Gantikan Peran Istri, Salah Gak Sih Jadi Ayah Rumah Tangga?
Sumber: The conversation

Relationship / 11 August 2022

Kalangan Sendiri

Gantikan Peran Istri, Salah Gak Sih Jadi Ayah Rumah Tangga?

Lori Official Writer
2870

Masyarakat pada umumnya masih berpegang teguh dengan pemikiran bahwa semua urusan rumah tangga adalah bagian tugas istri. Jadi sangat lazim jika istri tinggal di rumah tanpa harus bekerja dan mengurus segala sesuatunya, termasuk anak.

Istri menjadi centra dalam pengasuhan dan pengelolaan rumah tangga. Tentu saja ini persis sama dengan peran wanita seperti yang dituliskan di Amsal 31. 

Sementara sosok suami, dianggap tidak identik dengan mengasuh anak, mengajar dan mempersiapkan rencana makan untuk keluarga. Suami dikenal identik dengan bekerja dan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Meskipun peran ini dianggap sudah sangat ideal. Namun pada kenyataannya, kondisi setiap pasangan berbeda-beda. Ada ayah memilih tinggal di rumah karena pekerjaannya memungkinkan untuk dikerjakan dari rumah. Ada juga yang mungkin karena secara tingkat karir, istri jauh lebih unggul dibandingkan suami. Sehingga salah satunya harus berkorban dan ayah memilih tinggal di rumah.

 

Baca Juga: 5 Manfaat Suami Bantu Bersih-bersih dan Jaga Anak di Rumah

 

Apakah peran ayah rumah tangga dianggap salah? 

Mari membahas hal ini dari 3 pandangan ini.

1. Jadi ayah rumah tangga tidak mengurangi nilai suami sebagai kepala rumah tangga

Seorang suami memang punya peran sebagai pemimpin keluarga. Menjadi pemimpin dalam hal ini berkaitan dengan pemenuhan ekonomi rumah tangga. 

Tetapi jika kita perhatikan kembali dari Amsal 31, di sana seorang wanita juga disebutkan memiliki nilai yang bahkan sama seperti laki-laki. Mereka menjadi pebisnis dan mengelola rumah tangganya. Jadi mengacu kepada pasal ini, kepemimpinan di dalam rumah tangga tidak seharusnya ditentukan dari siapa yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Sekalipun suami harus menjadi ayah rumah tangga, dia tetap berperan sebagai kepala rumah tangga.

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

2. Ayah rumah tangga tidak membuat suami lemah

Masyarakat kita memang masih memandang bahwa pekerjaan rumah adalah pekerjaan yang membutuhkan kemampuan feminin. 

Tetapi bukan berarti menjadi ayah rumah tangga membuat suami sebagai pribadi yang lemah. Sebaliknya, ayah rumah tangga seharusnya dipandang sebagai peran yang membuat suami menjadi sosok yang luar biasa. Karena tidak banyak laki-laki yang mau mengambil peran ini. 

Menjadi ayah rumah tangga juga tidak akan membuat suami kehilangan rasa hormatnya sebagai seorang pria. Seorang istri harusnya bangga memiliki suami yang bisa menggantikan perannya di tengah situasi yang mereka hadapi.

 

Baca Juga: Kalau Suamiku Bukan Jodohku Kenapa Tuhan Persatukan? - Veronica Ruby

 

3. Tidak ada ayat di Alkitab yang berkata bahwa suami harus bekerja di luar rumah

Dalam kehidupan masyarakat, laki-laki kerap menghadapi tekanan bahwa mereka harus bekerja di luar rumah. Karena suami yang hanya tinggal di rumah dianggap sebagai suami pemalas dan tidak bertanggung jawab. 

Kebenarannya adalah tidak ada ayat di dalam Alkitab yang menuliskan bahwa seorang pria harus meninggalkan rumah dan bekerja di luar rumah. 

Zaman sudah berubah dan cara semua orang bekerjanya juga ikut berubah. Ada banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan tanpa harus pergi ke kantor. Ada saja suami yang memang bekerja dari rumah sembari mengurus anak dan berbagai hal rumah tangga karena memang dia bisa bekerja dari rumah. 

Jika kita membaca Alkitab secara lengkap, justru kehadiran seorang ayah di tengah keluarga begitu sangat dinantikan. Seorang anak butuh dibesarkan oleh ayah yang hadir setiap waktu. Seorang ayah juga butuh tinggal di rumah untuk mengajarkan anak-anak mereka tentang teladan hidup yang tercermin dari Kristus. 

Jadi apakah menjadi ayah rumah tangga itu salah? Tentu saja tidak! Setiap pasangan memiliki pilihannya sendiri untuk menentukan siapa yang rela tinggal mengurus rumah dan anak dan siapa yang bekerja di luar rumah. Jika memang kondisi dan situasi memungkinkan seorang ayah tinggal di rumah, kenapa tidak? Dan tentu saja seorang istri yang bekerja atau yang memiliki kedudukan karir yang lebih tinggi tidak serta merta menduduki posisi yang lebih tinggi dari suami yang tinggal di rumah. 

Hal ini harus benar-benar dipahami oleh setiap pasangan suami istri. Intinya adalah harus saling mengasihi dan menghormati apapun bagiannya. Sehingga bukan saja membuat pernikahan harmonis, tetapi anak-anak juga bisa mencontoh kerja tim yang baik melalui orang tua.

Sumber : Crosswalk.com | Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami