Karena Ini Seorang Raja Dihina Istrinya Sendiri
Sumber: Jawaban.com

Kata Alkitab / 13 September 2023

Kalangan Sendiri

Karena Ini Seorang Raja Dihina Istrinya Sendiri

Claudia Jessica Official Writer
10808

Kekerasan adalah penggunaan kekuatan secara kasar yang menyebabkan kerugian bagi orang lain. Kekerasan bisa berwujud fisik atau verbal. Kedua jenis kekerasan ini dapat menyebabkan kerugian pada korbannya.

Kekerasan fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat. Sedangkan kekerasan verbal adalah kekerasan terhadap perasaan dengan menggunakan kata-kata tanpa menyentuh fisiknya. Biasanya, korban kekerasan verbal akan mengalami dampak pada kondisi emosinalnya, bahkan dapat mengalami trauma psikologis yang serius.

Beberapa contoh kekerasan verbal yaitu: melontarkan umpatan, meremehkan orang lain, mengancam, membentak, menghakimi dengan sewenang-wenang, menuduh tanpa alasan, menghancurkan harga diri orang lain dan masih banyak lagi.

Kekerasan verbal bisa terjadi dimana saja seperti kantor, sekolah, taman bermain, transportasi umum, dan di lingkungan tempat Sahabat tinggal.

 

Baca Juga: Tips Mengenali dan Mengatasi Kekerasan Emosional dalam Hubungan Pernikahan

 

Apakah ada tokoh Alkitab yang mengalami kekerasan verbal?

Peristiwa kekerasan verbal yang terjadi dalam Perjanjian Lama terdapat pada kisah Daud dan Mikhal, istrinya.

Suatu hari Raja Daud memimpin pemindahan Tabut Perjanjian dari rumah Obed-Edom menuju Yerusalem atau Kota Daud. Sepanjang perjalanan itu, Daud tidak henti-hentinya menari dengan sekuat tenaga. Ketika Raja Daud dan rombongannya memasuki kota, Mikhal istri Daud itu melihatnya dari jendela dan memandang rendah Daud dari dalam hatinya.

Mikhal menuduh Daud merendahkan harga dirinya sebagai raja di depan budak-budak yang ikut menari. Mikhal gagal paham bahwa Daud sengaja menghinakan dirinya sebagai contoh tindakan merendahkan diri di hadapan Tuhan.

Tidak hanya Daud, Yesus juga mengalami kekerasan verbal pada saat Dia disalibkan.

Yesus disalibkan bersama dengan dua orang penjahat. Salah satu dari mereka yang disalibkan bersama Yesus melakukan kekerasan verbal pada Yesus. Penjahat itu melontarkan pertanyaan yang bernada hujatan. “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diriMu dan kami!” (Lukas 23:29)

Ucapan penjahat itu jelas sebuah ejekan yang menunjukkan ketidakpercayaannya bahwa Yesus adalah Mesias. Ejekan itu juga masih ditambah dengan kekerasan verbal lain yaitu, ketika penjahat itu minta diselamatkan oleh Yesus jika Dia benar-benar Mesias.

 

Baca Juga: 7 Ayat Alkitab Yang Wajib Direnungkan Jelang Halloween

 

Seorang psikolog bernama Meenal Varangaokar yang bekerja sebagai konselor di Sekolah Menengah Gokuldham, di Goregaon (Mumbai, India) mengatakan, “Kekerasan verbal atau pelecehan verbal tidak meninggalkan memar fisik. Namun, hal itu dapat memiliki efek psikologis yang merugikan seperti harga diri dan kepercayaan diri yang rendah, penarikan diri dari interaksi sosial, menjadi agresif dan memindahkan amarah pada orang lain. Bahkan dapat menyebabkan depresi dan pikiran untuk bunuh diri.”

Pernyataannya ini senada dengan Amsal 18: 21 yang mengatakan, “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”

Kekerasan verbal dapat membawa kesengsaraan dan kesedihan yang mendalam, bahkan dapat berujung bunuh diri. Alkitab sendiri telah mengonformasi adanya kekuatan maut dan kehidupan di lidah kita.

Lidah sebagai alat kekerasan verbal bagaikan percikan api yang dapat memicu kebakaran hutan secara keseluruhan. Lidah dapat digunakan untuk bergosip dan dapat memisahkan bahkan dari sahabat terbaik (Yakobus 3:6).

Biasanya, orang yang melontarkan kekerasan verbal dengan sengaja sedang berada dalam kebingungan. Akibatanya, orang tersebut melontarkan perasaannya dengan amarah.

Sahabat mungkin pernah terluka dengan kata-kata yang dilontarkan kepada Sahabat. Atau sebaliknya, Sahabat mungkin saja pernah melukai orang lain dengan kata-kata yang Sahabat lontarkan.

Oleh karena itu, mari kita gunakan kata-kata untuk mengungkapkan cinta, perhatian, syukur, kasih sayang dan rasa empati kita pada orang lain. Kita perlu memikirkan dan memilih kata-kata kita dengan bijak.

Saksikan Kata Alkitab selengkapnya di video di bawah ini.

Jika Sahabat membutuhkan teman untuk curhat, Sahabat24 kami siap menemani Sahabat! Hubungi pusat konseling kami di nomor 0822-1500-2424 atau klik https://bit.ly/InginDidoakan

 

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami