Waspada Mengonsumsi Daging Babi, Demam Babi Afrika telah Masuk ke Indonesia
Sumber: istockphoto.com

Health / 16 May 2023

Kalangan Sendiri

Waspada Mengonsumsi Daging Babi, Demam Babi Afrika telah Masuk ke Indonesia

Aprita L Ekanaru Official Writer
1348

Belakangan ini tengah viral penyakit sangat menular yang berasal dari hewan babi. African Swine Fever (ASF) adalah penyakit yang dapat menimbulkan berbagai perdarahan pada organ internal dan disertai angka kematian yang sangat tinggi.

Dilansir dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Jawa Tengah, ASF dipicu oleh virus DNA dengan untai ganda dari genus Asfivirus dan famili Asfarviridae. ASF virus sangat tahan terhadap pengaruh lingkungan, dan stabil pada pH 4-13, serta dapat tahan hidup dalam darah (4 oC) selama 18 bulan, dalam daging dingin selama 15 minggu, dalam daging beku selama beberapa tahun, dalam ham selama 6 bulan dan di dalam kandang babi selama 1 bulan.

 

BACA JUGA: Pertama di Dunia, Pria AS Sukses Jalani Operasi Transplantasi dari Jantung Babi

 

Hewan yang paling peka terhadap penyakit ASF adalah babi peliharaan (domestik). Secara klinis manifestasi ASF hanya terlihat pada babi domestik, sedangkan pada babi hutan, babi warthogs (Phacochoerus africanus dan P. aethiopicus), babi semak (Potamochoerus porcus dan P. larvatus), dan babi hutan raksasa (Hylochoerus meinertzhageni tidak menunjukkan tanda klinis saat terinfeksi namun berperan sebagai reservoir virus.

Penularan ASF dapat terjadi apabila terjadi kontak langsung dengan babi yang sakit. Darah, cairan tubuh serta jaringan babi-babi yang terinfeksi merupakan sumber penularan ASF karena mengandung virus dalam konsentrasi tinggi. Penularan juga dapat terjadi melalui peralatan, pakan, dan minuman yang telah tercemar virus.

Faktanya, babi yang telah sembuh dari infeksi ASF pun tidak 100% sembuh, karena masih terinfeksi meskipun tidak ada gejala secara klinis atau berstatus terinfeksi secara persisten dan masih membawa virus. Infeksi berkelanjutan ini dapat berlangsung lama hingga lebih dari satu tahun setelah infeksi awal.

Kementerian Kesehatan RI menegaskan virus yang beredar di Bulan, Batam merupakan demam babi afrika.

"African swine fever merupakan demam babi Afrika, disebabkan virus asfarviridae family (bukan virus influenza," terang Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Situ Nadia Tarmizi saat dihubungi detikcom Senin (15/5/2023).

Perlu diwaspadai, jika daging yang dijual relatif lebih murah ketimbang biasanya. Para pelaku industri dan peternak juga diminta memastikan produk yang dijual bebas dari hewan ternak sakit ASF.

 

BACA JUGA: Orang yang Pertama Transplantasi Jantung Babi Meninggal Dunia, Ini Faktanya...

 

Bagaimana Jika Telanjur Terjual?

Tentunya masyarakat awam akan kesulitan dalam membedakan daging mana yang aman di pasaran untuk dikonsumsi. Sebagai antisipasi dr Nadia meminta masyarakat agar waspada dengan memasak terlebih dahulu daging yang dibeli sampai matang, sebelum akhirnya dapat dikonsumsi.

"Masak sampai matang, itu kan bisa membunuh virusnya. Jadi jangan makan makanan setengah matang atau mentah." Katanya.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami