Safira merupakan sulung dari 3 bersaudara. Safira tinggal di rumah sederhana bersama orang tua, kedua adik serta kakek, nenek dan pamannya. Jadi rumah Safira ditinggali oleh 7 orang. Orang tua Safira biasanya bekerja sampai malam untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Sedangkan kakeknya kadang bekerja sebagai kuli bangunan.
Di rumah Safira adalah anak yang kurang punya minat belajar. Ia juga kesulitan mengerjakan tugas sekolah karena orang tuanya harus bekerja setiap hari. Sampai akhirnya Safira dilayani melalui Sanggar Belajar Anak School of Life (SoL) di GSJA Yehova Jireh, Surabaya, Jawa Timur. Sejak masuk SoL, Safira pun mulai terbantu dalam mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Jika dia menemukan soal yang sulit diselesaikan, dia akan dengan berani menanyakan kepada tutor SoL.
Baca Juga:
Melalui Kisah Yusuf Sang Penafsir Mimpi, Fano Menjadi Anak yang Berani dan Percaya Diri
Jessen Tumbuh dengan Karakter Kristus Berkat Pendidikan yang Ia Dapatkan di School of Life
Selain dibimbing secara akademik, Safira juga mendapatkan bimbingan rohani di SoL. Inilah yang membuat gadis kecil ini semakin menjadi anak yang rajin berdoa dan mengandalkan Tuhan Yesus. Pernah satu kali Safira jatuh sakit, neneknya mendoakan dan membawanya ke klinik gereja. Setelah didoakan dan minum obat, Safira pun sembuh. Kuasa doa neneknya dan kesembuhan yang dia alami semakin membuat Safira mencintai Tuhan dan berkomitmen untuk setia mengiring Dia.
Apakah Anda tersentuh dengan kisah perubahan yang dialami Safira? Ada banyak anak yang menanti hidupnya mengalami kasih Tuhan. Anda yang ingin mendengar lebih banyak anak dimuridkan dan mengasihi Tuhan Anda bisa bergabung bersama kami dan bersama-sama mengerjakan visi ini. Silahkan klik link di bawah.