Kondisi Kesehatan Menurun, Pendeta Saddleback Rick Warren Rupanya Idap Autoimun
Sumber: Christianpost

News / 15 April 2023

Kalangan Sendiri

Kondisi Kesehatan Menurun, Pendeta Saddleback Rick Warren Rupanya Idap Autoimun

Lori Official Writer
1251

Setelah mengumumkan masa pensiunnya sebagai gembala Gereja Saddleback, California, kini Pendeta Rick Warren kembali membagikan kabar terbaru terkait kondisi kesehatannya. Melalui podcast terbarunya, ia mengungkapkan bahwa kondisi kesehatannya terus menurun setelah berjuang melawan autoimun 2 tahun terakhir.

Warren, yang merupakan pendiri dari Gereja Saddleback ini menyampaikan bahwa penyakit autoimun yang tengah diidapnya memang tidak mengancam nyawa dan dia pasti bisa melawannya selama tiga hingga lima tahun ke depan. Meski begitu, dia mengaku kondisi fisiknya menjadi semakin lemah dan menyebabkan timbulnya rasa sakit yang terus menerus.

“Penyakit ini membuat semua otot tubuh saya sakit, hampir 24 jam sehari. Penyakit ini melemahkan. Membuat saya sulit berjalan dan bekerja. Tapi tidak mengubah cara berpikir saya. Masalahnya kadang-kadang saya merasa otak saya terbakar, dan saya merasa seperti duduk di kursi roda. Intinya saya sulit bergerak,” ungkap Warren.

Meski begitu, Warren tidak memilih untuk berhenti dari pelayanan yang ia masih kerjakan, termasuk pelayanan penjangkauan yang tengah ia pimpin saat ini. Pelayanan ini bertujuan untuk memenuhi “Amanat Agung” untuk memuridkan semua bangsa dengan memobilisasi gereja global untuk memastikan semua orang memiliki akses kepada firman Tuhan.

“Saya percaya, seperti yang dikatakan Alkitab, waktu saya ada di tangan-Nya. Dan saya ingin berada langsung di pusat kehendak Tuhan. Saya tidak ingin mendahului kehendak-Nya; saya tidak ingin berada di belakang kehendak-Nya. Tetapi saya ingin mengalami kecepatan seperti yang Dia inginkan,” terangnya.

Penulis buku laris Purpose Driven Life ini menyampaikan bahwa kondisi yang ia sedang alami juga tengah dituangkan dalam buku terbarunya berjudul Created to Dream. Di dalam buku ini, Warren menekankan bahwa semua hal yang terjadi dalam hidupnya sudah lebih dulu “disaring oleh Tuhan”.

“Tidak ada yang bisa muncul dalam hidup saya tanpa seizin Tuhan. Saya perlu santai karena Tuhan adalah Tuhan, dan saya bukan Tuhan. Saya mengalami banyak pasang surut selama 50 tahun pelayanan, dan Tuhan tetap setia,” katanya.

Di sisa waktu yang ia punya, Warren rindu bisa terlibat dalam menyediakan akses Alkitab kepada semua orang melalui gereja. “Setiap gereja bisa merintis gereja melalui gereja rumah dan kelompok kecil.”

Dia juga menyampaikan bahwa orang Kristen perlu belajar menginjili dengan cara yang baru, karena ada banyak orang Kristen yang hanya menghafal sedikit ayat Alkitab dan membagikannya hanya seperti sebuah kalimat promosi marketing. Dia mau semua orang percaya bisa meniru penjangkauan yang dilakukan oleh Yesus yaitu terlibat secara langsung dan bertemu dengan orang-orang.

Dia mengutip kitab Matius 28: 19-20, dimana Yesus memberi tahu murid-murid-Nya untuk “Pergi dan menjadikan semua bangsa murid, membaptis mereka di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus”. Dia lalu menyinggung terkait hak wanita untuk terlibat di dalam penggenapan Amanat Agung. 

“Kami percaya bahwa Amanat Agung adalah untuk semua orang, baik pria maupun wanita. Ada empat kata kerja di dalam Amanat Agung: Pergi, jadikan murid, baptis dan mengajar. Wanita harus pergi. Wanita harus memuridkan. Wanita harus membaptis dan wanita harus mengajar, bukan hanya pria,” terangnya.

Dia juga menekankan peristiwa di dalam Kisah Para Rasul 2, yang menggambarkan Roh Kudus turun ke atas gereja mula-mula, dan orang banyak hadir termasuk wanita. Sama halnya seperti yang disampaikan di dalam Yoel 2: 28, bahwa laki-laki dan perempuan akan mengalami pencurahan Roh Kudus dan mereka akan bernubuat.

Warren mengaku ada banyak sekali tantangan yang dihadapinya selama melayani Tuhan. Namun dia mau menyelesaikan proyek ini sampai garis akhir.

Halaman :
1

Ikuti Kami