Kenaikan tekanan dalam dunia kerja seperti merasa tidak dihargai, proses kenaikan pangkat yang lama, dan beban pekerjaan yang besar seringkali menyebabkan kemarahan pada kalangan milenial dan Gen Z. Dalam menghadapi kemarahan ini, beberapa di antara mereka mengadopsi tren rage applying.
Rage applying merupakan istilah yang semakin populer, terutama di kalangan milenial dan Gen Z. Hal ini merujuk pada tindakan mengirimkan lamaran kerja ke banyak perusahaan dalam keadaan marah atau frustasi, seringkali dipicu oleh pengalaman negatif di tempat kerja.
Tren ini berawal dari salah seorang pekerja yang viral di salah satu platform sosial media yang menyebutkan dengan rage applying adalah salah satu cara terbaik untuk membalas dendam ke perusahaan yang telah memberikan begitu banyak beban dalam pekerjaan.
“Saya marah di tempat kerja dan saya melakukan rage applying ke 15 perusahaan,”ujarnya dalam video yang dipublikasikan di TikTok dan sudah ditonton sebanyak 2,3 juta kali.
Namun, apakah dengan rage applying ini dapat memberikan hasil yang efektif dalam dunia pekerjaan? Atau malah memberikan dampak buruk?
Baca Juga : 15 Aplikasi Kecerdasaan AI yang Mempermudah Pekerjaanmu, Apa yang Baru Anda Ketahui?
Alasan Rage Applying Menjadi Tindakan yang Tidak Selalu Efektif dan Dampak yang Diberikan
Rage applying telah menjadi sorotan dalam diskusi saat ini, terutama di kalangan milenial dan Gen Z. Fenomena ini mencerminkan kegelisahan pekerja muda terhadap masalah inflasi tinggi, gaji rendah, ketidakpuasan kerja, dan kurangnya keseimbangan antara kehidupan sosial dan pekerjaan.
Tekanan yang tinggi yang diberikan oleh perusahaan seringkali mendorong mereka untuk mencari peluang baru dan meninggalkan situasi dan kondisi yang negatif di tempat kerja. Oleh karena itu, beberapa dari mereka mengambil keputusan cepat untuk mencari pekerjaan baru.
Namun, tidak semua orang yang melakukan rage applying akan mendapatkan kesempatan yang sama. Sebuah survei oleh ZipRecruiter menunjukkan bahwa setengah dari responden menyatakan bahwa perusahaan hanya memberikan waktu tiga hari setelah melamar pekerjaan untuk memberikan keputusan.
Sumber : cnbc.com | time.com