Toleransi Dunia Vs Toleransi Alkitabiah, Apa Bedanya?
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 13 September 2023

Kalangan Sendiri

Toleransi Dunia Vs Toleransi Alkitabiah, Apa Bedanya?

Claudia Jessica Official Writer
1561

“Setiap orang berhak memiliki pendapat sendiri.”

“Apa yang dilakukan orang lain secara pribadi adalah urusan mereka.”

“Agama yang berbeda hanyalah cara yang berbeda menuju Tuhan.”

Budaya sekuler ingin anak-anak kita percaya bahwa semua pendapat adalah valid, menyetujui gaya hidup dunia, dan menerima segala macam perilaku yang ada. Lama kelamaan, anak-anak akan merasakan tekanan untuk menyesuaikan diri dengan pandangan dunia ini. 

Jadi, bagaimana Anda mengajari mereka merespons?

Hal yang dapat Anda lakukan adalah mengajarkan anak-anak tentang toleransi yang alkitabiah. Ini adalah sebuah pondasi uang akan menolong anak-anak sepanjang hidup mereka.

Toleransi duniawi mengatakan: Tidak ada aturan, jadi jangan menilai pilihan orang lain. 

Toleransi alkitabiah mengatakan: Saya akan membagikan kebenaran Tuhan kepada orang lain dengan lemah lembut dan hormat (1 Petrus 3:15-16).

Dalam Alkitab, toleransi dihubungkan dengan kasih, yaitu kasih agape merupakan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. Misalnya, Efesus 4:2 mendesak kita untuk menunjukkan “toleransi satu sama lain dalam kasih.”

Toleransi dimulai dengan sikap mementingkan orang lain, bukan mementingkan diri sendiri. Ketika seseorang memiliki pendapat atau gaya hidup yang tidak alkitabiah mengganggu Anda, tahanlah untuk tidak bersikap buruk kepada orang tersebut. Anda harus menjadi teladan bagi anak Anda dan mereka akan belajar toleransi dengan baik saat mereka memperhatikan yang Anda lakukan.

Toleransi alkitabiah didasarkan pada pandangan kita terhadap orang lain yang berbeda sebagai orang yang membutuhkan kasih dan perhatian kita. Artinya, kita harus mendengarkan dan menghormati mereka, sekalipun kita memiliki pandangan yang berbeda. Toleransi alkitabiah mengajarkan kita untuk berbicara dengan lembut saat berbagi kebenaran

Mari kita lihat, Tuhan telah menanggung banyak hal dari tindakan kita. Pilihan yang kita buat, pendapat kita yang keliru tentang Dia, bahkan Dia juga menanggung kegagalan kita. Tuhan telah memberikan teladan kepada kita, tentu saja kita juga harus melakukan yang sama terhadap orang lain.

Tentu saja, toleransi yang alkitabiah juga punya batas. Kita tidak boleh memaafkan dosa atau kepalsuan atau menerima perilaku yang tidak saleh. Jika dilakukan dengan cara benar, toleransi bisa mendatangkan kedamaian Tuhan.

Ingatlah ketiga point utama berikut:

  • Toleransi adalah kebajikan yang alkitabiah, namun berbeda dengan pemahaman dunia tentang toleransi.
  • Toleransi alkitabiah memperlakukan orang lain dengan rasa hormat dan kasih sayang.
  • Toleransi alkitabiah menyampaikan kebenaran dengan kelembutan.

 

Ibrani 12:14 – “Berusahalah untuk hidup damai dengan semua orang dan menjadi kudus; tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.”

Sumber : focusonthefamily.com
Halaman :
1

Ikuti Kami