Sebenarnya Apa Makna Spiritual dari Tradisi Telur Paskah dan Kelinci Paskah?
Sumber: Pexels

Kata Alkitab / 4 April 2023

Kalangan Sendiri

Sebenarnya Apa Makna Spiritual dari Tradisi Telur Paskah dan Kelinci Paskah?

Wisnu Prianggani Contributor
1937

Paskah selalu dikaitkan dengan telur dan kelinci. Tradisi ini sudah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu. Tapi, apa arti spiritual dari tradisi ini? Secara historis, telur adalah simbol kehidupan baru dan kelahiran kembali. Ketika telur menetas, makhluk hidup baru lahir ke dunia ini. Hal ini dikatakan sejalan dengan makna Paskah yang merayakan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.

Dalam Alkitab, kita dapat menemukan dasar ayat tentang Paskah dan telur. Roma 6:4 mengatakan “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” Hal ini menggambarkan telur sebagai simbol kehidupan baru dalam Kristus.

Namun, bagaimana dengan kelinci? Kelinci adalah hewan yang mengalami pertumbuhan pesat dan sangat subur. Ini mewakili kemampuan alam untuk menghasilkan kehidupan baru. Kelinci juga sering kali dikaitkan dengan kesuburan dan kegembiraan.

 

Baca Juga: Kenapa Ya Setiap Perayaan Paskah, 5 Ornamen Ini Pasti Bakal Selalu Ada?

 

Kita dapat melihat makna spiritual dari kelinci dalam Kitab Suci. Yohanes 10:10 mengatakan “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Yesus datang untuk memberikan kehidupan yang lebih berlimpah kepada umat manusia. Makna kelinci sebagai simbol kesuburan dan kegembiraan merujuk pada janji-Nya untuk memenuhi kebutuhan kita dan memberikan kebahagiaan dalam hidup.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa simbolisme telur Paskah dan kelinci tidak boleh mengalahkan makna sebenarnya dari perayaan Paskah. Kebangkitan Yesus Kristus adalah inti dari perayaan ini, dan itulah yang harus menjadi fokus utama bagi umat Kristen.

Selain itu, Alkitab menekankan pentingnya mempertahankan kesederhanaan dan tidak membiarkan tradisi menggantikan makna sejati dari perayaan keagamaan. Sebagai contoh, dalam 1 Korintus 5:7-8 dikatakan “Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.”

 

Baca Juga: 5 Cara Tepat dan Kreatif Rayakan Paskah Bersama Anak

 

Dari sini, kita bisa melihat bahwa Alkitab menekankan pentingnya memahami makna sebenarnya dari Paskah, dan tidak terjebak dalam tradisi yang kosong dan berlebihan. Dalam kesimpulan, tradisi telur Paskah dan kelinci Paskah meskipun hanya simbol dari ayat Alkitab yang kita baca, masih dapat memiliki makna spiritual yang penting bagi umat Kristen. Sekali lagi perlu diingat bahwa makna utama dari perayaan Paskah adalah kebangkitan Yesus Kristus, dan tradisi tidak boleh mengalahkan makna sejati dari perayaan keagamaan.

Halaman :
1

Ikuti Kami