Sejak kakakku meninggal karena kecelakaan, kedua orangtuaku jadi sangat perhatian padaku yang saat ini menjadi anak tunggal. Kakak meninggal akibat sebuah kecelakaan saat ia berusia 5 tahun, sementara saat ini aku berusia 10 tahun.
Mungkin karena takut kehilangan lagi, papa dan mama selalu memenuhi apa yang kuinginkan, kukatakan, dan membiarkan aku berlaku sesukaku. Aku sangat bahagia dapat melakukan segala sesuatu dengan bebas, aku juga bisa mendapat apa saja yang kuinginkan.
BACA JUGA: Dulu Tak Tahu Bedakan yang Baik dan Buruk, Sampai Aku Belajar Kisah Ini di Sekolah Minggu
Tanpa sadar, aku tumbuh menjadi orang yang sembrono, tidak berperasaan, ringan tangan, juga egois. Ketika merasa terganggu, aku tak akan segan-segan memukul mereka semua. Ditambah lagi aku selalu membawa senjata tajam untuk melindungi diriku yang kadang-kadang kugunakan untuk menakut-nakuti temanku. Tidak ada orang yang menegurku setelah semua hal yang kulakukan ini sehingga aku merasa memiliki kekuatan dan kekuasaan.
Semua perilaku buruk ini akhirnya aku sadari ketika aku ikut Sekolah Minggu Superbook di gerejaku yang ada di Sulawesi Utara. Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah rokoh Alkitab pemberani dengan motif yang benar, tidak sepertiku. Sadrakh, Mesakh dan Abednego berani berdiri untuk iman mereka kepada Tuhan dan mereka selalu mengandalkan Tuhan untuk setiap masalah yang mereka hadapi.
Sedangkan aku, keberanianku hanya sebatas sikap buruk yang membuat teman-temanku takut jika aku melukai mereka. Aku juga tidak pernah mengandalkan Tuhan. Aku malah mengandalkan senjata tajam yang justru sebenarnya bisa melukai diriku sendiri.
BACA JUGA: Berkat Firman Tuhan yang Tertanam di Hatiku, Aku Bisa Lakukan Ini Sekarang – Kezia
Sekarang aku sadar bahwa aku tidak boleh berbuat jahat, kasar, dan arogan seperti yang selama ini aku lakukan. Juga tidak boleh mengandalkan diriku sendiri, melainkan mengandalkan Tuhan seperti yang dilakukan oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
Dengan bimbingan orang-orang di sekitarku, aku belajar untuk mengandalkan Tuhan dan berbuat baik kepada setiap orang. Terimakasih Tuhan telah memulihkan hatiku.
Setiap transformasi yang dialami anak-anak yang kami layani adalah hasil dari kolaborasi yang kuat antara jaringan gereja dan para penyumbang yang gigih mendukung pelayanan pemuridan anak CBN Indonesia.
Masih ada banyak anak yang membutuhkan bimbingan agar bisa tumbuh dalam karakter Kristus. Mari bergabung bersama kami hari ini dalam misi untuk membentuk ribuan anak yang luar biasa di generasi ini.
Sumber : jawaban