Waspada! 4 Ciri Wedding Plan yang Sudah Dirancang Baik Bisa Berakhir Menjadi Divorce Plan
Sumber: google.com

Relationship / 5 July 2023

Kalangan Sendiri

Waspada! 4 Ciri Wedding Plan yang Sudah Dirancang Baik Bisa Berakhir Menjadi Divorce Plan

Bella Tiurma Official Writer
2299

Setiap hubungan yang baik atau sehat antara pasangan yang satu dengan pasangan yang lain, jika dilihat lebih dalam lagi setiap memiliki sebuah pola dan terjadi secara berulang. Mengejutkannya adalah hubungan yang buruk pun memiliki sebuah pola. Sehingga dalam sebuah hubungan yang buruk akan memiliki isu-isu yang bersifat menyimpang (destruktif). Pola ini dapat kita pakai untuk melihat bagaimana wedding plan bekerja agar tidak berakhir menjadi divorce plan

Dalam sebuah hubungan, hal yang tidak bisa kita hindarkan bahwa sebuah wedding plan atau rencana pernikahan akan dipersiapkan sesuai dengan apa yang diimpikan. Tetapi tak jarang wedding plan ini mampu merubah pandangan kita supaya terasa seperti kita telah merancang divorce plan untuk masa depan. 

Oleh karena itu, apakah Anda mau wedding plan yang telah dirancang dengan sangat baik berakhir menjadi divorce plan? Anda tidak perlu khawatir, karenaa Ps. Raguel Lewi memberikan 4 ciri-ciri yang bisa kamu jadikan acuan bahwa wedding planmu adalah divorce plan.

 

Baca Juga : Tips Mengenali dan Mengatasi Kekerasan Emosional dalam Hubungan Pernikahan

 

1. Wedding lebih penting daripada marriage 

Dalam menjalani sebuah hubungan, tak ada satupun pasangan yang tidak memiliki perencanaan wedding plan sesuai dengan apa yang mereka impikan. Tetapi setiap perencanaan itu, jika sudah memiliki salah fokus yang akan berakibat fatal dan setiap pasangan perlu wasapada. 

Hal yang dimaksud seperti sebuah konsep pernikahan dimana pesta pernikahan yang hanya berlangsung sehari perlu menyita waktu berbulan-bulan untuk mempersiapkannya. Contoh lainnya adalah hubungan pernikahan akan dijalani setiap pasangan untuk seumur hidupnya, tetapi kesiapan yang dilakukan hanya memakan waktu sehari. Apakah hal itu mampu memberikan jaminan dengan kesiapan yang sehari dapat mempertahankan hubungan pernikahan yang seumur hidup? 

Menurut Ps. Raguel, kondisi seperti itu tidaklah logis  karena persiapan untuk berpergian selama satu minggu dan satu bulan tentu memiliki kesiapan yang berbeda. Begitupun sama halnya dengan kesiapan dalam pernikahan untuk menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak bisa direncanakan dengan singkat dan hanya mementingkan perencanaan pesta pernikahan saja. 

 

Baca Juga : 15 Cara Memprioritaskan Pasangan dalam Pernikahan

 

2. Sulitnya menjalin hard conversation dan bersepakat 

Ps. Raguel membagikan sebuah prinsip dimana setiap pasangan yang sudah terbiasa melakukan hard conversation akan memiliki kehidupan yang lebih mudah, tetapi pasangan yang memiliki kebiasaan hanya melakukan easy conversation akan memiliki kehidupan yang lebih sulit. 

Apa yang termasuk hard conversation di dalam pernikahan? Menurut Ps. Raguel, hard conversation adalah pembicaraan mengenai keuangan, sex, trauma, hutang, iman, orangtua, kesehatan fisik, hingga kesehatan mental. Sehingga saat pasangan tidak membicarakan itu semua, saat berlanjut pada jenjang kehidupan rumah tangga, maka mereka akan mengalami kehidupan yang dijalani terasa lebih sulit.

Pada kenyataannya, setiap pasangan yang masih di tahap pacaran akan merasakan hubungan yang sangat romantis, tetapi berbeda jika sudah memasuki jenjang pernikahan yang memerlukan sebuah strategi di dalamnya. 

Sehingga dalam sebuah hubungan pernikahan perlu adanya membangun hard conversation dan berani mengambil sebuah kesepakatan bersama untuk hal-hal tempat makan, tempat tinggal di daerah mana, mau ambil rumah langsung atau apartemen saja, hingga perencanaan anak pun perlu dibicarakan bersama dan bersepakat. Karena dalam pernikahan sekalipun perlu memiliki kesiapan mental, jika mental belum siap maka suami sebagai tulang punggung tidak mampu menghandle istri sebagai tulang rusuknya 

3. Menutup mata dengan kelemahan yang dimiliki 

Pada prinsip pernikahan, setiap pasangan perlu memiliki kemampuan untuk menutup serapat-rapatnya mata. Karena kita dapat membuka mata selebar-lebarnya saat menjalani hubungan pacaran. Tetapi yang menjadi masalah, seringkali setiap pasangan melakukan konsep yang salah. Dimana saat pacaran banyak pasangan menutup matanya dan saat memasuki pernikahan membuka mata selebar-lebarnya. 

Dasarnya setiap manusia tentu memiliki green flag (sikap yang bisa dibanggakan), yellow flag (sikap yang bisa ditoleransi), dan red flag (sikap yang harus dihadapi dan lawan). Sehingga saat pacaran sangat perlu diperhatian ketiga faktor tersebut dengan mata terbuka lebar. Jika tidak dilakukan, maka cepat atau lambat hubungan pernikahan yang sudah terjalin akan merusah diri sendiri. 

 

Baca Juga : 4 Hal yang Perlu dihindari Berdasarkan Kisah Alkitab untuk Memperkuat Ikatan Pernikahan

 

4. Memiliki perasaan yang tidak damai dan takut 

Kondisi yang diselimuti oleh kegelisahan (restlessness) memiliki bermacam alasan, seperti anxiety, kehidupan masa depan, ketakutan hidup yang sehat, hingga muncul karena alarm tubuh yang muncul dengan sendirinya. 

Kondisi ini menunjukkan bahwa jiwa kita merasakan ada suatu hal yang tidak tuntas meskipun kita belum bisa menjelaskan apa yang terjadi terhadap diri sendiri. Sehingga ada kemungkinan bahwa apa yang pasangan kita lakukan merupakan gambaran yang bisa kita tangkap sebagai perwujudan yang akan terjadi di masa depan. 

Oleh karena itu, ketika kondisi itu bener terjadi di dalam hubungan pernikahan kita, perlu adanya kejujuran terhadap pasangan kita dan diri sendiri. Perkatakan ketakutan-ketakutan yang kita rasakan kepada pasangan kita, supaya dapat dicari alasan dari perasaan itu bersama-sama. 

Dalam menjalani kehidupan pernikahan, tentu tidak ada hubungan yeng berjalan dengan sempurna. Tetapi ada baiknya bagi setiap pasangan memiliki kewaspadaan dan berjuang melawan ke empat ciri diatas. Supaya hubungan yang kita memiliki adalah hubungan yang sehat, karena tidak ada hubungan yang sempurna.

Apakah Anda diberkati dengan artikel ini dan rindu agar orang lain ikut diberkati? Mari bersama-sama dengan kami terus menghasilkan konten-konten inspiratif dengan terus mendukung pelayanan kami dengan klik link di bawah.

 

DONASI

Sumber : Ps. Raguel Lewi
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami