Tiba-tiba saya harus menjadi ibu tunggal, saya berada dalam keadaan diluar kemampuan saya. Saya tidak bisa menghitung berapa kali saya berseru kepada Tuhan saat sesuatu begitu sulit dan saya masih berduka, anak-anak saya juga masih berduka, membesarkan tujuh orang anak menjadi dewasa, dengan berbagai keputusan yang harus dibuat.
Tahun pertama kematian suami saya, saya membaca Alkitab secara berurut dan suatu pagi tiba pada kitab Yosua. Saya terpaku saat membaca bagaimana Tuhan membelah sungai Yordan hingga airnya meluap sehingga orang Israel bisa melewati dalam keadaan tanah yang kering.
Tuhan, saya berdoa, belahlah sungai Yordan kami dan tahanlah airnya hingga semua anak saya dan saya sampai di seberang dengan selamat.
Mungkin kamu sedang menghadapi "Sungai Yordan"-mu sendiri. Bahkan kemungkinan di tahun ini, kita akan berhdapan dengan sesuatu yang sulit bagi kita. Bahkan yang mustahil.
Baca Juga: Percaya Pada Janji Tuhan Bukan Kepada Fakta
Tuhan yang sama yang penuh kuasa yang membelah sungai Yordan bagi Israel juga peduli kepada kamu dan saya. Dan pasal-pasal awal di kitab Yosua mengajarkan kita 7 pelajaran penting saat iman kita diuji.
1. Ingatlah bahwa Tuhan yang membawa kita ke sini
Selama 40 tahun, Tuhan memimpin bangsa Israel melewati padang gurun dengan tiang awan dan tiang api. Kemudian, saat mereka di depan sungai Yordan adalah saat-saat kristis mereka, Tuhan memimpin mereka melewatinya. Bukankah lebih mudah bangsa Israel menunggu saat air surut atau tempat yang dangkal untuk melewati sungai Yordan? Bisa saja, tapi hal itu membuat mereka tidak mengalami karya Tuhan yang hebat. Tuhan memimpin kita "dengan penuh kasih" untuk melewati berbagai situasi yang mustahil untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
2. Ingatlah kepada janji Tuhan
Sebelum Tuhan memimpin Israel menuju sungai Yordan, Dia mengingatkan Yosua: "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa...Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." (Yosua 1:3, 5). Janji ini bukan hanya Perjanjian Lama yang diberikan kepada Israel. Janji yang sama untuk kita. Dalam Ibrani 13:5, Tuhan berkata, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
3. Taati Firman Tuhan
Bersama dengan janji-Nya, Tuhan mengingatkan Yosua untuk mentaati setiap hukum-hukum Tuhan: "Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi." (Yosua 1:7). Saat Tuhan berkata kepada Yosua kuatkan dan teguhkanlah hatimu, itu bukan karena kekuatan atau pikiran positif yang membuat dia berani. Itu karena dia tahu bahwa hanya dengan ketaatan penuh kepada Tuhan akan membawa mereka kepada keberhasilan.
Baca Juga: Yosua, Pahlawan yang Dipersiapkan Menjadi Kuat dan Berani Melalui Masa Krisis
4. Tinggallah di dalam Firman-Nya
"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." Yosua 1:8.
Ketika kita menghadapi situasi sulit atau mustahil, kita harus menenggelamkan diri kepada Firman-Nya. Meme dari Facebook tidak akan memberimu "makanan" yang kamu butuhkan untuk menghadapi situasi dengan penuh iman. Saat teduh setiap hari dengan membaca Firman Tuhan akan membawa kita mengenal Tuhan dan bagaimana menyelaraskann hidup kita dengan-Nya.
5. Jaga fokus kita tetap pada Tuhan
Saat orang Israel akan menyeberang sungai Yordan, mereka diperintahkan untuk mengarahkan pandangan mereka kepada Tabut Perjanjian: "supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu." (Yosua 3:4). Tabut Perjanjian menjadi kompas dimana hadirat Tuhan ada. Kita akan kehilangan iman setiap kali kita fokus pada masalah di sekitar kita. Kita harus terus mengarahkan hati dan pikiran kita kepada kebenaran Firman Tuhan dan membuka mata hati kita agar dipimpin oleh tangan-Nya. Martin Luther pernah berkata, "Saya tidak tahu cara Dia menuntunku, tetapi saya tahu benar Penuntun-ku."
6. Basahi kaki kita
Yosua menuliskan "Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu----sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai--" (Yosua 3:15). Tuhan tidak membelah sungai Yordan saat mereka berkemah di pinggirnya. Mukjizat terjadi saat mereka melangkahkan kaki ke sungai. Tuhan berkarya saat kita melangkah dalam iman bersama-Nya.
Baca Juga: Mengatasi Ketakutan dan Ketidakpastian Dengan Firman Tuhan
7. Buatlah tugu peringatan
Tuhan memerintahkan Yosua untuk mengambil 12 batu dari tanah kering di sungai Yordan yang mereka lewati dan membangun sebuah tugu peringatan, untuk selamanya mengingatkan kepada generasi selanjutnya tentang mukjizat Tuhan. Hal itu akan membangkitkan iman setiap kali mereka menghadapi hal baru yang sulit! Kita juga perlu tugu peringatan. Saya biasanya membuat jurnal atau tanda di Alkitab dan menulis tanggal serta peristiwa lengkap apa yang dikerjakan Tuhan. Hal itu menguatkan iman saya setiap kali membacanya ulang dan saya diingatkan kepada Tuhan yang membawa saya melewati semua itu dan akan melakukannya lagi.
Ingatlah ini, tidak seorangpun ingin menghadapi hal mustahil. Tetapi Tuhan akan menuntun kita melewatinya. Semoga 7 pelajaran penting di atas akan membantu kita bertumbuh dalam iman ketika kita berhadapan dengan "sungai Yordan" selanjutnya.
Lisa Appelo, ibu tunggal dari 7 anak, penulis dan seorang yang tergila-gila dengan Yesus Kristus. Dia membagikan berbagai artikel yang menguatkan iman melalui LisaAppelo.com.
Anda diberkati melalui artikel ini? Mari bagikan artikel ini kepada keluarga, teman-teman gereja, komunitas maupun group bertumbuh Anda agar hidup mereka ikut diberkati.
Sumber : Crosswalk.com