Fakta Alkitab: Apa Perbedaan Nazar, Sumpah, dan Janji?
Sumber: jawaban channel

Fakta Alkitab / 1 July 2023

Kalangan Sendiri

Fakta Alkitab: Apa Perbedaan Nazar, Sumpah, dan Janji?

Claudia Jessica Official Writer
25138

Pernahkah Anda bernazar tentang suatu hal?  Alkitab pernah menulis beberapa tokoh yang bernazar, seperti Yefta dan Hana. Lalu, apa yang dimaksud dengan nazar? Bolehkah orang Kristen bernazar?

Bagaimana dengan sumpah dan janji, bolehkah orang Kristen melakukan hal tersebut? Yuk simak penjelasan dari Jawaban.com selengkapnya di sini.

Nazar

Nazar adalah sebuah janji yang dibuat oleh seseorang untuk melakukan sesuatu apabila tujuannya telah tercapai. Kalangan Kristen menyebut Nazar sebagai janji yang berlaku secara mengikat dan penuh dengan nilai-nilai sakral sebab terjadi di antara hubungan manusia dengan Allah.

Alkitab memberikan beberapa contoh orang-orang yang bernazar kepada Tuhan. Seperti Yefta, yang menyerahkan putrinya kepada Tuhan untuk memenuhi nazarnya. Dan Hana yang akhirnya memiliki anak dan memberikan putranya tersebut kepada Tuhan sebagai nazarnya.

Dalam nazar ada hal yang ditawarkan sebagai pengganti jika apa yang diminta dikabulkan. Alkitab juga menggambarkan apa yang harus dilakukan saat bernazar:

- Misalnya dalam Ulangan 23:23, menyebutkan bahwa Nazar adalah sesuatu yang dilakukan dengan sukarela kepada Tuhan.

- Teks lainnya dalam Imamat 7:6 dan Bilangan 15:3, menulis bahwa Nazar selalu dikaitkan dengan korban sukarela. Hal ini menunjukkan bahwa ketika seseorang bernazar maka dia tidak mendapat paksaan dari pihak manapun.

- Saat melakukan Nazar bisa juga terjadi tawar-menawar, hal ini bisa dilihat dalam beberapa cerita Alkitab. Misalnya cerita Yakub dalam kejadian 28:20-22, Hana dalam 1 Samuel 1:11 dan Yefta dalam Hakim-hakim 11:29 -40.

Nazar sebagai janji harus dipenuhi, dan adalah dosa jika tidak memenuhinya. Itu sebab, sebelum bernazar, seseorang harus memikirkannya dengan sungguh, bukan melakukannya karena emosional (Amsal 20: 25).

 

BACA JUGA: Nazar Nggak Dilakukan Dihukum Tuhan Gak Sih? Yuk Simak #kataAlkitab bersama Ps. Thomas ER

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

Sumpah

Kata lain yang hampir menyerupai nazar ialah “sumpah”. Sumpah merupakan pernyataan secara resmi yang bersaksi di hadapan atau menyebutkan nama Tuhan, sehingga dikokohkan  kebenarannya. Sumpah diucapkan kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang dianggap suci. Sementara janji merupakan ucapan yang menyatakan kesanggupan untuk berbuat sesuatu.

Lalu apakah orang Kristen diperbolehkan untuk bersumpah? Umat Kristen memang dilarang untuk mengucapkan sumpah dalam segala hal apapun alasannya. Dasar iman mengapa orang Kristen dilarang bersumpah karena Yesus sendiri yang berkata, “Janganlah sekali-kali bersumpah,” yang secara utuh dapat dibaca dalam Injil Matius 5:33-37 dan hal serupa juga ditulis di Yakobus 5:12. Salah satu alasannya adalah karena dalam Kejadian 20:7 dinyatakan, “Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.”

Ayat-ayat yang menyinggung “jangan bersumpah” memiliki keterkaitan dengan sumpah palsu yang merupakan pelanggaran yang serius pada hukum Tuhan. Mengucapkan sumpah palsu dengan menyebut nama Allah adalah dosa terhadap pribadi Allah sendiri. Orang percaya dilarang bersumpah palsu, baik menggunakan nama Allah maupun bentuk kata-kata lainnya.

Dalam Matius 5:37 Yesus berkata “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat”. Yesus merekomendasikan standard yang lebih tinggi kepada murid-muridNya, yaitu perkaataan kita harus bisa dipercaya sehingga tidak perlu untuk bersumpah.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

Janji

Selain nazar dan sumpah, kita juga mengenal kata “Janji”. Janji adalah suatu kesanggupan untuk melakukan atau meninggalkan sesuatu dalam usaha untuk mendapat kepercayaan. Orang percaya tidak dibenarkan mengucapkan sumpah apapun alasannya. Sebagai gantinya maka diizinkan untuk mengucapkan janji. Hal ini dapat ditemui dalam beberapa “sumpah” jabatan yang digantikan dengan “saya berjanji” yang diakhiri dengan kalimat yang berkata, "Kiranya Tuhan menolong saya".

Meskipun terlihat “hanya” berjanji, namun nilai dan tanggung jawabnya tidak berbeda dengan sumpah.  Selain janji dalam mengemban tugas, kita juga menemukan “janji” dalam pernikahan, bukan “sumpah” pernikahan.

 

Sumber : jawaban channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami