberikan perawatan fisik atau dukungan finansial kepada kakek atau nenek mereka. Sebagai hasilnya, anak-anak mereka harus merawat kedua generasi orang tua mereka sendiri, menciptakan beban ganda.

Lalu bagaimana kita bisa memutuskan rantai generasi sandwich seperti ini?

Yesaya 46:9-10 berfirman, “Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan.”

Benar, sejak dulu Tuhanlah yang memelihara kita, Dia menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan.

Baca halaman selanjutnya →

1. Ajak Orang-orang yang Terlibat dengan Anda untuk Memiliki Tujuan Finansial yang Sama

Mengelola keuangan dengan bijak adalah penting. Ajak orang tua Anda dan istri atau suami Anda untuk duduk bersama dan menetapkan tujuan finansial yang realistis. Berbicaralah tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya secara bijak untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan di masa depan.

Jika perlu, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan seorang konsultan keuangan yang dapat memberikan nasihat dan panduan rohani.

2. Tetap Hormati Orang Tua Anda Sambil Ajarkan Anak Anda

Salah satu ajaran Tuhan yang penting adalah menghormati orang tua (Efesus 6:2-3). Ini berarti memberikan penghormatan dan dukungan kepada orang tua Anda ketika mereka membutuhkannya.

Seiring Anda merawat orang tua, ajarkan juga nilai-nilai ini kepada anak-anak Anda. Ajarkan mereka tentang kasih sayang, pengorbanan, dan pentingnya merawat keluarga. Ini adalah peluang untuk mewariskan nilai-nilai iman kepada generasi berikutnya.

3. Temui Pihak Ketiga yang Dapat Dipercaya untuk Menjalani Transisi

Menghadapi perubahan dan transisi dalam keluarga bisa sulit. Kadang-kadang, melibatkan seorang penasihat rohani atau konselor Kristen dapat membantu Anda dan keluarga Anda melewati masa-masa sulit ini.

Para profesional ini dapat memberikan dukungan emosional, panduan berdasarkan iman, dan solusi praktis dalam mengelola dinamika keluarga. Selain itu, Anda juga bisa mendekatkan diri kepada gereja atau kelompok doa yang dapat memberikan doa dan dukungan spiritual.

4. Cintai Keluarga

Kasih adalah nilai utama dari apa yang Tuhan ajarkan selama ini (1 Korintus 13:4-7). Dalam masa-masa generasi sandwich, penting untuk mengingatkan diri Anda sendiri dan keluarga Anda tentang betapa pentingnya kasih dan pengertian.

Jadikan kasih sebagai dasar dalam berinteraksi satu sama lain. Ini bisa berarti mengabaikan ketidaksempurnaan, memberikan dukungan yang tanpa syarat, dan menjaga kedamaian dalam keluarga. Ingatkan diri Anda sendiri bahwa keluarga adalah karunia dari Tuhan, dan cintailah mereka sebagaimana Kristus mencintai gereja

Dalam setiap tindakan dan keputusan yang Anda buat selama masa-masa generasi sandwich, pertimbangkan bagaimana iman Anda memandu Anda dalam merawat orang tua dan anak-anak Anda.

Jalinlah hubungan yang kuat dengan Tuhan melalui doa, membaca firman-Nya, juga melalui ibadah di gereja. Dengan iman, Anda dapat menemukan kedamaian dan kekuatan untuk menghadapi tantangan ini dan membangun keluarga yang kuat dan penuh kasih. Percayalah masa-masa sukar ini akan segera berlalu.

“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.” (Pengkhotbah 3:1)

Apakah Anda merasa diberkati dengan artikel ini? Bagikan artikel ini supaya Anda juga bisa menjadi berkat!

Sumber : jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami