Jawab 7 Pertanyaan Ini dan Temukan Apakah Anda Kecanduan Sosial Media. Berani Coba?
Sumber: canva.com

Relationship / 29 July 2022

Kalangan Sendiri

Jawab 7 Pertanyaan Ini dan Temukan Apakah Anda Kecanduan Sosial Media. Berani Coba?

Claudia Jessica Official Writer
15133

Sosial media tidak hanya dinikmati oleh anak muda. Orang tua juga senang menggunakan sosial media.

Sekarang ini, kita seperti hidup tak bisa lepas dari sosial media. Sering kali melihat orang-orang membagikan begitu banyak momen dalam hidupnya. Apakah itu salah? Tentu tidak. Salah satu tujuan sosial media diciptakan adalah untuk mengabadikan momen berharga penggunanya. Namun semakin lama sosial media nampaknya menyimpang dari tujuan baiknya.

Media sosial seharusnya tidak mendikte hidup kita. Tidak mewajibkan kita membagikan apa yang kita makan, apa yang kita pakai, maupun kemana kita pergi. Tidak ada yang melarang Anda membagikan momen di sosial media, hanya saja sosial media tidak perlu mendikte apa yang harus kita bagikan bukan?

Kita bisa melakukan banyak hal seperti mengobrol secara tatap muka, kita tidak perlu selalu membagikan apa yang kita makan sepanjang hari, atau apa yang baru saja kita beli. Kita bisa menikmati setiap momen dalam hidup kita tanpa perlu mencari momen untuk dibagikan secara online.

Lantas apakah itu artinya sosial media sama sekali tidak berarti bagi kita? Mari kita cari tahu lebih jauh melalui 7 pertanyaan berikut:

 

1. Apakah sosial media menyenangkan bagimu?

Marie Kondo, seorang konsultan Jepang pernah mengatakan, “Apakah itu memberikan kegembiraan bagimu?”

Ada begitu banyak hal di sosial media. Mulai dari orang yang suka berpose untuk difoto, makanan yang terlihat eksotis, produk jualan, hingga pendapat orang yang tidak berujung. Sekarang saat bertanya kembali pada diri Anda, apakah semua hal tersebut memberikan kebahagiaan dalam hidup Anda? Jika sosial media tidak membawa kebahagiaan bagimu, maka ini saatnya untuk membuang sosial media.

2. Apakah sosial media membuang waktu Anda?

Apakah Anda merasa membuang-buang waktu? Apakah scroll media memakan banyak waktu Anda, atau pernahkah Anda merasa seperti harus melakukan sesuatu selain duduk diam sambil scrolling sosial media?

Apakah sosial media yang membosankan terlihat lebih menarik ketika Anda bersama dengan keluarga atau teman Anda?

Sosial media sejatinya dibuat untuk mendekatkan yang jauh, namun jika sosial media justru menjauhkan Anda dari orang-orang yang ada di sekitar Anda, artinya sosial media telah melenceng dari tujuan sebenarnya.

 

3. Apakah sosial media memicu Anda untuk membanding-bandingkan?

Setelah melihat unggahan orang lain di sosial media, pernahkah Anda membandingkannya dengan keadaan Anda? Misalnya ketika orang lain mengunggah foto di halaman rumahnya yang terlihat indah dan luas, kemudian dia melihat rumah Anda tidak memiliki halaman. Sadar atau tidak, Anda pasti pernah memikirnya. Hal ini membuat kita lupa bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. Kita cenderung akan berharap untuk memiliki lebih dari yang dimiliki saat ini. Jika Anda merasakan hal ini, artinya ini adalah waktunya untuk berhenti dari sosial media.

 

4. Apakah sosial media menggantikan percakapan Anda secara langsung?

Mari kita tinjau bersama. Dimana sebagian besar percakapan terjadi, melalui ponsel atau secara langsung?

Saya tidak akan membicarakan percakapan yang Anda lakukan dengan orang yang tidak bisa Anda temui. Cobalah untuk melihat orang di sekitar Anda. Apakah Anda lebih sering berbicara langsung dengan mereka atau melalui ponsel?

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

5. Apakah Anda merasa stres karena sosial media?

Apakah membuat konten atau memikirkan apa yang hendak Anda unggah di sosial media membuat Anda stres? Jika berpikir untuk membagikan sesuatu di sosial media memberi Anda tekanan berlebih, sudah waktunya bagi Anda untuk memikirkan kembali pentingnya sosial media bagi kehidupan Anda.

 

6. Apakah Anda merasa sosial media mengontrol hidup Anda?

Apakah Anda selalu mencari momen yang tepat untuk membagikan sesuatu? Begitu banyak orang mengambil foto untuk mengabadikan suatu momen namun terlalu fokus pada foto tersebut hingga melupakan momen yang sedang mereka abadikan.

Jika perhatian kita lebih tertuju pada foto daripada menikmati momen, artinya kita telah memberhalakan sosial media dan membahayakan kenangan sejati. Kita telah melupakan pengalaman atau kenangan sejati demi gambar yang sempurna. Yang terburuk dari hal ini adalah kita terjebak dalam kehidupan yang dibagikan orang lain sehingga kita gagal menjalani kehidupan kita sendiri.

 

7. Apakah sosial media merusak kesehatan mental Anda?

Apakah online di sosial media menyebabkan kecemasan atau depresi? Banyak orang yang berjuang melawan kecemasan atau depresi. Sebagian dari mereka yang mengalami hal itu mengaku depresi dan kecemasannya meningkat setelah menggunakan sosial media. Misalnya, orang-orang yang berjuang dengan kecemasan menghadapi rasa panik yang lebih besar ketika dibombardir dengan informasi. Menghentikan arus informasi dapat sangat membantu mereka yang berjuang secara mental.

 

Itulah 7 pertanyaan yang dapat membuktikan apakah Anda perlu melepaskan sosial media. Jika Anda menjawab “Ya” untuk lebih dari satu pertanyaan, artinya inilah saatnya untuk menutup sosial media dan berbicara dengan Roh Kudus.

Izinkan Dia menunjukkan kepada Anda cara menggunakan sosial media agar tidak berdampak negatif lagi. Ingat ini, tidak ada yang mengatakan sosial media adalah kewajiban yang harus dimiliki dan dijalani oleh Anda. Anda tidak perlu mengikuti apa yang dunia lakukan apabila hal tersebut berdampak buruk padamu.

Namun jika Anda tidak bisa berpisah dengan sosial media atau sosial media berkaitan dengan pekerjaan atau karir Anda, tetapkan batasan dan waktu dengan tegas. Misalnya dengan mengatur jam online atau mengatur berapa lama Anda boleh online dalam sehari. Seiring waktu, Anda tidak akan kecanduan lagi seperti sebelumnya dan menjadi lebih bijak dalam mengelola informasi yang Anda dapatkan melalui sosial media.

 

Sumber : jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami