Kalimat "Sekali diselamatkan, tetap selamat" tidak ditemukan dalam Alkitab. Keselamatan kita adalah masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Itu mengimplikasikan satu hubungan yang kontinyu dan satu proses yang terbuka daripada satu kondisi yang tetap. Orang yang memberikan dirinya pada Yesus dan yang benar-benar bertobat dari dosa dapat menemukan kembali jaminan janji kehidupan kekal yang diberikan pada umat manusia yang percaya pada Tuhan yang tidak dapat berdusta.
Alkitab mengatakan pada kita bahwa pemberian dan panggilan Tuhan diberikan tanpa adanya penyesalan (Roma 11:29). Pekerjaan Tuhan Yesus bersifat kekal. Hal itu tidak bisa dicabut kembali. Sebagai bagian dari Alkitab, jaminan terbesar orang Kristen adalah memiliki kepastian rasa aman yang kekal melalui kesaksian hari demi hari dari kuasa Roh Kudus dalam kehidupan manusia dimana dia menjadi anak Tuhan dan fakta bahwa hari demi hari dia semakin serupa dengan Yesus.
Baca Juga: Jaminan Kehidupan Kekal bersama Yesus
Alkitab mengajarkan rasa aman dalam Roh Kudus dan dalam pribadi Tuhan. Tuhan Yesus mengatakan, Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. (Yohanes 10:29). Jadi kita sesungguhnya aman di tangan Tuhan, dan kita bisa beristirahat dalam perlindungan tangan kanan Tuhan, terus menerus memanjatkan doa syafaat untuk keperluan kita (Ibrani 7:25) dan Tuhan telah mengirimkan malaikat untuk mengawasi kita (Ibrani 1:14). Dengan kata lain : kita diselubungi dengan penolong yang mengagumkan. Kita harus terus menerus mengigatkan diri kita sendiri bahwa kita ini aman, dan bahwa Tuhan mengasihi kita, dan kita ini kepunyaan Tuhan.
Alasan kita diselamatkan bukanlah karena kita kudus, suci atau melakukan pekerjaan baik, namun karena darah Yesus. Keselamatan datang melalui iman, dan itu bertahan karena iman. Jadi kita seharusnya memiliki rasa aman. Namun, dalam waktu bersamaan, seharusnya tetap ada perasaan takut yang sehat terhadap kejatuhan. Kita seharusnya tidak memberikan diri datang pada Tuhan dan mengatakan : "Saya telah diselamatkan, jadi saya saya dapat melakukan apapun yang saya ingin lakukan". Paulus mencela orang-orang yang mengajarkan bahwa seseorang dapat lancang berbuat dosa hingga anugerah Tuhan dapat turun berlimpah-limpah (baca Roma 6:1-2). Jika kita benar-benar mati untuk dosa, maka kita tidak akan menghidupi kehidupan dalam dosa lagi, tetapi kita akan memiliki tujuan untuk melayani Tuhan.
Baca Juga: Sesuatu Yang Menanti Kita di Sorga
Kita seharusnya berjalan dengan penghormatan, karena Tuhan adalah api yang menghanguskan, Pribadi yang mengagumkan : " Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan. (Ibrani 12:29). Saya tidak akan menyarankan siapapun untuk bersikap berani pada Tuhan karena adanya doktrin rasa aman yang kekal. Seseorang yang mengatakan : "Saya percaya bahwa sekali saya diselamatkan, saya akan selalu selamat, jadi saya akan pergi dan melakukan percabulan dan mencuri dan berbohong dan merampok". Itu adalah orang yang bodoh. Jika seseorang benar-benar mencintai Tuhan, hal-hal buruk itu tidak akan hadir dalam kehidupannya.
Saya telah berjalan bersama Tuhan selama 30 tahunan, dan untuk 25 tahun terakhir, saya tidak pernah melihat bahkan berpikir tentang kemungkinan kehilangan keselamatan saya. Itu memang bukan sesuatu yang realita buat saya. Alasannya adalah karena saya hidup untuk Tuhan. Pikiran untuk melakukan yang lain tidak terjadi dalam hidup saya.
Apakah saya melakukan tindakan dosa? Ya.
Apakah saya pernah gagal mengikut Tuhan? Ya.
Apakah ada sesuatu yang seharusnya saya lakukan yang tidak saya lakukan? Ya ada.
Saya perlu pengampunan dari Tuhan untuk membersihkan kesalahan saya secara terus menerus. Perhatian saya adalah kesadaran bahwa Tuhan punya tujuan untuk kehidupan saya dan bahwa saya tidak gagal untuk apa yang Tuhan maksudkan bagi diri saya. Namun seperti jauhnya saya dari kehilangan keselamatan saya, hal itu juga seharusnya terjadi dalam kehidupan orang Kristen lainnya.
Sumber : Sumber: Pat Robertson - 700 Club - CBN