Kehadiran Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di pembukaan Sidang Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) XVIII di Sentul Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat pada Rabu 23 Agustus 2023, mendatangkan harapan bagi umat Kristen di Indonesia.
Di depan ribuan peserta Sidang Sinode GBI, Menag Yaqut meminta maaf kepada umat Kristen di Indonesia terkait kesulitan pendirian rumah ibadah di berbagai wilayah. Namun ia mengungkapkan perumusan regulasi baru ini nantinya akan mempermudah umat Kristen mendapatkan izin pendirian rumah ibadah.
Baca Juga: Menag Serahkan Bantuan 1M ke Gereja Katedral Jakarta Untuk Keperluan Ini…
“Di peraturan baru yang kami usulkan kepada Presiden bahwa rekomendasi pendirian rumah ibadah cukup dari Kementerian Agama (Kemenag). Sebelumnya rekomendasi tersebut melibatkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Peraturan ini nantinya akan mempermudah umat Kristiani dalam mendirikan rumah ibadah,” ungkap Menag Yaqut, seperti dilansir Kemenag.com.
Di kesempatan ini, Menag juga menegaskan jika keberadaan umat Kristen memiliki sejarah yang tak terpisahkan dari sejarah bangsa. Untuk itulah umat Kristen juga memiliki hak untuk hidup dan menjalankan keyakinannya dengan aman dan tentram di tengah keberagaman, kemajemukan keyakinan di bangsa ini.
“Saya Muslim dan saya meyakini agama saya benar. Sebaliknya, umat Kristen juga meyakini agamanya yang benar. Namun di saat yang sama, kita adalah bersaudara satu dengan lainnya. Sebagai saudara sebangsa saya adalah saudara umat Kristiani,” terangnya.
Baca Juga: PGI & Menag Angkat Bicara Soal Kasus Penolakan Gereja di Cilegon, Ini Penjelasannya
Ia menegaskan bahwa Indonesia tidakk berdiri oleh satu kelompok maupun satu agama saja. Melainkan berdiri oleh semua agama.
Pernyataan ini turut disaksikan oleh sederet tokoh-tokoh agama seperti Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung, Sekretaris Umum PGI Pdt Jacky Manyputty, Ketua Umum PGLII, Ronny Mandang, dan Stafsus serta Staf Ahli Menteri Agama.