Di tengah keberagaman yang ada di Indonesia, di Kabupaten Pati merupakan satu dari sekian banyak contoh bentuk kerukunan antarumat beragama. Terlihat bangunan Gereja dan Masjid yang berdiri secara berdampingan di Jalan Kolonel Sunandar, Desa Winong, Kabupaten Pati.
Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) dan Masjid Al-Muqorrobin, merupakan tempat ibadah yang dibangun saling berhadapan. Yang uniknya di antara kedua bangunan tersebut terdapat sebuah kanopi yang seakan terlihat menjadi penghubung.
Baca Juga : Kerukunan dan Kebersamaan Adalah Wujud Dari Kasih
Pendeta Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Winong, Didik Hartono mengatakan bahwa gereja dibangun terlebih dahulu sejak tahun 1991. Sedangkan bangunan masjid baru dibangun pada tahun 2002. Namun, lokasi pembangunan masjid yang bersebelahan dengan gereja yang sudah ada sejak lama merupakan sesuatu yang tidak disengaja.
Keberadaan kedua tempat ibadah yang berdampingan ini, tidak mempengaruhi kehidupan umat kristiani dan muslim. Didik mengkonfirmasi bahwa kehidupan antara kedua umat beragama ini tidak ada masalah dan harmonis.
Sudah sejak 8 tahun belakangan ini keberadaan kanopi yang menjadikan kedua tempat ibadah tersebut terlihat seperti dipersatukan dan memiliki penghubung. Hal ini pun menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat Indonesia yang menjadikan kedua bangunan tersebut contoh kerukunan antarumat beragama.
Dia menjelaskan bahwa adanya nilai pada kanopi yang menyatukan gereja dan masjid. Keberadaan kanopi ini menjadikan simbol persaudaraan dan simbol kebersamaan. Didik juga menerangkan bahwa “Kanopi ini menjadi simbol persaudaraan, saya sebagai pendeta terus dengungkan seduluran selawase. Bagaimana kita menjadi saudara selamanya, meski ada perbedaan agama tetapi kita sedulur selawase (saudara selamanya), di tengah perbedaan yang ada.”
Di sisi lain, Ketua Takmir Masjid Al-Muqorrobin, Santrimo menjelaskan bahwa umat muslim dan kristiani saling menghormati. Menurut Santrimo keberadaan kanopi sangat membantu ketika ada kegiatan di tempat ibadah. Misalkan, saat ada salat Jumat jemaat masjid bisa menggunakan jalan hingga teras gereja.
Baca Juga : Viral Penutupan Patung Bunda Maria di Kulonprogo, Ini Fakta Sebenarnya...
Banyak cerita kerukunan terjadi antara Gereja dan Masjid di Desa Winong. Hal ini bisa dijadikan contoh dan pembelajaran bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Keberagaman antarumat beragama di Indonesia menjadikan setiap orang memiliki sikap toleransi yang tinggi. Sehingga terciptanya lingkungan yang rukun dan harmonis.
Seperti yang tertulis di dalam kitab Filipi 2 : 3 “Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri.”. Mari kita renungkan kembali ayat tersebut, yang mengingatkan kita agar menciptakan kehidupan yang rukun dan harmonis antarumat beragama di lingkungan sekitar kita dengan tidak mementingkan keperluan pribadi saja.
Sumber : detikjateng.com