Apakah Salah Jadi Populer Menurut Alkitab?
Sumber: celebmix

Kata Alkitab / 30 January 2023

Kalangan Sendiri

Apakah Salah Jadi Populer Menurut Alkitab?

Lori Official Writer
1817

Awalnya Sosial Media hadir hanya sebagai tempat untuk saling berinteraksi secara online dengan jangkauan yang sangat luas. Tapi lihat fungsi Sosial Media terus bergeser ke arah yang lebih fungsional yaitu sebagai tempat untuk memarketingkan diri sendiri.

Semua orang berlomba untuk mendapatkan ketenaran lewat konten yang disuguhkan di platform Sosial Media sendiri. Ada yang memancing ketenaran dengan cara yang salah tetapi ada juga yang mendapatkannya dengan cara yang benar.

Kita pasti bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi sosok yang punya banyak penggemar, yang dikagumi dan dibicarakan dimana-mana. Social Media bukan hanya punya kuasa untuk membuat nama kita tersebar luas kemana-mana, tetapi dibalik itu kita juga mendapatkan peluang besar untuk mendapatkan penghasilan.

Belakangan ini fenomena Bunda Corla sangat disorot berkat aksinya di Sosial Media. Akhirnya, dia mendadak tenar dan mendapatkan banyak sekali promosi dan penggemar dari berbagai belahan negara hanya lewat online.

Bagaimana seharusnya kita menyikapi fenomena ini?

Jika kita membahas hal dari sudut pandangan kekristenan, kita bisa mengatakan bahwa Tuhan sendiri tidak pernah keberatan kalau kita menjadi terkenal atau kita punya keinginan untuk mengejar ketenaran. Walaupun banyak orang Kristen yang berkata “Kita tidak perlu mengejar ketenaran biar Tuhan yang ada di atas dari segalanya.” 

 

Baca Juga: Penyanyi Ini Ingatkan Anak Muda Soal Bahaya Popularitas di Media Sosial

 

Kenapa menjadi populer itu tidak salah?

1. Tidak semua orang tenar atau populer karena melakukan sesuatu yang salah atau buruk

Alkitab mencatat bahwa banyak orang mengikuti Yesus dan menyaksikan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib. Dalam 2 Korintus 8: 18-20, Paulus bahkan menjelaskan kekaguman orang-orang akan perbuatan Yesus yang menarik perhatian.

Yesus mencontohkan tentang menjadi tenar dengan cara yang benar.

 

2. Populer atau tenar itu bisa jadi karena posisi dan karunia

Di dalam gereja, kita mengenal istilah pendeta selebriti. Terdengar aneh tapi ada banyak pendeta yang terkenal bukan karena mereka melakukan hal buruk. Mereka hanya berusaha memakai posisi dan karunia yang Tuhan berikan untuk menjadikan diri mereka memberikan pengaruh yang lebih luas.

Tapi selama kita mencari validasi dan memposisikan diri kita atas pendapat orang lain, ketenaran menjadi tujuan yang salah. Mencari ketenaran dari pandangan orang lain hanya akan membuat kita kecewa. Karena itulah selama kita mengejar ketenaran sebagai sarana untuk memenuhi kebahagiaan kita, kita sedang tidak baik-baik saja. 

Saat kita tidak berhati-hati menjaga hati kita untuk berkata cukup akan diri kita, maka kita akan terjebak pada kesombongan. Kita akan berubah menjadi orang lain dan mengikuti arus dunia sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

Pada masanya Yesus menjadi populer karena apa yang Dia kerjakan kepada orang banyak. Dia tidak berusaha mencari perhatian dari orang lain dengan sengaja. Tetapi popularitas tersebut muncul dengan sendirinya. Berbeda dengan yang kita lihat belakangan ini bukan? Ada banyak orang yang mencari popularitas dari perilaku dan tindakannya yang beragam. Dan setelah menikmati ketenaran tersebut mereka mulai melupakan jati diri sebelumnya. 

Yesus sendiri tidak membiarkan ketenaran atau popularitas mempengaruhi tujuan sejati-Nya (Yohanes 6: 15). Dia tidak pernah menghindari orang-orang yang sulit dan menolak Dia (Yohanes 6: 66). Sebaliknya, Dia tetap fokus mengerjakan bagiannya hingga akhir.

Yesus memberi kita contoh sempurna tentang cara Dia berhubungan dengan orang lain. Sekali lagi tak masalah jika ingin menjadi tenar. Tetapi dapatkanlah ketenaran tersebut seperti cara Yesus mendapatkannya. Kita perlu tahu apa tujuan kita di dunia yaitu untuk menyampaikan kabar baik-Nya. 

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28: 19-20)

 

Baca Juga: Apa Yesus Peduli Dengan Banyak Likes di Facebookmu?

 

Kita adalah perwakilan Tuhan di dunia. Dia mau kita menyampaikan kebenaran-Nya, yang tentu saja akan bertentangan dengan standar penilaian dunia. Jadi saat kita memilih untuk membiarkan Tuhan menentukan nilai kita, kita membebaskan diri kita untuk mengikuti semua panggilan-Nya atas hidup kita. Jika karena perbuatan baik kita, kita mendapatkan pujian dan bahkan popularitas maka itu adalah hal yang baik. Tetapi firman Tuhan dengan jelas juga menyampaikan kalau kita tidak bisa menyangkali kalau kebaikan kita bisa menjadi bumerang bagi orang lain. Karena dengan hal itu juga Yesus harus menerima hinaan, penganiayaan dan penolakan. 

“Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” (Matius 5: 11-12)

Jadi apapun yang ada pada Anda hari ini, bahkan jika Anda mendapatkan ketenaran dengan mudah. Jangan pernah kehilangan jati diri Anda karenanya! Sebaliknya, pakai hal itu untuk menyatakan kebaikan Tuhan bagi hidup lebih banyak orang.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami