Tidak Layak Diterima Tapi Tuhan Berikan
Sumber: https://unsplash.com/photos/7FOSJVtUtac

Kata Alkitab / 13 November 2022

Kalangan Sendiri

Tidak Layak Diterima Tapi Tuhan Berikan

Andreas Dwi Krisdiantoro Contributor
1683

Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.” (2 Korintus 8:9)

Tuhan ingin kita mengenal kasih karunia-Nya. Dia ingin kita mempelajarinya, kemudian mengalaminya di tempat kerja dan dalam hidup kita. Kasih karunia telah dengan tepat digambarkan sebagai "kebaikan yang tidak pantas (untuk diterima)". Kasih karunia adalah Tuhan yang dengan bebas menyediakan bagi kita (sebagaimana kita percaya pada pekerjaan Anak-Nya) semua yang kita perlukan, dambakan, Dia perintahkan untuk kita jalani dan menjadi kenyataan yang tidak akan pernah bisa kita lakukan. Kasih karunia menawarkan apa yang sangat dibutuhkan setiap manusia, tetapi hanya Tuhan yang dapat menyediakannya.

Kasih karunia ini hanya ditemukan dalam diri seseorang, Tuhan Yesus. Ini adalah "kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus." Dengan demikian, itu hanya dapat diakses melalui hubungan pribadi yang berkelanjutan dengan-Nya.

Kasih karunia tersedia bagi kita oleh kesediaan Yesus yang telah menanggung kebangkrutan rohani kita atas diri-Nya, agar kita dapat mengambil bagian dalam kekayaan rohani-Nya.

Yesus rela menjadi miskin. Dia merendahkan diri-Nya untuk berjalan sebagai manusia di antara umat manusia yang berdosa. Dia yang dipuja di atas (Surga) menjadi hina di bawah (di bumi/dunia ini). Dia yang bersinar dalam keilahian yang mulia di surga mengenakan kemanusiaan yang rendah di bumi. Dia yang menciptakan segala sesuatu, dibunuh oleh orang-orang yang Dia ciptakan. Dia yang ada di kekekalan masa lalu mati pada waktunya. Dia yang kudus menanggung dosa kita ke atas diri-Nya.

Melalui karya kasih karunia-Nya ini, semua orang yang percaya kepada-Nya akan menjadi kaya secara rohani (“supaya kamu melalui kemiskinan-Nya menjadi kaya”). Sekarang, kita yang "kebenarannya seperti kain kotor" (Yesaya 64:6) telah menjadi "kebenaran Allah di dalam Dia" (2 Korintus 5:21). Kita "yang dulunya bukan suatu umat... sekarang adalah umat Allah" (1 Petrus 2:10). Sekarang, kita telah "diberkati dengan segala berkat rohani di surga di dalam Kristus" (Efesus 1:3).

Semua karya tulis yang dibuat oleh contributor adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Halaman :
1

Ikuti Kami