Pernahkah Anda mencicipi sepotong buah yang benar-benar matang dan enak? Tentu saja Anda akan merasa dipuaskan dan lidah Anda terasa dimanjakan bukan?
Lalu bagaimana dengan buah yang kelihatannya enak, tetapi saat Anda memakannya rasanya malah asam, busuk atau hambar. Pasti sangat mengecewakan dan seketika Anda akan membuangkan ke tong sampah.
Kita mungkin identik dengan istilah ini yaitu buah roh. Ya, kita bisa menemukannya di Galatia 5; 22-23. Di sana disampaikan terdapat 9 jenis buah roh. Dalam artian, satu buah dengan 9 rasa, beraneka ragam rasa.
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
Anda tentu saja ingin memiliki semua buah roh ini di dalam hidup Anda. Dan Tuhan sudah menyediakan semuanya untuk Anda. Namun, Anda mungkin perlu memastikan apakah setiap rasa ini sudah memberikan kepuasan bagi orang lain yang mencicipinya.
Anda perlu tahu jika ukuran buah roh bagi setiap orang itu berbeda-beda. Beberapa orang menghabiskan waktu untuk mengolah buahnya agar tumbuh subur, sementara yang lain cenderung mengabaikan buahnya dan menjadi tidak produktif.
Tentu saja Tuhan mau kita menghasilkan buah yang membuat orang lain senang. Untuk itulah kita perlu memastikan apakah kita bertumbuh secara rohani. Mungkin sudah waktunya untuk memeriksa kondisi buah Anda.
Apakah Anda ingin memeriksa kondisi buah roh yang ada di dalam diri Anda? Lakukan beberapa cara di bawah ini.
Buah Roh 1: Kasih
“Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” (1 Yohanes 3: 18)
Saat menjalani keseharian Anda, apakah Anda memperlakukan orang lain dengan kasih tanpa syarat? Atau apakah Anda hanya terasa ketika semua keadaan tampak baik-baik saja sesuai dengan keinginan Anda?
Buah roh kasih akan selalu manis dan nyata meskipun sulit untuk menunjukkan kasih sayang kepada orang lain. Kemampuan untuk mengasihi tumbuh dari kasih agape atau kasih yang murni dari Allah.
Buah Roh 2: Sukacita
“Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!" (Nehemia 8: 10)
Bisakah Anda bersenang-senang di tengah kekacauan? Atau apakah Anda menampakkan wajah Anda yang kelihatan begitu murung? Ya, tentunya bukan berarti kita harus memaksa semua orang yang sedang menghadapi masalah tetap bersukacita. Tidak, karena itu pasti sulit. Tetapi Alkitab berkata supaya kita bersukacita di dalam Tuhan. Karena Dia akan menyertai kita. Karena kita juga percaya bahwa setiap pencobaan yang kita alami dalam hidup diizinkan terjadi untuk membuat iman kita semakin kuat.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->
Buah Roh 3: Damai Sejahtera
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4: 6-8)
Apakah setiap hari hidup Anda dibebani oleh rasa cemas dan kekuatiran baik atas pekerjaan, keluarga, keuangan atau masa depan Anda?
Apakah Anda bisa mengendalikan semua kecemasan dan kuatir itu dengan mengundang damai sejahtera di dalam Tuhan? Tidak ada kedamaian bagi orang jahat, tetapi bagi orang percaya Tuhan menyediakannya setiap kali Anda berdoa dan menyerahkah rasa kuatir Anda kepada Tuhan.
Buah Roh 4: Kesabaran
“…kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar…” (Kolose 1: 10-11)
Bisakah Anda diam tenang dan menunggu Tuhan? Atau apakah Anda tergoda untuk selalu bergerak maju sehingga Anda bisa tetap memegang kendali?
Kesabaran adalah buah yang akan tumbuh ketika Tuhan meminta Anda hanya perlu mengandalkan iman di tengah masa-masa yang sangat menantang. Tuhan menyediakannya bagi Anda, jadi hiduplah itu.
Buah Roh 5: Kemurahan
“…sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar…” (2 Timotius 2: 24)
Apakah orang lain merasakan kemurahan hati Anda saat sedang berkata-kata dan bertindak? Atau apakah mereka lebih terbiasa dengan kemarahan Anda? Kata-kata yang lembut, jawaban yang lembut atau uluran tangan yang lembut, semuanya menunjukkan buah kebaikan di tengah dunia yang serba kasar dan egois ini.
Buah Roh 6: Kebaikan
“Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.” (3 Yohanes 1: 11)
Ketika Anda berbicara dengan orang lain, apakah setiap perkataan yang Anda sampaikan mengandung kebijaksanaan dan rasa hormat? Atau apakah percakapan itu dipenuhi dengan kata-kata kotor, amoral, penuh gosip dan sebagainya? Hidup dalam kebaikan bukan berarti bahwa Anda orang yang sempurna tetapi Anda sedang mencoba untuk mencerminkan integritas Tuhan melalui hidup Anda. Orang yang menaruh kebaikan kepada orang lain biasanya akan mudah untuk mengambil hati orang lain.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->
Buah Roh 7: Kesetiaan
“Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.” (1 Korintus 4: 2)
Apakah Anda hidup dengan mengandalkan iman? Atau apakah orang lain justru memandang Anda sebagai pribadi yang tidak bisa diandalkan dan suka memanipulasi orang lain? Kesetiaan Anda mewakili Roh Tuhan yang tinggal di dalam Anda. Roh Tuhan sendiri menumbuhkan kesetiaan di dalam hati Anda jika Anda mengandalkan iman setiap waktu.
Buah Roh 8: Kelemahlembutan
“Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!” (Filipi 4: 5)
Apakah hati Anda yang lemah lembut sudah dirasakan oleh orang-orang di sekitar Anda? Atau apakah mereka merasa bahwa Anda adalah orang yang keras dan otoriter?
Orang percaya dan tidak tidak percaya harus merasa nyaman di sekitar Anda karena kelemahlembutan yang Anda miliki.
Buah Roh 9: Penguasaan Diri
“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini…” (Titus 2: 11-12)
Apakah Anda bisa mengendalikan pertama-tama, keinginan daging Anda. Entah itu keinginan mata, keinginan mulut, keinginan hati, keinginan emosi. Atau apakah Anda justru lebih dikuasai oleh semua keinginan-keinginan yang muncul dari pikiran Anda? Salah satu hal yang membedakan orang percaya dan orang duniawi adalah ketika mereka tidak mengikuti arus dunia. Mereka tahu jika tidak semua hal yang terlihat baik akan baik bagi diri mereka. Karena itu mereka memilih untuk mengendalikan segala keinginan-keinginan yang muncul dari kedagingan.
Kita diberikan kemampuan untuk mengendalikan hal-hal diluar dari kehendak Tuhan melalui Roh Kudus.
Dari masing-masing buah roh ini, bagaimana kondisi buah Anda? Apakah semuanya bertumbuh dengan baik dan menghasilkan rasa yang manis dan lezat? Atau masih menghasilkan rasa yang asam dan hambar?
Sumber : Jawaban.com