Batal Nikah Karena Idap Penyakit Thalassemia? Kenali Bahaya dan Gejalanya
Sumber: cnnindonesia.com

Health / 2 June 2023

Kalangan Sendiri

Batal Nikah Karena Idap Penyakit Thalassemia? Kenali Bahaya dan Gejalanya

Bella Tiurma Official Writer
1361

Beberapa waktu terakhir, sepasang kekasih di Malaysia membagikan kisahnya ketika mereka memiliki keinginan untuk menikah. Namun, keduanya harus membatalkan rencananya tersebut. Hal ini terjadi setelah keduanya memutuskan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya dengan melakukan tes Thalassemia. 

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa keduanya memiliki penyakit yang sama dan bersepakat untuk mengakhiri hubungannya. Keputusan ini diambil oleh keduanya karena mereka tahu bahwa jika hubungan ini tetap berlanjut dan memiliki keturunan dari orangtua yang keduanya mengidap thalassemia, hidup calon bayi harus bergantung pada transfusi darah agar tetap sehat. 

Apa itu Thalassemia? 

Melalui laman resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Thalassemia adalah penyakit kelainan darah merah yang diturunkan dari kedua orangtua kepada anak dan keturunannya. Penyakit ini disebabkan karena kurangnya atau tidak terbentuknya protein sebagai unsur pembentuk hemoglobin utama pada manusia. Hal ini yang mengakibatkan eritrosit menjadi mudah pecah dan penderita akan cepat merasa lelah hingga menjadi pucat karena kekurangan darah (anemia). 

Ketika sepasang kekasih memaksakan kehendak untuk tetap menikah dalam kondisi keduanya pembawa penyakit yang sama. Maka keturunan yang dihasilkan memiliki kemungkinan 25 persen akan menderita Thalassemia Mayor. Hal ini terjadi karena adanya perkembangan genetik yang terjadi melalui pernikahan dari pasangan pembawa atau carrier. 

Terdapat beberapa kemungkinan yang dapat terjadi ketika memiliki pasangan pembawa Thalassemia, yakni 

1. Thalassemia Minor dengan Thalassemia Minor 

Jika keduanya menikah dan memiliki keturunan, maka akan ada peluang dalam kehamilannya memiliki 25 persen anak dalam kondisi normal, 50 persen anak menderita Thalassemia Minor, dan 25 persen anak menderita Thalassemia Mayor. 

2. Thalassemia Mayor dengan Thalassemia Mayor 

Ketika keduanya menikah dan memiliki keturunan, maka anak akan menderita Thalassemia Mayor. Sehingga kondisi kehamilan yang seperti ini sama sekali tidak dianjurkan untuk diteruskan. 

3. Thalassemia Mayor dan Thalassemia Minor 

Jika keduanya menikah dan memiliki keturunan, maka peluang kehamilannya memiliki 50 persen anak menderita Thalassemia Mayor dan 50 persen anak menderita Thalassemia Minor. 

Seberapa Bahaya Penyakit Thalassemia? 

Thalassemia merupakan penyakit turunan, sehingga menjadi faktor utama dalam sebuah mutasi genetik yang diwariskan oleh kedua orangtuanya. Meskipun seorang anak lahir dari salah satu orangtuanya memiliki riwayat penyakit yang sama. 

Walaupun penderita Thalassemia ringan tidak memerlukan pengobatan khusus, tetapi untuk penderita Thalassemia berat akan membutuhkan transfusi darah secara teratur. Tak hanya itu, penderita akan tetap memiliki kemungkinan mengalami komplikasi sedang hingga berat. 

Gejala Thalassemia 

Tanda dan gejala yang diperlihatkan oleh pendetita Thalassemia akan beraneka ragam, bergantung dari jenis apa yang dimiliki dan seberapa rendah atau besar tingkat keparahannya. Tetapi penyakit Thalassemia memiliki gejala umum yang menunjukkan kemungkinan seseorang menderita Thalassemia, antara lain ; 

1. Lelah dan merasa lemah 

2. Kulit menjadi pucat atau kekuningan 

3. Deformitas atau perubahan bentuk tulang wajah 

4. Pertumbuhan lambat dan pembengkakan perut 

5. Urin menjadi gelap. Dalam kondisi ini perlu adanya perhatian khusus, karena kondisi ini tidak hanya menjadi gejala Thalassemia saja. Namun, Cholangitis pun dapat menyebabkan urin menjadi gelap. 

Beberapa kasus pada bayi yang menderita Thalassemia dapat ditunjukkan ketika proses kelahiran. Tetapi pada beberapa kasus lainnya, bayi yang menderita Thalassemia baru menunjukkan gejalanya setelah dua tahun pertama masa kehidupannya. 

Oleh karena itu, setiap orang yang telah mengetahui bahaya dan risikonya bahwa Thalassemia tidak dapat dicegah. Maka setiap orang dapat melalukan pencegahan awal untuk mengurangi risikonya, antara lain : 

  • Setiap pasangan yang memiliki rencana kehamilan, perlu menjalani terlebih dahulu tes darah untuk melihat jumlah hemoglobin dan sel darah merah di dalam tubuh masing-masing.
  • Melakukan pemeriksaan dini Thalassemia
  • Melakukan konsultasi genetik dan pemeriksaan prenatal
Sumber : detikhealth | p2ptm.kemkes.go.id | halodoc.com
Halaman :
1

Ikuti Kami