Sulit Kendalikan Emosi? Lakukan Dengan Cara Alkitab Ini…
Sumber: Parenting.com

Kata Alkitab / 30 September 2022

Kalangan Sendiri

Sulit Kendalikan Emosi? Lakukan Dengan Cara Alkitab Ini…

Lori Official Writer
3683

Kadang-kadang kemarahan atau emosi kita bisa lebih berkuasa atas kita. Walaupun kita tahu jika marah itu wajar, tetapi marah yang tidak tepat atau meledak bisa berdampak besar bagi hubungan kita dengan orang lain.

Lalu bagaimana seharusnya kita mengendalikan emosi? Berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan menurut firman Tuhan.

1. Validasi kemarahan

Marah itu wajar. Tetapi penting untuk memvalidasi penyebab dari kemarahan kita. Apakah itu sudah tepat atau justru kita marah karena sesuatu hal yang tidak tepat.

 

Baca Juga: Cara Mengendalikan Kemarahan Agar Tidak Menimbulkan Masalah

 

Kita boleh marah, tetapi apakah kemarahan itu disebabkan oleh alasan yang tepat. Seperti contoh, marah karena ketidakadilan hukum, anak dilecehkan oleh orang terdekatnya dan sebagainya. Hal-hal semacam ini wajar membuat kita sangat marah. Tetapi menjadi salah jika kita mulai bertindak main hakim sendiri atau nekad melakukan tindakan-tindakan yang anarkis untuk meresponinya.

Di dalam Efesus 4: 26, Paulus bahkan mengingatkan kita bahwa marah itu wajar, tetapi jangan sampai berbuat dosa. Bahkan kita juga diminta untuk melepaskan pengampunan kepada sumber yang memicu kemarahan kita.

Dengan cara ini, kita tidak memberikan kesempatan kepada si iblis untuk menguasai hati kita dan membuat kita jatuh dalam dosa.

 

2. Tindak memendam kepahitan

Emosi yang tertahan di dalam hati bisa bertumbuh menjadi sesuatu yang berbahaya dari waktu ke waktu. Hal ini kita sebut dengan kepahitan.

Di Efesus 4: 31, Paulus mengingatkan supaya kepahitan, murka, kemarahan, pertengkaran dan fitnah harus dibuang jauh-jauh dari dalam diri kita. 

 

Baca Juga: Begini Cara Deteksi Apakah Emosimu Sehat Menurut Alkitab

 

Jika memang kita terpicu untuk marah karena sesuatu yang tak terkontrol, jangan pernah menahannya dalam jangka waktu yang lama. 

Bahkan saat Yesus marah di Bait Allah, Dia marah untuk mengingatkan orang-orang di sana bahwa Bait Tuhan itu kudus dan perlu digunakan dengan tepat.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

3. Latih kesabaran Anda

Amsal 16: 32 menyampaikan bahwa, “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.”

Jadi cara terbaik untuk mengontrol emosi atau kemarahan adalah dengan menjadi pribadi yang lebih sabar. Bagaimana caranya? Kita perlu melatih kesabaran kita setiap hari.

 

4. Jauhi perdebatan

Ada kalanya kita bersikukuh dengan pandangan kita dan berdebat tanpa mau menyerah. Tahukah Anda jika tindakan ini hanya akan menimbulkan masalah hati. 

Saat kita diperhadapkan dengan sebuah perdebatan, akan jauh lebih bijak jika kita memilih untuk mundur. Pilihlah untuk tidak membuat situasinya semakin keruh. 

Lebih baik memilih diam dan mengundang Roh Kudus untuk bekerja di dalam hati lawan bicara. Karena hanya Tuhan yang bisa membuka dan meruntuhkan kekerasan hati seseorang.

 

Baca Juga: 15+ Ayat Alkitab yang Bicara Tentang Mengelola Emosi

 

5. Mengingat jika amarah hanya akan menghalangi kita masuk kepada kekudusan Tuhan

Tahukah Anda jika amarah bisa berujung kepada kepahitan. Saat kita masih menahan kepahitan di dalam hati, maka saat itu Tuhan tidak bisa bekerja di dalam hidup kita. Dia tidak bisa membantu kita untuk hidup sesuai dengan kekudusan-Nya. 

 

6. Memahami kondisi orang lain

Jangan pernah bereaksi ketika orang lain memicu kemarahan. Bisa jadi kondisi mereka memang sedang tidak baik. Misalnya, seseorang suka berkata kasar karena hal itu sudah biasa di tengah keluarganya. Jadi, sebelum emosi kita meledak ketika mendengar seseorang berkata kasar, cobalah untuk memahami latar belakang orang tersebut. 

Raja Salomo dalam Amsal 15: 18 menyampaikan supaya kita lambat menjadi marah. Dengan menenangkan diri, menarik napas atau menahan amarah, emosi negatif itu akan terlepas.

Jika hari-hari ini Anda sedang berhadapan dengan masalah emosi, cobalah untuk mengingat kebenaran firman Tuhan di atas. Terima kenyataan bahwa kedagingan kita memang lemah, karena itu kita memerlukan Tuhan dan Roh Kudus untuk mengendalikannya.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami