Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. – Yohanes 15: 14-15
Meskipun kita akrab menyebut Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat. Namun ayat di atas mengingatkan kita bahwa Yesus sendiri menyebut diri-Nya sebagai sahabat.
Yesus memang menyampaikan hal ini kepada murid-murid-Nya. Tetapi secara keseluruhan Yohanes 15 memiliki makna yang jauh lebih luas daripada sekadar hanya berlaku di antara para murid.
Kenapa Yesus Menyebut Diri-Nya Sahabat?
Di Perjanjian Lama, hanya ada satu orang yang disebut sebagai ‘sahabat Allah’. Dia adalah Abraham (meski di sisi lain Musa juga mendapatkan gelar tersebut, namun Musa adalah orang yang berbicara kepada Allah sebagai teman, jadi tidak menjelaskan secara terang bahwa dia adalah teman Allah).
Sebutan sahabat Allah bagi Abraham dikutip dari 2 Tawarikh 20: 7 dan Yesaya 41: 8.
“Bukankah Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya?” (2 Tawarikh 20: 7)
“Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku, hai Yakub, yang telah Kupilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi.” (Yesaya 41: 8)
Kedua ayat ini menekankan bahwa menjadi sahabat Allah berarti Dia telah menjamin diri-Nya sebagai jalan penebusan.
Baca Juga: Yesus Sahabat Terbaik
Saat Yesus menyampaikan bahwa Dia adalah sahabat, yang Dia maksud ini bukan sekadar hubungan pertemanan. Tetapi Yesus menegaskan bahwa mereka sudah memiliki jaminan hidup untuk tinggal di dalam pokok anggur yang benar.
Hal ini diikuti dengan pernyataan Yesus bahwa Dia tidak lagi menyebut murid-murid sebagai hamba.
Mungkin Anda akan mulai berpikir sejenak dan bertanya, ‘Jika demikian kenapa murid-murid Yesus masih menyebut diri mereka sebagai hamba?’ Bukankah ucapan Yesus bertolak dengan pengakuan dari para murid?
Di Yohanes 13: 16, Yesus awalnya menyebut murid sebagai pelayan. Dia juga menegaskan supaya para murid memandang diri mereka sebagai hamba Allah yang tidak layak (Lukas 17: 10). Tahukah Anda, bahwa melalui beragam sebutan yang dituliskan di dalam Alkitab, sebutan sahabat di dalam Yohanes 15 merupakan sebuah hasil dari perubahan hubungan dari seorang manusia yang tidak layak diangkat menjadi anak (Galatia 4: 4-5) dan menghasilkan buah. Mereka yang disebut sahabat adalah mereka yang tinggal di dalam Kristus dan menghasilkan buah.
Baca Juga: Ingin Jadi Sahabat Terbaik, Hindari 6 Perilaku Teman Ayub Ini
Sebutan ini adalah sebuah dorongan bagi semua orang yang mau mendedikasikan hidupnya untuk menggenapi panggilan Allah. Dan Yesus memberikan tempat khusus kepada orang-orang ini sama seperti Abraham yang telah taat menggenapi panggilan Allah. Dia disebut sahabat Allah.
Sumber : Biblestudytools.com