Heboh Gereja Larang Pendeta Wanita Jadi Pemimpin, 4 Denominasi Ini Malah Dukung Penuh
Sumber: YouTube HennyKristianus

News / 10 July 2023

Kalangan Sendiri

Heboh Gereja Larang Pendeta Wanita Jadi Pemimpin, 4 Denominasi Ini Malah Dukung Penuh

Claudia Jessica Official Writer
1846

Dalam beberapa minggu terakhir, denominasi Gereja Baptis terbesar di Amerika, Southern Baptist Convention (SBC) menjadi pusat perhatian karena keputusannya untuk mengeluarkan Gereja Saddleback karena mengizinkan wanita menjadi pendeta di gereja tersebut.

Al Moher, presiden dari SBC mengatakan bahwa Gereja Saddleback telah mengancam kesatuan SBC, katanya, “Ini masalah komitmen alkitabiah, komitmen terhadap Firman Tuhan yang secara tegas kami yakini jabatan pendeta hanya untuk laki-laki.”

Meski demikian, kaum konservatif teologis dalam kekristenan tidak sependapat, apakah alkitabiah bagi perempuan untuk melayani sebagai pendeta. Melansir dari The Christian Post, inilah 4 denominasi yang dianggap konservatif secara teologis, tetapi tetap mengizinkan dan mendukung penuh perempuan untuk menjadi pendeta:

1. Gereja Anglikan di Amerika Utara

Gereja Anglikan di Amerika Utara, didirikan pada tahun 2009 sebagai tanggapan atas meningkatnya liberalisme teologis di dalam Gereja Episkopal, mengizinkan keuskupan untuk menentukan apakah perempuan dapat melayani sebagai imam. Namun, jabatan uskup tetap eksklusif untuk pria berusia 35 tahun.

“Sebagai bagian dari konsensus ini, ada pemahaman yang berbeda mengenai penahbisan wanita dalam Tahbisan Suci, tetapi ada rasa saling mencintai dan menghormati satu sama lain dan keinginan untuk maju demi kebaikan Gereja.”

2. Church of the Nazarene (Gereja Nazaret)

Gereja Nazaret didirikan pada awal abad ke-20 dan dilaporkan sebagai denominasi gerakan kekudusan Wesleyan terbesar di dunia yang mengizinkan wanita untuk melayani sebagai pendeta.

“Gereja Nazaret dari awal telah mengakui Firman Tuhan maupun sejarah bahwa Tuhan memanggil wanita untuk berkhotbah, menjadi pendeta, maupun mengisi posisi kepemimpinan lainnya,” ungkap Brad Mercer dari The Voice pada tahun 2018.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA →

3. Gereja Foursquare

Gereja Foursquare juga dikenal sebagai Gereja Internasional Injil Foursquare. Gereja Foursquare didirikan pada tahun 1920-an di Los Angeles, California oleh pemimpin agama Aimee Semple McPherson.

Tidak heran jika sebuah denominasi yang didirikan oleh seorang wanita mengizinkan wanita lain dalam kepemimpinan pastoral.

“Sejak awal, Foursquare telah menjadi gerakan yang berfokus secara global. Saat kami berkembang untuk menyertakan gereja dan pelayanan dari setiap penjuru dunia, kami juga telah mengembangkan kepemimpinan kami untuk menyertakan serangkaian suara yang berbeda,” sebagaimana yang tertulis dalam situs web gereja resminya.

“Suara-suara itu berasal dari pria dan wanita, tua dan muda, dan keragaman budaya yang membantu Foursquare mewakili berbagai karakter dan menjangkau setiap bahasa dan bangsa.”

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA →

4. Free Methodist Church (Gereja Metodis Bebas)

Gereja Metodis Bebas secara resmi mengizinkan penahbisan wanita sebagai pendeta pada tahun 1974 di Konferensi Umum. Saat itu, seluruh jemaat yang hadir menyatakan dengan suara bulat menyetujui resolusi untuk “memberikan wanita status yang sama dengan pria di pelayanan gereja.”

Uskup FMC David W. Kendall menulis sebuah esai di mana dia membela gagasan tentang pemimpin gereja wanita, mencatat bahwa “Sebagian besar keterbatasan wanita yang terbentuk saat ini adalah akibat dari perbuatan dosa di masa lalu. Pada mulanya, Allah menciptakan pria dan wanita. Wanita sebagai pengurus di dunia yang Allah ciptakan.

“Apakah alkitabiah bagi perempuan untuk menjadi pemimpin di gereja? Jawaban saya, jawaban Gereja Metodis Bebas adalah 'Ya!'” tulis Kendall.

Dukungan positif terhadap denominasi yang memberikan kesempatan bagi pendeta wanita untuk menjadi pemimpin gereja merupakan langkah yang baik untuk memperkuat dan memajukan gereja dalam pelayanan-Nya. Hal ini juga dapat menjadi inspirasi bagi banyak wanita yang memiliki panggilan rohani untuk memimpin dan mendorong mereka untuk mengejar impian mereka dalam melayani Tuhan.

 

Sumber : christianpost.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami