Pendeta HTB, Nicky Gumbel: Gereja yang Tidak Menginjil, Akan Mati!
Sumber: canva.com

News / 13 March 2023

Kalangan Sendiri

Pendeta HTB, Nicky Gumbel: Gereja yang Tidak Menginjil, Akan Mati!

Claudia Jessica Official Writer
1894

Pendeta Nicky Gumbel, pendeta yang baru saja pensiun dari Holy Trinity Brompton (HTB), mendesak pertemuan para pemimpin gereja di London untuk aktif dalam penginjilan dan menolak godaan untuk “memudahkan” Injil.

Hal tersebut ia katakan di Konferensi Ekklesia yang diselenggarakan oleh Share Jesus International, saat membagikan beberapa pelajaran yang ia pelajari selama masa jabatannya sebagai vikaris HTB dan mengapa penginjilan selalu menjadi prioritas di gereja tempatnya menginjili sebelum pensiun.

“Saya percaya dengan sepenuh hati bahwa itu (perintah untuk menginjili) adalah inti dari Perjanjian Baru. Yesus berkata, pergi dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku,” katanya.

Gumbel mengatakan jika gereja tidak melakukan penginjilan, mereka akan mati. Gumbel juga adalah sosok yang mempelopori kursus Alpha dengan sangat sukses, ia menekankan betapa pentingnya gereja harus bersatu untuk melakukan penginjilan.

“Jika Anda tidak memiliki persatuan, dunia tidak akan percaya. Jika Anda mengutamakan penginjilan, Anda harus diperbarui dan dipenuhi oleh Roh Kudus,” katanya.

 

 

BACA JUGA: Jadi Pendeta Emeritus, Dr.Charles Stanley Nyatakan Tetap Fokus Untuk Menginjil

 

Lebih lanjut, Gumbel memperingatkan para pendeta untuk tidak mengubah pesan injil.

“Injil adalah pesan yang paling kuat di dunia. Injil adalah kekuatan Allah untuk keselamatan bagi setiap orang yang percaya. Dunia mencari spiritualitas tanpa biaya, tetapi ada harga untuk mengikuti Yesus,” tegasnya.

Dia melanjutkan, “Saya pikir hal paling penuh kasih yang bisa Anda lakukan untuk siapapun adalah memperkenalkan seseorang kepada Yesus. Ada begitu banyak ketidakadilan di dunia, seperti kemiskinan, penyakit, ketidakadilan rasial. Tetapi ketidakadilan terbesar adalah tidak pernah memiliki kesempatan untuk mendengar tentang Yesus.”

Peter Lynas, Direktur Evangelical Alliance Inggris, mengatakan dalam pertemuan itu bahwa saat ini kepercayaan telah berubah dari “diturunkan” menjadi “pilihan”.

“Kita hidup di zaman di mana kepercayaan, transendensi, dan kehadiran Tuhan tampaknya hampir tidak masuk akal bagi orang-orang.  Begitu Anda mencoba mempengaruhi seseorang (siapapun mereka), di situlah masalah muncul,” katanya.

Dia melanjutkan, “Kita hidup di dunia yang memuja berhala, memuja parodi kebenaran. Jika menjadi manusia pada dasarnya diciptakan menurut gambar Allah, dan kita menyangkal Allah yang gambarnya kita diciptakan, apa yang tersisa? Untuk menyangkal Tuhan berarti tidak manusiawi menurut definisinya sendiri.”

 

 

BACA JUGA: Tak Ada Pengecualian, Pendeta Greg Laurie: Semua Orang Kristen Dipanggil Untuk Memuridkan

 

Dalam konferensi tersebut, Jo Frost, Direktur Komunikasi dan Keterlibatan di Evangelical Alliance juga hadir dan mengatakan, “Sangat sederhana. Kita semua adalah orang berdosa, Anda memiliki masalah tetapi Yesus datang untuk menyelesaikan masalah Anda, bangkit kembali dan sekarang Anda dapat diselamatkan. Ini adalah Injil singkat dan sederhana yang telah membawa kepada gagasan keselamatan yang sangat individualis ini.”

Pada akhir bagiannya, Jo Frost mengatakan, bahwa kisah alkitab itu rumit dan unik, tidak sesederhana yang dikatakan di atas. Ada begitu banyak makna dari setiap tindakan yang dilakukan oleh Tuhan kita, Yesus Kristus.

Injil tidak hanya berisikan hal-hal yang menyenangkan, melainkan ada harga yang harus dibayar jika menjadi pengikut Kristus.

Sumber : christiantoday.com
Halaman :
1

Ikuti Kami