Konsumsi Obat Nyeri Haid Saat Menstruasi, Apakah Aman?
Sumber: https://www.klikdokter.com/

Health / 30 March 2022

Kalangan Sendiri

Konsumsi Obat Nyeri Haid Saat Menstruasi, Apakah Aman?

Aprita L Ekanaru Official Writer
1464

Dismenore atau lebih familiar dengan sebutan 'nyeri haid' kerap kali dialami oleh para wanita ketika menstruasi. Hal ini dapat dialami dengan intensitas yang berbeda, mulai dari nyeri ringan hingga berat sampai menggangu aktivitas.

Dikatakan Spesialis Obgyn, dr. Achmad Kemal Harzif, SpOG(K), bahwa di beberapa kasus hanya sekedar dismenore primer, yaitu nyeri haid pada bagian perut bawah saat menstruasi tanpa disertai kelainan atau penyakit pada panggul.

"Dismenore primer itu biasanya intensitasnya ringan dan biasanya hanya terjadi pada hari pertama dan hari kedua haid, dan tidak mengganggu aktivitas," ujar dr. Kemal dalam acara diskusi #DontLiveWithPain, Selasa (29/3/2022).

Jika sampai menggangu aktivitas, biasanya mengkonsumsi obat pereda nyeri menjadi salah satu cara yang dipilih. Sebagian wanita yang mengalami gejala nyeri haid hebat biasanya mengkonsumsi obat pereda nyeri golongan NSAIDs (non-steroidal anti-inflammatory drugs). 

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas dari Rumah Sakit Pondok Indah, Kanadi Sumpraja juga mengatakan, pereda nyeri seperti yang mengandung paracetamol atau ibuprofen bisa digunakan untuk membantu meredakan nyeri haid.

"Obat-obatan itu akan menekan lepasnya mediator-mediator radang yang timbul akibat peradangan. Dengan demikian, ujung-ujung serabut saraf itu tidak akan teraktivasi karena adanya mediator radang tadi. Obat-obat seperti itu banyak misalnya paracetamol, ibuprofen," ujarnya.

Akan tetapi, bila nyeri yang dirasakan konsisten setiap haid, apakah aman mengkonsumsi obat pereda nyeri setiap bulannya? Apakah ada efek sampingnya?

Menurut Kanadi, mengatasi nyeri haid dengan mengkonsumsi obat-obat anti nyeri berkepanjangan memiliki resiko yang lebih besar, efek sampingnya cukup serius. Penggunaan obat-obatan berjenis antiinflamasi non steroid (semisal paracetamol atau ibuprofen) berpotensi memicu iritasi pada lambung dan mengganggu fungsi ginjal.

"Penggunaan NSAIDs sangat berpotensi memicu iritasi pada lambung, juga menggangu fungsi ginjal apabila digunakan berkelanjutan," jelas Kanadi.

Pada umumnya wanita sudah mengalami nyeri setiap kali haid.  Namun ada juga wanita yang mengalami nyeri setelah sekian tahun, dalam kondisi ini sebaiknya waspada karena banyak yang berhubungan dengan penyakit endometriosis.

Endometriosis adalah kondisi ketika endometrium tumbuh di luar dinding rahim. Pada kondisi ini, endometrium dapat tumbuh di indung telur (ovarium), lapisan dalam perut (peritoneum), usus, vagina, atau saluran kemih. Jika sudah di tahap ini sebaiknya periksakan kondisi ke dokter spesialis.

Sumber : Suara.com
Halaman :
1

Ikuti Kami