Sebagai orang Kristen, kita tahu bahwa Yesus adalah putra Allah yang dikirim ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia. Namun, sebelum Ia memberikan hidup-Nya untuk kita, Ia harus mengalami banyak pencobaan dan ujian. Dalam kitab Injil, Yesus mengalami tiga pencobaan oleh Iblis, yaitu :
Pertama, Iblis meminta Yesus untuk membuat batu menjadi roti (Matius 4:3). Namun, Yesus membalas bahwa manusia hidup dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah (Matius 4:4). Ini menunjukkan bahwa kita harus berpihak pada Firman Allah dan mempercayainya dalam hidup kita, bukan hanya mempercayai kebutuhan daging kita.
Kedua, Iblis meminta Yesus untuk menjatuhkan diri-Nya dari tempat yang tinggi agar malaikat Allah menyelamatkan-Nya (Matius 4:5-6). Namun, Yesus membalas untuk jangan mencobai Allah (Matius 4:7) Ini menunjukkan bahwa kita harus mempercayai bahwa Tuhan akan melindungi kita dan memberikan keamanan bagi kita, meskipun kita berada dalam situasi yang sulit.
Baca Juga: Perjalanan Melalui Padang Gurun
Ketiga, Iblis meminta Yesus untuk memberikan-Nya seluruh dunia jika Ia menyembah Iblis (Matius 4:8-9). Namun Yesus mengusir Iblis dan mengatakan bahwa harus menyembah Tuhan, Allah.” (Matius 4:10) Ini menunjukkan bahwa kita harus mempercayai bahwa Tuhan adalah Tuhan dan kita harus memuliakan-Nya, tidak menyembah apapun yang lain.
Aplikasi dalam hidup sehari-hari:
1. Jangan mencari kebahagiaan dan keamanan hanya dari hal-hal duniawi, tetapi berpihak pada Firman Allah.
2. Percayalah bahwa Tuhan akan melindungi dan memberikan keamanan bagi kita.
3. Pilih untuk memuliakan Tuhan dan tidak menyembah hal lain.
Pencobaan yang dialami Yesus menunjukkan bahwa kita semua dapat mengalami ujian dan pencobaan dalam hidup kita. Namun, kita harus mempercayai bahwa Tuhan akan membimbing dan memimpin kita melewati setiap ujian. Kita harus menjalani hidup kita dengan teguh dan memegang erat pada Firman Allah, serta mempercayai bahwa Tuhan akan melindungi dan memberikan keamanan bagi kita.
Baca Juga: Saat Hal Buruk Terjadi Kepada Orang-orang Baik, Adilkah Tuhan?