Anak Takut Untuk Berpendapat di Depan Umum? Simak 5 Tips Berikut Ini...
Sumber: Huffington Post

Parenting / 18 April 2023

Kalangan Sendiri

Anak Takut Untuk Berpendapat di Depan Umum? Simak 5 Tips Berikut Ini...

Bella Tiurma Official Writer
1018

Berani berpendapat khususnya di depan umum adalah suatu keterampilan yang perlu dilatih, terutama dilatih pada anak sejak dini. Keterampilan ini tentu akan berguna bagi setiap anak di masa depan. Sehingga setiap orangtua memiliki harapan pada sang anak menjadi pribadi yang berani berpendapat di depan umum dan berpikir kritis. 

Membentuk anak menjadi pribadi yang berani berpendapat di depan umum, tentu memerlukan adanya dukungan dari orangtua. Jika orangtua selalu membatasi anak, selalu menuntut dan memberikan tekanan pada anak, dan tidak memberikan anak kesempatan untuk menyuarakan sesuatu, akan menjadi sulit bagi anak untuk berkembang dan berani beropini. 

Sebagai bentuk dukungan orangtua membantu anak mengembangkan keterampilan berpendapat, berikut 5 tips mendidik anak agar berani berpendapat di depan umum. 

1. Membebaskan anak berbicara 

Di segala kondisi ketika orangtua melibatkan anaknya, biarkan anak untuk mengutarakan keinginan ataupun isi pikirannya. Begitupun ketika anak dalam suatu masalah, berikan kesempatan pada anak untuk menyampaikan pendapat dari sudut pandangnya. Sehingga anak akan membentuk sebuah kebiasaan untuk berbicara dan berpendapat. 

Ketika anak sudah mulai terbiasa untuk menyuarakan isi pikirannya, akan membentuk pola pikir bahwa suara mereka sangatlah penting. Sehingga di masa depan, anak akan lebih siap menghadapi situasi-situasi baru.  

2. Membiasakan anak untuk berdiskusi 

Sebuah diskusi akan memberikan ruang pada anak untuk berpikir dan berpendapat. Hal ini tentu suatu hal yang baik untuk merangsang daya pikir kritis anak. Setiap orangtua dapat melakukan diskusi dengan sebuah percakapan yang bijaksana dengan anak, seperti menanyakan pendapat anak seputar kehidupan pertemanan anak ataupun pandangan terhadap hubungan di keluarga. 

Kesempatan diskusi bersama anak tidak perlu menunggunya beranjak dewasa, tetapi mulai sejak anak masih kecil dapat dilakukan diskusi ringan. Ketika dalam diskusi anak masih sungkan untuk berbicara, orangtua dapat melatihnya hingga anak mulai terbiasa untuk mengeluarkan opini sendiri dan menjabarkan isi pikirannya. Tips ini memungkinkan anak untuk bisa berpikir kritis dan menjadi lebih terbuka. 

3. Tidak menghakimi atau menganggap anak membantah 

Pada kenyataannya jika anak mengeluarkan pendapat yang berbeda dalam topik-topik sulit, orangtua dengan mudah untuk memberikan sebuah reaksi. Terlebih saat anak merespon dari statement yang orangtua berikan, tak jarang anak malah dianggap membantah orangtua dan berujung menghakimi anak. 

Ketika hal ini terjadi anak akan menjadi hati-hati untuk berbicara dan memiliki kemungkinan besar anak akan menutup dirinya. Jika suatu saat anak mengalami kesulitan untuk membicarakan sesuatu, orangtua dapat memberikan mereka waktu dan konfirmasi kesulitannya. Sehingga anak akan merasakan divalidasi perasaannya dan tidak masalah untuk membagikan apa yang ada di dalam pikirannya. 

4. Melatih anak membuat keputusan 

Cara lain untuk mengajarkan anak menjadi berani menyuarakan pendapatnya dengan memberikan beberapa pilihan. Setiap pilihan yang diberikan orangtua tentu perlu memberitahukan pilihan tersebut bisa mengandung konsekuensi, sisi positif, sisi negatif, bahkan risiko masing-masing pilihan. 

Melalui tips ini anak dapat belajar untuk menimbang mana pilihan yang paling baik. Ketika anak sudah memutuskan pilihannya, orangtua dapat menghargainya dan jangan mengarahkan anak untuk mengubah keputusan yang sesuai dengan keinginan dan pertimbangannya.  

5. Memberikan ruang untuk anak belajar dari kesalahan 

Setiap keputusan yang anak ambil dan menyampaikannya di depan umum, ada kemungkinan keputusan yang diambil tidak tepat dan tak luput dari sebuah kesalahan. Ketika hal ini terjadi anak tentu merasa sedih ataupun kecewa, sehingga peran orangtua dalam situasi ini sangat dibutuhkan. 

Setiap orang tua dapat mengajak anak berbicara tetapi tidak dengan kalimat-kalimat menyudutkan yang akan membuat anak semakin menyesal, tetapi beritahu pada anak bahwa sebuah kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran. Hal lain yang menjadi perhatian adalah mengingatkan anak untuk lebih berhati-hati dan teliti lagi supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama. Serta orangtua perlu menekankan bahwa sang anak sudah berani untuk mencoba dan itu merupakan hal yang baik. 

Membentuk karakter anak memang bukan suatu hal yang mudah, namun semua yang dilewati adalah sebuah proses pembelajaran yang akan berguna di masa depan. Seperti beberapa tips di atas yang bisa dijadikan referensi para orangtua untuk mendidik anak menjadi berani berpendapat. 

Sumber : popmama.com | momsmoney.id | mommiesdaily.com
Halaman :
1

Ikuti Kami