Koinonia adalah sebuah kata yang mungkin sering Anda dengar namun belum tahu apa arti dan maknanya. Koinonia adalah sebuah kata Yunani yang sering muncul dalam berbagai bentuk penulisan sekitar 20 kali dalam Perjanjian Baru dan biasanya kata ini diterjemahkan sebagai "persaudaraan" dan pertama kali muncul dalam Kisah Para Rasul 2:42, yaitu “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” Ayat ini menyatakan tentang para Kristen awal. Namun dalam Perjanjian Baru, koinonia memiliki arti persaudaraan yang lebih dalam dan intim daripada sekadar bergaul dengan dan menikmati kehadiran orang-orang Kristen lainnya.
Penggunaan kata koinonia dalam Perjanjian Baru digunakan oleh Paulus di seluruh surat-suratnya untuk menggambarkan hubungan erat yang dimiliki oleh orang-orang Kristen dengan Yesus (1 Korintus 1:9), dengan Injil (Filipi 1:3-5), dengan Roh Kudus (Filipi 2:1), dan penderitaan Yesus (Filipi 3:10). Rasul Yohanes juga menulis di dalam 1 Yohanes 1:3, yaitu “Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.”
Baca Juga: 6 Missionaris Kristen yang Memberi Seluruh Hidupnya Untuk Tuhan, Keren!
Namun koinonia juga dapat diterjemahkan dengan cara lain, karena asak dari akar katanya berarti "mitra" atau "sahabat", dalam arti ini mengandung ide "berbagi", berbagi kepemilikan, pengalaman, dan kehidupan dengan orang lain. Itulah mengapa Paulus menggunakan koinonia untuk menggambarkan persembahan yang diberikan oleh orang-orang Kristen di Korintus seperti ada tertulis di 2 Korintus 9:13, “Melalui bukti pelayanan ini, mereka akan memuliakan Allah karena ketaatanmu kepada pengakuanmu akan Injil Kristus, dan untuk semua kemurahan hatimu dalam berbagi kepada mereka dan semua orang.”
Ketika persembahan diberikan untuk membantu orang-orang Kristen yang menderita di Yerusalem, orang percaya di Filipi memberikan kontribusi secara murah hati. Mereka merasakan hubungan yang erat dengan saudara-saudara mereka dalam Kristus, yang belum pernah mereka temui sebelumnya, itulah koinonia.
Baca Juga: Perbedaan 3 Denominasi Kristen: Katolik, Ortodoks dan Protestan
Sayangnya, persekutuan yang akrab dan intim dari Gereja Kristen mula-mula tidak bertahan lama sampai sekarang. Faktanya sudah muncul banyak pemisah antara satu sama lain dan Gereja Kristen sekarang cenderung untuk fokus mengembangan diri masing-masing. Namun, tentu saja Allah masih memanggil kita untuk koinonia, persekutuan dengan-Nya yang membuat kita semua menjadi satu di dalam Kristus dan menghilangkan perbedaan yang memisahkan kita. Seperti yang Yohanes ungkapkan dalam 1 Yohanes 1:7, yaitu “Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.”